KABARBURSA.COM - Bitcoin (BTC) mencatat kinerja terbaik sebagai instrumen investasi pada Maret 2024 dengan kenaikan harga mencapai 12,27 persen secara bulanan atau MoM.
Menurut Fyqieh Fachrur, seorang trader di Tokocrypto, kenaikan bitcoin dipicu oleh tingginya arus masuk dana atau net inflows ETF. "Pembelian yang berkelanjutan oleh beberapa manajer investasi besar memperkuat pergerakan harga BTC dalam menghadapi volatilitas pasar," jelasnya dikutip Kamis 11 April 2024.
"Dengan kapitalisasi pasar saat ini mencapai US$ 2,6 triliun, Bitcoin menjadi salah satu aset yang dipercayai oleh para investor, mengingat sejumlah investasi yang mengalir ke dalamnya," ungkap Fyqieh.
Meskipun harga BTC mengalami koreksi kembali ke US$ 69.410 pada Rabu 10 April 2024, Fyqieh melihat BTC masih dalam kondisi bullish, namun berada di garis resistensi. " Jika Bitcoin turun dari harga US$ 67.700, berpotensi turun ke US$ 60.000, namun juga berpotensi naik hingga US$ 80.000 jika tren bullish berlanjut," ucapnya.
Selain itu, perhatian juga tertuju pada narasi tentang Bitcoin halving yang diperkirakan terjadi pada tanggal 20 April 2024 pada ketinggian block 840.000. "Dengan kurang dari 2.900 blok tersisa hingga peristiwa halving, diperkirakan potensi kenaikan sebesar 4,44 persen, dengan target harga US$ 74.760, tergantung pada Bitcoin mempertahankan posisinya di atas level resistance utama," ucap Fyqieh.
"Namun, volatilitas baru-baru ini membuat Bitcoin sering bergerak dalam kisaran ketat antara US$ 71.500 dan US$ 68.500," lanjut dia.
Fyqieh menambahkan, dengan membandingkan siklus harga BTC di masa lalu dan sekarang, ada potensi terobosan harga BTC di masa depan dengan target mencapai US$100.000. "Pernyataan ini muncul ketika Bitcoin sedang mengalami fase konsolidasi, memicu spekulasi tentang terobosan besar-besaran dalam pergerakan pasar," tutupnya.