KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat penguatan signifikan sebesar 3,80 persen ke level 6.472, menembus area resistance 6.445 sekaligus melampaui garis Moving Average 20 (MA20) pada penutupan perdagangan Rabu, 26 Maret 2025. Tren ini didorong oleh dominasi volume pembelian yang masih kuat.
Dari perspektif teknikal, dalam skenario optimis (merah), posisi IHSG saat ini diperkirakan berada di awal wave B dari wave (Y), yang memberi peluang bagi indeks untuk terus menguat dan menguji resistance di rentang 6.557 hingga 6.938. Namun, tetap perlu diwaspadai skenario alternatif (hitam), di mana penguatan IHSG dapat terbatas dan berisiko mengalami koreksi kembali ke area 5.879–5.975. Level support yang perlu diperhatikan berada di 5.967 dan 5.825, sementara resistance utama berada di 6.557 dan 6.707.
Di tengah tren IHSG yang menguat, MNC Sekuritas melihat ada beberapa saham menarik untuk diperhatikan dengan strategi buy on weakness, yaitu BBNI, DSNG, ITMG, dan MDKA.
BBNI mencatat lonjakan 8,97 persen ke level 4.250 dengan volume pembelian yang meningkat, meskipun penguatannya masih tertahan oleh MA20. Saat ini, saham BBNI diperkirakan berada di awal wave (B). Dengan demikian, peluang pembelian di kisaran 3.970–4.160 dapat dipertimbangkan dengan target harga di 4.320 dan 4.530. Namun, jika harga turun di bawah 3.820, sebaiknya investor menerapkan strategi stop-loss.
DSNG juga menunjukkan tren positif dengan kenaikan 2,63 persen ke 780, didukung oleh meningkatnya volume transaksi. Selama DSNG bertahan di atas level 700, saham ini masih berada dalam bagian wave [iv] dari wave C, yang berpotensi mendorong harga ke target 815 dan 855. Investor dapat mencari peluang akumulasi di rentang 730–755, dengan stop-loss di bawah 700.
Sementara itu, ITMG mengalami kenaikan 2,23 persen ke 22.950 dengan volume perdagangan yang turut meningkat. Diperkirakan saham ini berada dalam tahap awal dari wave [B], sehingga peluang pembelian muncul di kisaran 22.425–22.725 dengan target 23.175 hingga 23.600. Namun, jika harga melemah hingga di bawah 22.100, investor disarankan untuk berhati-hati dan mempertimbangkan cut-loss.
Saham komoditas lain yang menarik perhatian adalah MDKA, yang melonjak 7,41 persen ke 1.450 dan berhasil menembus MA20. Diperkirakan MDKA berada dalam bagian wave A dari wave (B) pada skenario hitam. Dengan momentum ini, investor dapat mempertimbangkan akumulasi di kisaran 1.365–1.420 dengan target kenaikan ke 1.520 dan 1.630. Stop-loss sebaiknya diterapkan jika harga turun di bawah 1.310.
Dengan tren positif IHSG yang masih dominan, investor perlu tetap mencermati peluang penguatan lebih lanjut serta risiko koreksi yang mungkin terjadi. Strategi buy on weakness pada saham-saham potensial dapat menjadi opsi menarik dalam kondisi pasar saat ini.
Pilarmas Sebut IHSG Masih Tertekan
Pada perdagangan Kamis, 27 Maret 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi akan mengalami pelemahan terbatas. Analisis ini disampaikan oleh Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment di Pilarmas Investindo Sekuritas, yang menyatakan bahwa secara teknikal, IHSG berpotensi melemah dengan level support dan resistance di kisaran 6.380 hingga 6.650.
Pada penutupan perdagangan sebelumnya, Rabu, 26 Maret 2025, IHSG mencatat kenaikan signifikan sebesar 236,737 poin atau 3,80 persen, ditutup pada level 6.472,356. Sektor bahan baku menjadi pendorong utama dengan penguatan mencapai 4,32 persen.
Menyikapi kondisi pasar tersebut, Pilarmas Investindo Sekuritas merekomendasikan beberapa saham untuk dibeli, antara lain:
CBDK: Harga terakhir Rp5.075, dengan level support di Rp4.500 dan resistance di Rp5.300. Target harga ditetapkan pada Rp5.275.
BRPT: Harga terakhir Rp680, support di Rp655, resistance di Rp715, dan target harga Rp705.
ERAA: Harga terakhir Rp402, support di Rp390, resistance di Rp420, dengan target harga Rp416.
Rekomendasi ini didasarkan pada analisis teknikal dan fundamental yang mempertimbangkan potensi pergerakan pasar serta kinerja masing-masing emiten.
Sektor Keuangan dan Transportasi Menguat Signifikan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat lonjakan impresif pada perdagangan Rabu, 26 Maret 2025, dengan kenaikan 3,80 persen ke level 6.472. Sepanjang hari, indeks bergerak stabil di zona hijau, dengan rentang pergerakan antara 6.312 hingga 6.489. Kinerja positif ini didorong oleh mayoritas saham yang mengalami apresiasi, dengan 531 saham menguat, sementara hanya 112 saham yang melemah, dan 158 saham stagnan.
Aktivitas perdagangan juga mencatat angka yang luar biasa. Volume transaksi mencapai 30,77 miliar lembar saham, dengan nilai transaksi yang menembus Rp34,27 triliun. Saham-saham perbankan mendominasi nilai transaksi tertinggi, dipimpin oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan total perdagangan senilai Rp2,96 triliun. Posisi berikutnya ditempati oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai transaksi Rp2,40 triliun, serta PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang membukukan perdagangan senilai Rp2,14 triliun. Sementara itu, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) juga masuk dalam lima besar dengan nilai transaksi sebesar Rp526,10 miliar.
Dari sisi volume perdagangan, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatat transaksi tertinggi dengan total 4,44 miliar lembar saham berpindah tangan. Di posisi kedua, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) membukukan volume perdagangan sebesar 685,71 juta lembar saham, diikuti oleh BMRI dengan 582,06 juta lembar, BBRI dengan 540,56 juta lembar, serta PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) yang mencatatkan volume sebesar 407,57 juta lembar saham.
Sektor-sektor utama turut mengalami penguatan signifikan, mencerminkan optimisme pasar terhadap berbagai industri. Sektor keuangan yang didominasi saham perbankan mengalami pertumbuhan 3,60 persen, menunjukkan kepercayaan investor terhadap fundamental bank-bank besar. Sektor transportasi mencatat kenaikan tertinggi sebesar 4,00 persen, didorong oleh sentimen positif terhadap ekspansi bisnis dan pemulihan mobilitas.
Selain itu, sektor infrastruktur juga mengalami pertumbuhan 3,11 persen, sementara sektor properti serta barang konsumsi non-siklikal masing-masing menguat 2,60 persen dan 2,36 persen. Sektor industri dasar (basic industry) menjadi pendorong utama dengan kenaikan terbesar sebesar 4,31 persen, mengindikasikan meningkatnya permintaan di sektor manufaktur.
Dengan lonjakan ini, IHSG menunjukkan momentum positif yang kuat, mencerminkan optimisme pasar terhadap prospek ekonomi dan kinerja emiten yang solid. Dukungan dari sektor perbankan, infrastruktur, transportasi, dan manufaktur menjadi katalis utama dalam menggerakkan indeks ke level yang lebih tinggi.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.