Logo
>

PLN EPI Siap Jadi 'Tulang Punggung' Gas Alam Nasional

Ditulis oleh Pramirvan Datu
PLN EPI Siap Jadi 'Tulang Punggung' Gas Alam Nasional

Poin Penting :

    KABABRBURSA.COM - PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), sebagai subholding PT PLN (Persero), siap menjadi salah satu offtaker utama dari produksi gas alam dalam negeri.

    PLN saat ini mengimplementasikan skema Accelerated Renewable Development, di mana kebutuhan gas untuk pembangkit listrik menjadi salah satu tulang punggung kelistrikan selama masa transisi energi ini. PLN EPI mendukung penuh dan siap menjadi offtaker untuk pengembangan lapangan migas di Indonesia, ujar Direktur Gas dan BBM PLN EPI, Rakhmad Dewanto, dalam pernyataannya di Jakarta, Rabu 22 Mei 2024.

    Rakhmad menegaskan bahwa PLN EPI mendukung langkah pemerintah serta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) migas untuk meningkatkan produksi gas, mengingat meningkatnya kebutuhan gas oleh pembangkit listrik guna mendukung konsumsi listrik di masa transisi energi.

    Menurutnya, total kebutuhan gas untuk pembangkit listrik hingga tahun 2040 akan terus meningkat. Hal ini disebabkan oleh pembangkit gas yang merupakan energi transisi dengan emisi lebih rendah dalam rangka mencapai target Net Zero Emission (NZE).

    Rakhmad merinci bahwa kebutuhan gas untuk pembangkit pada tahun ini mencapai 1.213 MMBTU, dan pada tahun depan bisa mencapai 1.706 MMBTU jika konsumsi listrik tumbuh signifikan.

    Tahun ini, PLN EPI telah memetakan potensi sumber gas seperti 532 MMSCFD dari gas pipa terkontrak dan 488 MMSCFD dari gas pipa potensial. Untuk LNG, 115 BBTUD berasal dari Bontang.

    Rakhmad juga menyatakan dukungan penuh PLN terhadap pengembangan Blok Andaman, yang merupakan lapangan dengan potensi gas besar dan bisa memenuhi kebutuhan gas untuk pembangkit PLN.

    Untuk memanfaatkan potensi gas dari Lapangan Andaman, PLN siap berkolaborasi dalam penyediaan infrastruktur pipa gas untuk memastikan produksi dari lapangan tersebut dimanfaatkan sepenuhnya untuk kebutuhan domestik.

    Ia menyebut bahwa kebutuhan gas dalam negeri pada 2031 diproyeksikan mencapai 300 BBTUD. Dengan sebaran pembangkit gas di Jawa dan Sumatera, PLN siap berkolaborasi dalam pembangunan jaringan pipa.

    PLN EPI tertarik bekerja sama untuk investasi bersama dalam pembangunan pipa transmisi gas dari Lapangan Andaman ke Pulau Jawa, tambah Rakhmad saat berbicara di Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention & Exhibition 2024.

    Untuk pemanfaatan ruas pipa yang ada, diperlukan investasi tambahan sebesar 1,26 miliar dolar AS untuk menghubungkan dan memperluas kapasitas pipa sepanjang 513 kilometer dari Sumatera ke Jawa.

    Rakhmad menambahkan bahwa kebutuhan gas untuk LNG dipastikan akan meningkat. Selain penurunan produksi dari sisi hulu, pembangkit listrik yang membutuhkan gas juga akan bertambah dengan adanya program gasifikasi pembangkit listrik.

    Agresivitas PLN dalam mencari alokasi gas memang wajar mengingat proyeksi yang menunjukkan peningkatan kebutuhan LNG di tahun mendatang. Tahun ini saja, porsi penggunaan LNG dari total penyerapan gas PLN mencapai 53 persen dan diproyeksikan terus meningkat hingga 68 persen pada tahun 2030.

    Realisasi Tahun 2023

    PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) targetkan jumlah pasokan biomassa sebesar 10,20 juta ton untuk sebanyak 52 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik holding PLN tahun 2025. Angka tersebut meningkat 10 kali lipat dari realisasi tahun 2023 sebesar 1 juta.

    Target tersebut terbilang cukup meningkat dan dari tahun 2023 hingga target 2025. Pada tahun 2023 jumlah biomassa yang dihasilkan PLN EPI sebesar 1,00 juta ton, sedangkan tahun 2024 ditargetkan sebesar 2,21 juta ton atau meningkat 220 persen dibandingkan tahun 2023.

    Sedangkan tahun 2025, PLN EPI memasang target sebesar 10,20 juta ton biomassa, angka tersebut sangat terbilang fantastis.

    Namun ditengah target yang di pasang meningkat dari tahun 2024 hingga 2025, tahun 2026 hingga 2028 akan terjadi pengurangan target jumlah biomassa. Hal tersebut disebabkan karena umur dari PLTS yang memang harus dikurangi. “Tahun 2026 memang target untuk biomassa berkurang karena rencananya pengurangan PLTU yang sudah pensiun,sehingga kebutuhan batubara akan semakin berkurang,” ungkap Mamit Setiawan kepada Kabar Bursa.

    Target biomassa yang meningkat juga diiringi dengan peningkatan kapasitas sebesar 2,45 GW dan produksi sebesar 11,80 Twh. Sedangkan target 2024 jumlah kapasitas sebanyak 0,94 GW dan jumlah produksi 3,17 TWh.

    Disamping itu PLN EPI juga terus melakukan pengembangan masyarakat di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta dengan melakukan pelatihan seperti pakan ternak dan pupuk , selain itu bagaimana bisa mengelola susu kambing supaya bisa diolah menjadi coklat dan sebaginya. “Kami memang akan fokus pengembangan di Yogyakarta karena daerah tersebut akan menjadi daerah percontohan kita, kedepanya kita akan lakukan duplikasi di berbagai daerah seperti di Kupang,” tutupnya.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.