Logo
>

Potensi Dividen Yield Menarik dari TUGU, tapi Perhatikan ini

Ditulis oleh Yunila Wati
Potensi Dividen Yield Menarik dari TUGU, tapi Perhatikan ini
Tugu Insurance saat pencatatan saham perdana (IPO) di BEI. Foto: Dok TUGU

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Ada potensi cuan menarik yang ditawarkan PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk atau TUGU, yaitu dividen yield menarik. Namun, bagi investor yang tertarik, sepertinya perlu memperhatikan beberapa hal sebelum melakukan transaksi.

    Ada berbagai faktor eksternal yang mempengaruhi TUGU, namun Perusahaan terlihat tetap menunjukkan prospek cerah dengan potensi pembagian dividen yang menarik untuk tahun buku 2024. 

    Sejak pertama kali melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2018, TUGU telah konsisten memberikan dividen kepada para pemegang saham dengan rasio pembayaran yang berada di kisaran 30-40 persen setiap tahunnya. Tren ini mengindikasikan komitmen perusahaan dalam memberikan imbal hasil yang stabil di tengah dinamika pasar.

    Dengan mempertimbangkan laba bersih tahun buku 2024 yang mencapai Rp700,85 miliar, terdapat potensi alokasi dividen sebesar Rp210 miliar hingga Rp280 miliar. Perhitungan ini setara dengan dividen per saham di rentang Rp59,06 hingga Rp78,75. 

    Analis BCA Sekuritas Ryan Santoso menilai, imbal hasil atau yield dari dividen TUGU masih cukup menarik, berkisar antara 5,9 persen hingga 7,9 persen dengan asumsi harga saham di level Rp1.000. Angka ini bahkan lebih tinggi dibandingkan rata-rata indeks IDX High Dividend 20 pada tahun lalu yang berada di sekitar 6,7 persen. 

    Hal tersebut berpotensi menahan tekanan terhadap harga saham TUGU di tengah volatilitas pasar saham yang tinggi dalam beberapa waktu terakhir. Bagi investor yang mempertimbangkan investasi jangka menengah hingga panjang, TUGU bisa menjadi salah satu pilihan menarik. 

    Ryan menambahkan, koreksi harga saham yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir justru membuka peluang bagi investor untuk masuk pada valuasi yang lebih menarik. Secara historis, saham dengan catatan pembagian dividen yang besar cenderung mengalami kenaikan menjelang Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) hingga cum date dividen. Dengan demikian, terdapat potensi capital gain bagi investor di samping keuntungan dari dividen itu sendiri.

    Sejarah Pembagian Dividen

    Sejarah pembagian dividen TUGU menunjukkan konsistensi yang kuat. Pada tahun buku 2023, perusahaan membagikan dividen sebesar Rp528,96 miliar atau sekitar 40 persen dari laba bersih, dengan yield yang mencapai 12,7 persen. 

    Sementara itu, untuk tahun buku 2022 dan 2021, TUGU masing-masing membagikan dividen sebesar Rp138,86 miliar dan Rp126,59 miliar, yang juga setara dengan 40 persen dari laba bersih masing-masing tahun tersebut. Konsistensi ini menegaskan bahwa perusahaan memiliki strategi yang jelas dalam mengalokasikan keuntungan kepada pemegang saham.

    Selain potensi dividen yang menjanjikan, valuasi saham TUGU masih tergolong murah dibandingkan dengan nilai fundamentalnya. Rasio price to book value (PBV) saat ini berkisar antara 0,3x hingga 0,4x, yang menunjukkan bahwa saham ini masih undervalued dibandingkan dengan nilai bukunya. 

    PBV yang rendah sering kali menjadi indikator bahwa harga saham suatu perusahaan masih memiliki ruang untuk naik di masa mendatang. Dengan valuasi yang menarik serta kinerja keuangan yang solid, saham TUGU menjadi opsi investasi yang menarik, terutama bagi investor yang mencari saham dengan potensi pertumbuhan jangka panjang serta dividen yang stabil.

    Secara operasional, kinerja TUGU pada tahun 2024 juga mencerminkan pertumbuhan yang positif. Perusahaan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp700,85 miliar, yang ditopang oleh peningkatan premi bruto sebesar 10,73 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp8,54 triliun. 

    Selain itu, pendapatan underwriting juga mengalami kenaikan 13,8 persen yoy menjadi Rp2,97 triliun. Kinerja positif ini turut berkontribusi terhadap peningkatan total aset yang mencapai Rp26,35 triliun, naik 4,82 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, total ekuitas meningkat 2,22 persen menjadi Rp10,5 triliun.

