Logo
>

Prabowo–Sharif Sepakat Tata Ulang Arah Perdagangan Indonesia–Pakistan

Prabowo menegaskan tekadnya menyeimbangkan arus perdagangan dua negara.

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Prabowo–Sharif Sepakat Tata Ulang Arah Perdagangan Indonesia–Pakistan
Presiden Prabowo Subianto (kiri) dan Perdana Menteri (PM) Pakistan Shehbaz Sharif (kanan) berbincang-bincang saat keduanya bertemu di kediaman resmi perdana menteri Pakistan (PM House) di Islamabad, Pakistan

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Presiden Prabowo Subianto menugaskan para menterinya merancang strategi baru untuk memperkuat hubungan dagang dengan Pakistan, seraya menegaskan masih terhampar luas peluang kolaborasi yang belum tersentuh oleh kedua negara.

    Di hadapan Perdana Menteri (PM) Pakistan, Shehbaz Sharif, Prabowo menegaskan tekadnya menyeimbangkan arus perdagangan dua negara. Selama ini, sekitar 90 persen nilai perdagangan Indonesia–Pakistan masih bertumpu pada ekspor komoditas asal Indonesia, terutama minyak sawit.

    “Saya telah memberikan arahan kepada para menteri bahwa kami akan segera menata ulang keseimbangan hubungan dagang melalui langkah-langkah nyata. Yakinlah, kami akan bergerak cepat di seluruh sektor,” ujar Presiden Prabowo dalam pernyataan bersama di kediaman resmi PM Pakistan (PM House), Islamabad, Selasa 9 Desember 2025.

    Dalam kesempatan yang sama, PM Sharif mengamini komitmen tersebut.

    “Nilai perdagangan kita telah mencapai 4,5 miliar dolar AS. Lebih dari 90 persennya adalah impor dari sahabat kami, Indonesia, terutama minyak sawit. Kami telah berdialog untuk menata kembali neraca ini melalui peningkatan ekspor produk pertanian Pakistan, ekspor inisiatif teknologi informasi, dan berbagai sektor lain yang dapat kita jelajahi bersama,” kata PM Sharif.

    Pertemuan bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Pakistan dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo dan PM Sharif di PM House, Islamabad. Agenda tersebut menjadi inti dari lawatan luar negeri pertama Prabowo ke Pakistan.

    Dalam pertemuan itu, Presiden Prabowo hadir bersama delegasi Indonesia yang meliputi Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI M. Tonny Harjono, Duta Besar RI untuk Pakistan Letjen TNI (Purn) Chandra Warsenanto Sukotjo, Kepala Badan Logistik Pertahanan Kementerian Pertahanan Marsekal Madya TNI Yusuf Jauhari, serta Panglima Kopassus Letjen TNI Djon Afriandi.

    Kunjungan tersebut, sebagaimana ditegaskan para pemimpin kedua negara, juga menjadi bagian dari penanda 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Pakistan. Terakhir kali Presiden RI berkunjung ke Pakistan adalah pada 2018, semasa kepemimpinan Presiden Ke-7 Joko Widodo.

    “Rentangnya memang terlalu panjang, namun seperti banyak orang bilang, tidak ada kata terlambat, Bapak Presiden. Anda mengatakan pagi ini pesawat tempur Angkatan Udara Pakistan mengawal penerbangan Anda. Saya bersama Presiden Pakistan menyambut Anda di bandara. Ini bukan ritual kehormatan, bukan pula prosedur standar. Ini lahir dari ketulusan kami. Seorang pemimpin dari negeri dengan populasi Muslim terbesar dunia berkunjung ke Pakistan setelah tujuh tahun. Sudah sepatutnya kami menyambut Anda dan delegasi dengan lebih hangat,” tutur PM Pakistan.

    Tak hanya fokus pada perdagangan, Presiden Prabowo dan PM Sharif juga menyepakati penguatan kolaborasi di bidang kesehatan, pendidikan, pendidikan vokasi, hingga kebudayaan. Sedikitnya tujuh dokumen perjanjian serta nota kesepahaman (MoU) diumumkan dalam rangkaian acara di PM House.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.