KABARBURSA.COM - PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 27 Agustus 2025, dengan agenda utama perubahan susunan pengurus perusahaan.
Rapat dijadwalkan berlangsung mulai pukul 14.00 WIB di Auditorium Graha PGAS, Jakarta Barat.
Dalam keterangannya kepada publik melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen PGAS menegaskan bahwa RUPSLB ini digelar sesuai ketentuan Pasal 23 ayat (2) POJK 15/2020.
Pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada Senin, 4 Agustus 2025 pukul 16.00 WIB berhak hadir dan memberikan suara dalam rapat tersebut.
Langkah ini menandai potensi penyegaran dalam tubuh manajemen emiten energi gas milik negara tersebut, yang dalam beberapa tahun terakhir menjadi salah satu pilar penting dalam transformasi energi nasional.
Saham PGAS Menguat, Respons Positif dari Pasar?
Di tengah pengumuman rencana rapat ini, saham PGAS justru menunjukkan pergerakan yang cukup solid. Pada penutupan perdagangan Rabu, 6 Agustus 2025, harga saham tercatat menguat 4 persen ke level Rp1.690 per saham, naik signifikan dari harga pembukaan di Rp1.625.
Saham sempat diperdagangkan di kisaran Rp1.615–Rp1.695 sepanjang hari, dengan nilai transaksi mencapai lebih dari Rp125 miliar dan frekuensi transaksi menyentuh 15.393 kali. Volume perdagangan tercatat sebesar 749 ribu lot, mencerminkan minat yang cukup besar dari pelaku pasar.
Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih (net buy) senilai Rp33,6 miliar, dengan nilai pembelian asing mencapai Rp44,8 miliar dan penjualan Rp11,2 miliar.
Ini menandakan bahwa rencana perombakan manajemen disambut dengan sikap optimistis oleh sebagian investor, yang melihatnya sebagai langkah strategis untuk memperkuat arah bisnis perusahaan ke depan.
Dari sisi teknikal, posisi harga PGAS saat ini masih memiliki ruang untuk bergerak naik. Batas atas auto rejection (ARA) berada di level Rp2.110, sementara batas bawah (ARB) di Rp1.440.
Rata-rata harga harian berada di kisaran Rp1.669, yang berarti harga penutupan berada sedikit di atas rerata, mengindikasikan momentum beli mulai terbentuk.
Jika sentimen positif ini berlanjut, bukan tidak mungkin harga saham PGAS akan menguji resistance psikologis di kisaran Rp1.700–Rp1.750 dalam waktu dekat. Apalagi jika pasar merespons baik nama-nama baru yang mungkin akan diumumkan dalam susunan pengurus mendatang.
Pasar Tunggu Arah Baru dari Manajemen
Hingga kini, belum ada informasi resmi mengenai siapa saja yang akan masuk atau keluar dari jajaran direksi maupun komisaris. Namun langkah ini tentu menjadi sinyal penting, mengingat PGAS merupakan bagian strategis dari ekosistem energi Indonesia, khususnya dalam pengembangan infrastruktur gas dan transisi menuju energi yang lebih bersih.
Bagi investor, perubahan ini bisa menjadi momentum untuk mengukur ulang prospek PGAS ke depan—baik dari sisi efisiensi operasional, arah ekspansi bisnis, maupun kepastian regulasi yang melingkupi sektor energi nasional.
Pengumuman RUPSLB oleh PGAS menjadi titik perhatian penting di tengah kondisi pasar yang terus mencari katalis baru. Dengan saham yang mulai menguat dan sinyal perombakan manajemen yang kian dekat, investor kini menunggu arah kebijakan baru yang akan ditetapkan perusahaan pasca rapat 27 Agustus mendatang.
Apabila perombakan ini mampu membawa penyegaran dan arah strategis yang lebih tajam, bukan tidak mungkin PGAS akan kembali menjadi salah satu saham unggulan di sektor energi.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.