KABARBURSA.COM - Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, menyampaikan komitmen dan strategi bisnis terintegrasi yang berkelanjutan serta operasional yang cerdas dalam forum internasional Hannover Messe 2024.
Pertamina, bersama Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, turut berpartisipasi dalam ajang Hannover Messe 2024 dengan tema "Forging Smart & Sustainable Industry" yang diselenggarakan oleh ECADIN pada tanggal 22 April 2024.
Nicke menjelaskan peran Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengelola energi secara terintegrasi, meliputi operasi dari hulu, tengah, hingga hilir, serta kompleksitas ekosistem energi di Indonesia.
"Pertamina merupakan satu-satunya BUMN yang mengembangkan bisnis energi terintegrasi, baik di pasar domestik maupun internasional. Namun, fokus utama kami tetap pada penguatan kemandirian dan ketahanan energi di Indonesia," tegas Nicke dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa 23 April 2024.
Nicke menjelaskan bahwa Pertamina mengelola 40 blok migas domestik dan 25 blok migas di luar negeri, dengan kontribusi yang signifikan terhadap produksi minyak dan gas domestik.
Dia juga menguraikan strategi Pertamina dalam pengembangan kilang di tengah transisi energi global, dengan fokus pada efisiensi, pengurangan emisi gas rumah kaca, dan peningkatan infrastruktur untuk energi terbarukan seperti gas dan panas bumi.
Nicke menegaskan bahwa Pertamina bertanggung jawab untuk menyediakan energi yang mudah diakses, bersih, dan terjangkau bagi masyarakat Indonesia, serta memastikan distribusi energi yang merata di seluruh negeri.
Dalam era transisi energi, Pertamina mengadopsi strategi pertumbuhan ganda, dengan memperkuat bisnis warisan untuk memenuhi kebutuhan energi sambil melakukan program dekarbonisasi. Sedangkan untuk energi terbarukan, Pertamina mengembangkan produk rendah karbon dari sumber daya alam yang ada di Indonesia.
Untuk mendukung strategi pertumbuhan ganda dan transformasi bisnis yang berkelanjutan, Pertamina melakukan digitalisasi sebagai salah satu agenda strategis, dengan fokus pada kontrol operasional yang efisien dari hulu, tengah, hingga hilir.
"Kami percaya bahwa transformasi digital akan memperkuat posisi kami di pasar energi. Oleh karena itu, kami mengalokasikan sumber daya untuk digitalisasi guna meningkatkan efisiensi operasional," ungkap Nicke.