KABARBURSA.COM - Prajogo Pangestu selaku pengendali dan Komisaris utama Barito Pacific Tbk. (BRPT) telah menambah porsi kepemilikan sahamnya pada tanggal 21 Juni 2024.
David Kosasih Direktur dan Corporate Secteraty BRPT menyampaikan bahwa Prajogo Pangestu telah membeli sebanyak 11.000. 000 lembar saham BRPT di harga Rp1.080 per saham. Seperti dalam keterangan tertulisnya Jumat 28 Juni 2024.
Sebagai informasi, Prajogo Pangestu juga pernah membeli sebanyak 5.500.000 lembar saham BRPT di harga Rp1.030-Rp1.045 per saham pada tanggal 19 dan 25 Oktober 2023.
"Tujuan transaksi adalah untuk Investasi dengan kepemilikan saham langsung," tuturnya.
Pasca pembelian maka kepemilikan saham Prajogo Pangestu di BRPT bertambah menjadi 66,74 miliar lembar saham setara dengan 71,198 persen dibandingkan sebelumnya sebanyak 66,73 miliar lembar saham setara dengan 71,187 persen.
Kapitalisasi Pasar
PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) terus menjadi sorotan dengan lonjakan harga saham yang memuncak, mengangkat kapitalisasi pasar mereka ke puncak tertinggi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Untuk menjaga momentum ini, BREN telah merancang serangkaian strategi ambisius untuk meningkatkan kinerja dan memenuhi komitmen kepada para pemegang saham.
Dalam hal kinerja, baik top line maupun bottom line BREN mengalami penurunan tipis selama kuartal pertama tahun 2024. Pendapatan BREN turun sebesar 1,13 persen secara tahunan (Year on Year/YoY) menjadi USD145,41 juta, sementara laba bersihnya menurun 1,40 persen (YoY) menjadi USD28,83 juta dalam tiga bulan pertama tahun ini.
Hendra Soetjipto Tan, CEO Barito Renewables Energy, menyatakan bahwa laporan keuangan BREN untuk kuartal pertama tahun 2024 menunjukkan kinerja yang stabil, meskipun dihadapkan pada kondisi ekonomi global yang penuh dengan tantangan. BREN berhasil mencatatkan EBITDA sebesar USD123,6 juta dan laba bersih setelah pajak sebesar USD37,1 juta selama periode tersebut.
Dari perspektif neraca, rasio utang bersih terhadap ekuitas BREN turun menjadi 2,07x per 31 Maret 2024, dibandingkan dengan 2,3x pada akhir tahun 2023. Hendra menekankan bahwa hal ini mencerminkan kemampuan finansial perusahaan untuk mendukung rencana pertumbuhan mereka di masa mendatang.
Pada kuartal pertama tahun 2024, anak perusahaan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) merampungkan akuisisi aset Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB), termasuk PLTB Sidrap 1 dengan kapasitas 75 Megawatt (MW) dan tiga aset pengembangan tenaga angin dengan potensi kapasitas gabungan 320 MW di beberapa lokasi di Indonesia.
Selain itu, BREN juga berhasil mengakuisisi PT Operation and Maintenance Indonesia (OMI) yang berperan penting dalam mendukung kegiatan operasional PLTB Sidrap.
Hendra menegaskan komitmen BREN untuk meningkatkan kinerja keuangan, menambah kapasitas pembangkit listrik yang dikelola, dan memenuhi komitmen kepada para pemegang saham. Untuk mencapai tujuan ini, BREN telah menyiapkan lima aksi dan strategi sebagai berikut:
Mempertahankan Keunggulan Operasional: Memastikan faktor kapasitas tetap di atas 90 persen sebagai energi baseload yang dapat diandalkan. Optimalisasi Biaya Operasional: Menjaga efisiensi dan optimalisasi biaya operasional, termasuk menurunkan beban pembiayaan bank.
Pengembangan Aset Energi Bersih: Mengembangkan kapasitas pembangkit energi bersih melalui retrofit dan penambahan unit baru di area operasi Salak, Darajat, dan Wayang Windu. Ekspansi di Wilayah Sidrap 2: Mengembangkan wilayah Sidrap 2 dengan kapasitas 69 MW. Distribusi Dividen yang Konsisten: Menjaga konsistensi dalam mendistribusikan dividen meskipun dihadapkan pada kondisi ekonomi global yang penuh tantangan.
Namun, lonjakan harga saham BREN yang signifikan telah menarik perhatian Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada Jumat, 3 Mei 2024, BEI melakukan suspensi sementara perdagangan saham BREN untuk memberikan waktu pendinginan.
Setelah periode pendinginan berakhir, BEI membuka kembali perdagangan saham BREN pada Senin, 6 Mei 2024. Namun, harga saham BREN mengalami penurunan sebesar 5,82 persen, turun menjadi Rp 9.300 per saham setelah suspensi dicabut.
Meskipun demikian, BREN tetap menjadi emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di BEI, dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp 1.244 triliun. Dalam akumulasi bulanan, harga saham BREN melonjak sebesar 73,02 persen dan naik 24,41 persen sejak awal tahun 2024 (year to date).
Akuisisi Pembangkit Listrik
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mendukung akuisisi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap senilai USD110 juta oleh PT Barito Wind Energy, anak perusahaan PT Barito Renewables Energy Tbk (Barito Renewables).
Akuisisi tersebut melibatkan pembelian 99,99 persen saham PT UPC Sidrap Bayu Energi (Sidrap), pemilik PLTB Sidrap yang memiliki kapasitas 75 megawatt (MW), dari beberapa perusahaan termasuk UPC Renewables Asia Pacific Holdings Pte. Ltd., ACEN Renewables International Pte. Ltd., UPC Renewables Asia III Limited, Sidrap (HK) Limited, dan Sunedison Sidrap B.V.
“Pendanaan ini merupakan langkah strategis bagi BNI dalam memperkuat portofolio pembiayaan di sektor energi ramah lingkungan,” kata Sekretaris Perusahaan BNI Okki Rushartomo.
Secara rinci, nilai akuisisi tersebut terdiri dari Tranche A sebesar USD70 juta untuk pendanaan akuisisi dan Tranche B sebesar USD40 juta untuk Keperluan Umum Perusahaan.
Bagian penting dari akuisisi ini adalah PT UPC Operation and Maintenance Indonesia (OMI), yang menjadi komponen kunci dalam mendukung operasional Sidrap.
“BNI percaya bahwa PLTB Sidrap memiliki potensi untuk menghasilkan energi listrik yang bersih dan berkelanjutan serta membantu mengurangi emisi gas rumah kaca,” tutur Okki.
Ini sejalan dengan komitmen Perusahaan untuk mendukung upaya pemerintah dalam menyediakan dan membangun sumber-sumber energi yang menjadi modal strategis dalam pembangunan ekonomi di Indonesia.
“BNI bertekad untuk terus mendukung pengembangan energi bersih di Indonesia sebagai bagian dari kontribusi terhadap pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan serta meningkatkan ketahanan energi nasional,” ucapnya.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.