KABARBURSA.COM - Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), David Kurniawan mengungkapkan, salah satu sentimen yang menjadi penopang prediksi penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pekan ini, Senin, 27 Oktober 2025 adalah pertumbuhan ekonomi China sebesar 4,8 persen year-on-year (YoY) pada kuartal III 2025.
Menurut David, peningkatan ini lebih rendah 5,2 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Ia menilai, capaian tersebut menjadi laju pertumbuhan paling lambat sejak kuartal III 2024, memicu ekspektasi adanya stimulus lanjutan dari pemerintah China untuk menjaga momentum ekonomi.
Perhatian investor global juga tertuju pada dinamika geopolitik antara Amerika Serikat dan China disebut-sebut jadi penopang penguatan IHSG. Pertemuan antara Presiden AS terpilih Donald Trump dengan Presiden Xi Jinping pada 30 Oktober 2025 untuk membahas kesepakatan dagang dan peninjauan ulang tarif impor juga menjadi salah satu penopang.
Pertemuan tersebut dinilai pasar sebagai momen penting yang dapat meredakan ketegangan sekaligus membuka peluang stabilisasi rantai pasok global.
IHSG Berpeluang Menuju Level Psikologis 8.400 Juta
Sebelumnya diberitakan, IHSG berpotensi melanjutkan tren penguatan menuju level psikologis 8.400 pada pekan ini. David menilai, penguatan ini terjadi seiring masuknya arus modal asing, stabilnya indikator makroekonomi domestik, serta dimulainya musim laporan keuangan emiten yang menjadi katalis utama pergerakan pasar.
Ia memaparkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG pekan lalu ditutup menguat di level 8.271, naik sekitar 4,5 persen dibandingkan pekan sebelumnya.
Sepanjang periode tersebut, investor asing mencatatkan capital inflow senilai Rp4,3 triliun di pasar reguler. Bahkan pada 24 Oktober 2025, IHSG sempat menembus level tertinggi 8.348 sebelum terkoreksi ringan menjelang penutupan perdagangan. David Kurniawan, menilai bahwa momentum musim laporan keuangan menjadi faktor penentu arah pasar dalam jangka pendek.
“Earning season kali ini akan menjadi penentu arah pasar berikutnya,” ujar David melalui pernyataan resmi yang diterima KabarBursa.com pada Senin, 27 Oktober 2025.
“Sektor perbankan, infrastruktur, dan komoditas masih berpotensi menjadi motor penggerak utama. Jika sentimen global tetap kondusif, IHSG berpeluang menguji level 8.400 dalam jangka pendek dengan support di 8.150," sambung dia.(*)