Logo
>

Produksi iPhone di India Rp221,8 Triliun, Saingi China

Ditulis oleh KabarBursa.com
Produksi iPhone di India Rp221,8 Triliun, Saingi China

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pada tahun 2023, Apple Inc. berhasil merakit iPhone senilai USD14 miliar di India, mengalami peningkatan dua kali lipat dari produksi sebelumnya. Hal ini menandai upaya serius Apple dalam melakukan diversifikasi produksinya di luar China.

    Menurut sumber-sumber yang tidak ingin disebutkan namanya karena kerahasiaan informasi, raksasa teknologi AS tersebut kini memproduksi sekitar 14 persen dari total perangkatnya, atau sekitar 1 dari setiap 7 perangkat, di India. Hal ini menunjukkan komitmen Apple untuk meningkatkan kehadiran produksinya di India sebagai bagian dari strategi diversifikasi globalnya.

    Peningkatan ini menunjukkan bahwa Apple mempercepat upayanya untuk mengurangi ketergantungan ke China ketika ketegangan geopolitik meningkat. Namun China tetap menjadi pusat pembuatan iPhone terbesar dan pasar luar negeri terbesar. Inilah yang menyebabkan pendapatan Apple anjlok karena terpukul oleh pesaing besarnya seperti Huawei Technologies Co. dan semakin meluasnya larangan penggunaan teknologi asing di tempat kerja.

    Lonjakan besar dalam aktivitas di India menandai kemenangan bagi pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi, yang telah memberikan insentif keuangan kepada perusahaan-perusahaan asing termasuk Apple untuk mencoba dan menarik manufaktur kelas atas. Pemerintah mengatakan pertumbuhan manufaktur telah menciptakan 150.000 lapangan kerja langsung di pemasok Apple.

    Foxconn Technology Group merakit hampir 67 persen dan Pegatron Corp. sekitar 17 persen dari iPhone buatan India pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2024, menurut sumber tersebut. iPhone yang tersisa dibuat di pabrik Wistron Corp. di negara bagian Karnataka selatan, yang diambil alih oleh konglomerat garam-ke-perangkat lunak Tata Group tahun lalu. Tata berencana membangun salah satu pabrik perakitan iPhone terbesar di India.

    Angka dolar mengacu pada perkiraan nilai perangkat saat keluar dari pabrik, bukan label harga eceran. Perwakilan Apple menolak berkomentar.

    CEO Apple Tim Cook sangat berhati-hati dalam membina hubungannya dengan para pemimpin Partai Komunis Tiongkok, mengingat sensitivitas diversifikasi geografis perusahaan. Dia mengunjungi Tiongkok bulan lalu untuk bertemu dengan menteri perdagangan negara tersebut dan membuka toko baru di Shanghai.

    Peralihan jangka panjang dari Tiongkok menandai perubahan bertahap dari model lama yang membantu mendorong iPhone ke garis depan industri. Hal ini juga bertepatan dengan pemikiran ulang strategis, karena perusahaan yang merevolusi sektor ponsel pintar ini sedang mencari kesuksesan besar berikutnya.

    Secara lebih luas, pertumbuhannya di India mencerminkan kemunculan negara tersebut sebagai pusat manufaktur, tempat perusahaan-perusahaan seperti Tesla Inc., Cisco Systems Inc. dan Google dari Alphabet Inc. tertarik untuk membuat perangkat keras.

    “Perubahan dunia telah mengubah prioritas bisnis, dengan risiko geopolitik, ketahanan terhadap gangguan, dan persyaratan ESG yang kini menentukan arah,” tulis analis Bloomberg Intelligence termasuk Steven Tseng dalam laporan bulan Februari yang menelusuri pergeseran rantai pasokan teknologi global. “Mengakhiri ketergantungan eksklusif pada rantai pasokan teknologi Tiongkok adalah hal yang mahal dan rumit, namun berkurangnya daya tarik negara ini memerlukan pendekatan baru.”

    Untuk saat ini, Apple memproduksi model mulai dari 12 lama hingga iPhone 15 terbaru di India, tetapi tidak untuk model Pro dan Pro Max dengan spesifikasi lebih tinggi. Perusahaan ini mengekspor sebagian besar perangkat tersebut dari India, yang menguasai sekitar 6 persen pasar ponsel pintar yang didominasi oleh merek Tiongkok yang lebih murah.

    Namun negara ini juga merupakan salah satu arena seluler dengan pertumbuhan tercepat di dunia, didukung oleh pertumbuhan kelas menengah, pertumbuhan penetrasi broadband, dan kebijakan dukungan pemerintah yang agresif.

    Tahun lalu, Apple membuka dua toko pertamanya di sana, di ibu kota New Delhi dan pusat keuangan Mumbai. Mereka berencana untuk membuka tiga gerai lagi di India hingga tahun 2027.

    “Diversifikasi rantai pasokan teknologi dari daratan Tiongkok tidak dapat dihindari,” tulis Tseng.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi