KABARBURSA.COM - Penjabat (Pj) Bupati Jeneponto, Junaedi Bakri, bertemu dengan Deputi Pengembangan dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Dalam kunjungan tersebut, Junaedi Bakri beserta rombongan diterima oleh Direktur Pengembangan Destinasi II, Bambang Cahyo Murdoko dan Direktur Tata Kelola Destinasi, Florida Pardosi, serta perwakilan dari Direktorat Infrastruktur Ekonomi Kreatif.
Pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat dan Pemerintah Kabupaten Jeneponto dalam pengembangan sektor pariwisata.
Direktur Pengembangan Destinasi II, Bambang Cahyo Murdoko, mengatakan bahwa pemerintah saat ini sedang fokus pada pengembangan Destinasi Super Prioritas di Sulawesi Selatan, seperti Toraja, Makassar, dan Selayar. Namun, Jeneponto juga memiliki potensi pariwisata yang signifikan untuk dikembangkan.
Sebagai contoh, Desa Wisata Kassi di Kecamatan Rumbia telah berhasil lolos dalam Ajang Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.
“Potensi ini dapat diintervensi melalui kolaborasi dengan Kemenparekraf,” kata Bambang Cahyo Murdoko, dikutip dari KabarMakassar.com, Selasa, 14 Mei 2024.
Direktur Tata Kelola Destinasi, Florida Pardosi, menyatakan bahwa kunjungan ini menunjukkan keseriusan Pemkab Jeneponto dalam mengembangkan sektor pariwisatanya.
Menurut Florida, program pariwisata berkelanjutan dapat disinergikan dengan dukungan dari desa wisata dan kolaborasi pentahelix serta korporasi.
“Saran kami, Kabupaten Jeneponto fokus pada satu destinasi utama dan bekerja sama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya di tingkat kabupaten, provinsi, maupun pusat untuk mendukung kolaborasi ini,” jelas Florida.
Junaedi Bakri, dalam presentasinya, menyampaikan bahwa Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Jeneponto menitikberatkan pada potensi wisata alam, buatan, budaya, tematik, dan bahari. Sektor pariwisata menjadi prioritas utama untuk ke depan.
Menurut Junaedi, pengembangan potensi pariwisata ini akan membawa efek berganda pada kesejahteraan masyarakat, peningkatan akses, dan keunggulan komparatif dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
“Kami akan mengidentifikasi destinasi unggulan dan memastikan akses, pelayanan, serta keamanan bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara,” ungkap Junaedi.
Ia menambahkan bahwa masyarakat Jeneponto yang homogen dan jarak tempuh yang dekat dari Makassar dapat menjadikan Jeneponto sebagai tujuan wisata yang menarik.
“Kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) juga menjadi fokus kami, dan kami berharap ada pendampingan serta kolaborasi dari Kemenparekraf dalam program-program mendatang, termasuk dukungan untuk berbagai event di masa depan,” ujarnya.
Pertemuan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata, Kepala Dinas BPMPTSP, Kepala Bappeda, dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan.
Mereka memaparkan proyeksi dukungan masing-masing dalam pengembangan pariwisata untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Jeneponto.