KABARBURSA.COM - Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) merupakan salah satu sumber energi ramah lingkungan karena berasal dari sinar matahari. Sel surya akan diserap oleh panel surya hingga melalui proses yang menghasilkan tenaga listrik.
PLTS dapat dipakai memenuhi kebutuhan listrik mulai skala kecil hingga besar. Terdapat beragam bentuk PLTS antara lain atap, ground-mounted, dan terapung.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan, Indonesia memiliki total potensi energi Surya yang dapat dikembangkan sebesar 32,5 Gigawatt (GW). Saat ini, kapasitas PLTS nasional yang terpasang baru mencapai 153,5 Megawatt (MW).
Artinya, potensi masyarakat mengandalkan PLTS untuk kebutuhan listrik khususnya rumah tangga terbuka lebar. Apalagi pemerintah Presiden Joko Widodo menargetkan net zero emission (NZE) pada 2060.
Adapun PLTS Atap salah satu jenis pembangkit listrik yang dapat dimanfaatkan rumah tangga. Ini merupakan jenis pembangkit listrik menggunakan modul fotovoltaik yang diletakkan di atap, dinding, atau bagian lain dari bangunan. Pada 2023, PLTS Atap yang terpasang pada pangsa pasar yang bergerak di sektor industri tercatat hingga 17,7 MW.
PLTS Atap sendiri terbagi atas dua jenis yakni off-grid dan on-grid. Jenis pertama didefinisikan adalah saluran yang tidak terkoneksi ke jaringan PT PLN. Biasanya, ini memiliki baterai untuk menyimpan listrik yang dihasilkan.
Selanjutnya PLTS Atap on-grid telah terkoneksi ke jaringan listrik PLN dan tidak membutuhkan baterai. Pembangkit listrik jenis ini bisa mensubsidi tagihan listrik rumah tangga.
Lantas, berapa harga, pemasangan PLTS Atap untuk rumah tangga? Berikut penelusuran Kabar Bursa di Jakarta, Kamis 7 Maret 2024.
1. PLTS Atap Off-Grid
Pembangkit listrik jenis ini memiliki lima kategori berdasarkan besaran daya (Watt). Ini kerap disebut juga PLTS Atap sistem hybrid.
Kategori pertama dengan besaran daya 1.000 W. Biaya pemasangan PLTS ini pada kisaran Rp34,5 sampai dengan Rp37 juta. Fasilitasnya inverter 1.000 W, baterai VRLA Gel, dan aluminium rail set.
Untuk kategori daya 2.000 W, 3.000 W, 5.000 W memiliki fasilitas pemasangan yang sama dengan sebelumnya. Untuk harganya secara berurutan masing-masing pada kisaran Rp50-Rp54 juta, Rp72-Rp78 juta, Rp111-117 juta.
Kategori selanjutnya ialah dengan daya 10.000 W. Ada dua jenis yang pertama, satu fase, yang kedua yaitu tiga fase. Biaya pemasangannya masing-masing Rp200-Rp208 juta dan Rp229-Rp235 juta.
2. PLTS Atap On-Grid
Pembangkit listrik kategori ini paling cocok untuk kebutuhan listrik rumah tangga karena jenis daya yang sama dengan listrik PLN. Namun ini juga berdasarkan kebutuhan luas area dalam meter persegi.
Terdapat sembilan jenis PLTS Atap On-Grid berdasarkan total daya, mulai 1.300 Volt Ampere (VA) hingga 16.500 VA. Kapasitasnya mulai dari 1.000-1.350 Wp sampai 15.750 Wp. Ini untuk kebutuhan area mulai 7 m persegi hingga 84 meter persegi.
Untuk biaya pemasangan PLTS Atap On-Grid dengan daya terendah mulai 1.000 sampai 3.000 W yang umum dipakai kebutuhan listrik rumah tangga ada di kisaran Rp27 sampai dengan Rp80 juta.
Yang tertinggi ialah dengan daya 15.000 W. Cakupan areanya mencapai 84 m persegi. Biaya pemasangannya mulai dari Rp193 sampai dengan Rp205 juta. (Ari/prm)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.