    Indikator lain yang memperkuat stabilitas keuangan TUGU adalah rasio risk based capital (RBC) yang mencapai 432 persen pada akhir Desember 2024. Angka ini jauh di atas rata-rata industri yang berada di level 326 persen, menunjukkan bahwa perusahaan memiliki tingkat solvabilitas yang sangat kuat dalam menghadapi risiko di sektor asuransi.

    Dengan kombinasi pertumbuhan bisnis yang solid, kebijakan dividen yang menarik, serta valuasi saham yang masih relatif rendah, TUGU menjadi salah satu emiten yang patut diperhatikan oleh investor. 

    Ke depannya, stabilitas keuangan dan strategi ekspansi yang matang akan menjadi faktor utama dalam menjaga pertumbuhan perusahaan serta memberikan imbal hasil yang optimal bagi para pemegang saham.

    Prospek TUGU di 2025

    PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) terus menunjukkan prospek cerah di tahun 2025 berkat kinerja keuangan yang semakin solid dan strategi bisnis yang prudent. Saham dengan kode TUGU ini dinilai memiliki daya tarik tersendiri bagi para investor, baik dari sisi stabilitas keuangan, efisiensi operasional, maupun potensi dividen yang menarik.

    Analis riset dari Phillip Sekuritas Edo Ardiansyah, menilai bahwa TUGU memiliki keunggulan dibandingkan kompetitornya, terutama dari segi rasio solvabilitas (RBC) yang berada di atas 400 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan median industri yang berada di level 359 persen dan jauh melampaui persyaratan minimum yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebesar 120 persen. 

    Tingginya RBC mencerminkan stabilitas finansial yang kuat serta daya tahan perusahaan terhadap berbagai risiko yang mungkin terjadi dalam industri asuransi.

    Selain itu, TUGU juga mampu mempertahankan rasio biaya yang kompetitif, mencakup klaim, biaya usaha, serta komisi terhadap pendapatan premi bersih. Kemampuan ini menjadi salah satu faktor utama yang mendukung efisiensi operasional perusahaan dan meningkatkan profitabilitasnya.

    Untuk tahun 2025, kinerja keuangan TUGU diperkirakan akan terus tumbuh positif, baik dari sisi pendapatan maupun laba bersih. Edo memproyeksikan bahwa pendapatan underwriting serta laba bersih TUGU masih dapat tumbuh dengan laju dobel digit, setidaknya sebesar 10 persen. 

    Salah satu indikator utama yang mendukung proyeksi tersebut adalah strategi underwriting yang tetap berhati-hati serta pengelolaan risiko yang disiplin. Dengan pendekatan ini, loss ratio diperkirakan tetap berada di bawah 60 persen dalam beberapa tahun ke depan, yang mencerminkan efisiensi pengelolaan klaim oleh perusahaan.

    Efisiensi operasional juga menjadi faktor penting yang berkontribusi pada kinerja positif TUGU. Perusahaan diprediksi mampu menurunkan biaya operasional atau opex secara signifikan, sehingga menekan rasio beban kombinasi (COR). 

    Dengan tren yang terus membaik, COR TUGU diperkirakan dapat dipertahankan di bawah 90 persen atau bahkan menunjukkan perbaikan lebih lanjut. Hal ini semakin menguatkan keyakinan bahwa TUGU mampu meningkatkan profitabilitasnya secara berkelanjutan.

    Dari sisi dividen, TUGU diharapkan tetap mempertahankan komitmennya dalam memberikan imbal hasil yang menarik bagi pemegang saham. Dengan mempertimbangkan kekuatan solvabilitas perusahaan serta profitabilitas yang konsisten, TUGU diperkirakan akan terus membayarkan rata-rata 40 persen dari laba bersihnya sebagai dividen. 

    Perkiraan imbal hasil dividen (dividend yield) untuk tahun 2025 mencapai sekitar 8 persen, menjadikannya salah satu saham yang menarik bagi investor yang mencari pendapatan pasif dari dividen.

    Dalam hal valuasi, Edo Ardiansyah memberikan rekomendasi beli untuk saham TUGU dengan target harga Rp1.950 per saham. Target harga ini dihitung berdasarkan rasio Price to Book Value (PBV) sebesar 0,69x untuk tahun 2025. Dengan mempertimbangkan harga penutupan saham TUGU pada akhir tahun 2024, target harga tersebut mencerminkan potensi kenaikan atau upside sebesar 90,24 persen.

    Dengan fundamental yang kuat, kebijakan underwriting yang prudent, serta potensi dividen yang menarik, saham TUGU dinilai sebagai pilihan investasi yang menjanjikan untuk jangka menengah dan panjang. 

    Investor yang mencari saham dengan valuasi murah, prospek pertumbuhan stabil, dan imbal hasil dividen yang kompetitif dapat mempertimbangkan TUGU sebagai salah satu pilihan utama di sektor asuransi.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79