Logo
>

Program Insentif Impor Mobil Listrik CBU tak Diminati APM

Ditulis oleh KabarBursa.com
Program Insentif Impor Mobil Listrik CBU tak Diminati APM

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Sejumlah agen pemegang merek (APM) di industri otomotif mengaku belum menjalankan program insentif bebas bea masuk dan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) untuk impor mobil listrik utuh atau completely built up (CBU).

    Menurut Peraturan Menteri Investasi/Kepala BKPM No. 6 Tahun 2023, kebijakan tersebut diberlakukan sejak 29 Desember 2023, tetapi hingga kini belum semua APM mengikutinya.

    Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Fransiscus Soeryopranoto, mengungkapkan bahwa Hyundai lebih memilih untuk fokus pada produksi mobil listrik melalui pabriknya di Indonesia daripada melakukan impor dari luar negeri.

    Meskipun demikian, Hyundai berencana meningkatkan kapasitas produksi mobil listriknya menjadi 70.000 unit per tahun pada 2024 seiring beroperasinya pabrik baterai yang dibangun bersama LG Energy Solution di Karawang.

    Sementara itu, Sales and Marketing Director Mercedes-Benz Distribution Indonesia, Kariyanto Hardjosoemarto, menyatakan bahwa pihaknya juga tidak mengikuti program insentif tersebut karena belum akan memproduksi kendaraan listrik langsung di Indonesia sampai batas waktu yang ditentukan.

    Berbeda dengan Hyundai dan Mercedes-Benz, Citroën memanfaatkan insentif tersebut dengan memperkenalkan model terbarunya, Citroën e-C3, yang diimpor langsung dari Perancis.

    Meskipun Citroën telah menerima pesanan sekitar 1.000 unit e-C3 sejak pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023, model tersebut belum dikirim ke konsumen akhir.

    Namun, Citroën berencana untuk memproduksi model e-C3 secara completely knock down (CKD) di fasilitas milik Indomobil Group di Purwakarta, Jawa Barat mulai Juli 2024. Hal ini merupakan bentuk komitmen Citroën kepada pemerintah atas pemanfaatan insentif impor mobil listrik CBU.

    Dengan adanya insentif tersebut, Citroën mengklaim harga mobil listrik e-C3 menjadi lebih terjangkau dan kompetitif di pasar, sekitar Rp377 juta.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi