Logo
>

Private Placement RAAM Dongkrak Saham 6,43 Persen, Kinerjanya?

Ditulis oleh Yunila Wati
Private Placement RAAM Dongkrak Saham 6,43 Persen, Kinerjanya?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Rencana PT Tripar Multivision Plus Tbk dengan kode saham RAAM untuk melakukan private placement, berhasil mendongkrak penjualan saham sebesar 6,43 persen. Diketahui, hingga pukul 16.11 pada 12 September 2024, saham RAAM diperdagangkan naik 32 poin menjadi Rp530 dari sebelumnta Rp498.

    Private placement adalah langkah strategis perusahaan untuk mengumpulkan modal dari investor terpilih, dengan menawarkan saham yang diterbitkan secara pribadi.

    Berbicara tentang rencana private placement yang akan dilakukan RAAM, berdasarkan surat keterbukaan yang disampaikan PT Tripar Multivision Plus Tbk kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan nomor 75-CORSEC/MVP/IX/2024 tertanggal 12 September 2024. Disebutkan bahwa RAAM akan melakukan rencana Pelaksanaan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PPMTHMETD).

    Merujuk pada ketentuan pasal 434 ayat (1) dan (2) Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 14/POJK.04/2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Otoritas Jasa Keuangan 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, dan sebagaimana telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan tanggal 12 September 2024, maka pelaksanaan PPMTHMETD akan dilakukan pada:

    • Tanggal Pencatatan: 23 September 2024
    • Tanggal Pengumuman Hasil Pelaksanaan: 25 September 2024

    Adapun jumlah saham baru hasil pelaksanaan PPMTHMETD PT Tripar Multivision Plus Tbk sebesar 619.420.000 saham dengan nilai nominal Rp60 per saham. Sementara itu, jumlah saham sebelum pelaksanaan PPMTHMETD adalah 619.420.000 lembar saham dan jumlah saham setelah pelaksanaan diharapkan sebanyak 6.813.620 lembar saham. Sedangkan sisa saham yang belum dilaksanakan PPMTHMETD 14.115.580.000 lembar saham.

    Pihak yang akan melaksanakan PPMTHMETD adalah PT MNC Digital Entertainment Tbk. Keterbukaan informasi ini ditandatangani oleh Direktur Utama PT Tripar Multivision Plus Tbk Whora Anita Raghunath.

    Kinerja RAAM

    Saat ini, kinerja emiten hiburan memang sedang berada di atas angin. Namun, jika menganalisanya menggunakan pendekatan Warren Buffet, yang melibatkan penekanan pada nilai intrinsik perusahaan, profitabilitas jangka panjang, kekuatan kompetitif, serta margin keamanan, maka dapat dikatakan bahwa kualitas bisnis PT Tripar Multivision Plus Tbk dapat dilihat dari tiga indikator ini, yaitu:

    • Gross Profit Margin: 46.81 persen cukup tinggi, menunjukkan RAAM memiliki kendali yang baik atas biaya produksi dan kemampuan menghasilkan keuntungan.
    • Net Profit Margin: 7.48 persen masih moderat, tetapi menunjukkan profitabilitas perusahaan, meskipun Buffett biasanya lebih tertarik pada margin yang lebih tinggi.
    • Return on Equity (ROE): 9.63 persen menunjukkan bahwa RAAM menggunakan ekuitas dengan efisien untuk menghasilkan laba, meski angka ini sedikit di bawah target optimal Buffett yang biasanya sekitar 15 persen atau lebih.

    Sementara itu, Return on Assets (ROA) RAAM berada di angka 8.05 persen, sedangkan Return on Capital Emploed (ROCE) nya berada di angka 12,91 persen. Artinya, manajemen efektif RAAM menunjukkan efisiensi manajemen dalam memanfaatkan aset perusahaan dan kemampuannya dalam menghasilkan keuntungan dari modal yang digunakan sudah cukup baik.

    Bagaimana dengan kinerja keuangan dan solvabilitasnya?

    Buffett menjawab, RAAM tampaknya cukup sehat secara keuangan. Hal ini dapat dilihati dari:

    • Debt to Equity Ratio: 0.14 dan Long-term Debt to Equity: 0.04, menunjukkan bahwa perusahaan ini memiliki utang yang rendah, sebuah pertanda positif.
    • Current Ratio: 3.58 dan Quick Ratio: 3.57, menunjukkan likuiditas yang sangat baik, di mana RAAM dapat dengan mudah memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

    Potensi pertumbuan perusahaan pun cukup kuat. Revenue Groeth (YoY) sebesar 104.09 persen, sebuah angka yang sangat kuat dan menunjukkan pertumbuhan pendapatan yang signifikan. Begitu pula dengan Net Income Growthnya (YoY) sebesar 144.29 persen, menunjukkan peningkatan besar dalam laba bersih dari tahun ke tahun.

    Sayangnya, Buffett melihat kehati-hatian terhadap Price to Earnings Growth (PEG) Ratio yang -0.29, menunjukkan bahwa pertumbuhan ini mungkin tidak berkelanjutan atau harga saham terlalu mahal dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan.

    Sementara itu, valuasi RAAM terlihat dari tiga indikator ini:

    • Current PE Ratio (TTM): 27.68 menunjukkan bahwa saham RAAM mungkin dinilai cukup mahal saat ini dibandingkan dengan rata-rata IHSG (PE Ratio IHSG: 7.89).
    • Price to Book Value: 2.67, Buffett biasanya mencari perusahaan dengan PBV di bawah 1.5, yang menandakan bahwa RAAM mungkin sedikit overvalued menurut standar ini.
    • Earnings Yield: 3.61 persen lebih rendah daripada yield investasi lain yang lebih aman, sehingga mungkin kurang menarik dari sudut pandang Buffett jika ia mengincar potensi pengembalian yang lebih tinggi.

    Untuk free cash flow (TTM) sebagai indikator fundamental kekuatan bisnis sebesar -56 B menunjukkan bahwa RAAM saat ini mengalami cash outflow, yang mungkin dianggap sebagai sinyal negatif oleh Buffett, karena perusahaan ini tidak menghasilkan arus kas bebas yang positif. Dalam hal ini, kinerja RAAM tampaknya masih berfluktuasi, dengan angka laba yang bervariasi secara signifikan dari tahun ke tahun.

    Dari perspektif Warren Buffett, RAAM memiliki beberapa elemen positif seperti pertumbuhan pendapatan yang kuat, likuiditas tinggi, dan utang yang rendah. Namun, ada beberapa kekhawatiran:

    • Valuasi yang relatif tinggi (PE Ratio) mungkin membuatnya terlalu mahal.
    • Free Cash Flow negatif dan fluktuasi laba mungkin menjadi tanda bahwa perusahaan belum cukup stabil.
    • Return on Equity dan Price to Book Ratio juga belum mencapai standar tinggi Buffett.

    Berdasarkan analisis ini, RAAM mungkin tidak memenuhi semua kriteria ketat Buffett, terutama dalam hal valuasi dan stabilitas arus kas, meskipun ada potensi untuk pertumbuhan di masa depan.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79