Logo
>

Proyek Rumah Sakit Hermina di IKN tak Kerek Saham HEAL?

Ditulis oleh Dian Finka
Proyek Rumah Sakit Hermina di IKN tak Kerek Saham HEAL?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) merupakan salah satu emiten pengelola rumah sakit yang akan mendirikan fasilitas kesehatan internasional di IKN atau Ibu Kota Nusantara. Kinerja sepanjang paruh pertama tahun ini apik, tetapi apakah sahamnya tepat dikoleksi?

    Terkait pembangunan rumah sakit di IKN, mengutip pernyataan Corporate Secretary HEAL, Susi Setiawaty, pembangunan akan rampung pada Agustus 2024 dengan 50 tempat tidur pada tahap awal. Perseroan menggunakan dana Rp650 miliar pada proyek ini, yang diambil dari anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp2 triliun.

    "Kami menargetkan rumah sakit siap beroperasi pada Agustus 2024 mendatang dan Hermina menjadi rumah sakit swasta pertama berkomitmen membangun rumah sakit bertaraf internasional," kata Susi.

    Lebih lanjut, Susi memaparkan, Rumah Sakit Hermina Nusantara di IKN akan menyediakan fasilitas unggulan untuk pelayanan untuk ibu dan anak, jantung, stroke, pelayanan gawat darurat, dan ICU. "Kami juga siap menjadikan RS dengan pelayanan bertaraf Internasional, pelayanan yang cepat dan akurat mengutamakan keamanan pasien dengan didukung digitalisasi RS electronic medical record, bangunan rumah sakit yang ramah lingkungan (green building)," papar dia.

    Nyatanya, proyek pembangunan rumah sakit di IKN mampu membuat HEAL memperoleh pertumbuhan signifikan hingga paruh pertama tahun 2024 ini. Baik pendapatan maupun laba, keduanya sama-sama meningkat pada periode tersebut.

    Kinerja Keuangan HEAL

    Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis di Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih HEAL melonjak 69,59 persen dibandingkan tahun lalu, mencapai Rp343,15 miliar. Angka ini menunjukkan pertumbuhan yang pesat dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023, di mana laba bersih tercatat sebesar Rp202,34 miliar.

    Adapun lonjakan laba HEAL didorong pendapatan yang juga meningkat 24,25 persen year of year menjadi Rp3,34 triliun per 30 Juni 2024.

    Seiring kenaikan pendapatan, beban pokok HEAL juga naik 19,12 persen menjadi Rp2,05 triliun, dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,72 triliun.

    Meskipun demikian, laba bruto perusahaan mengalami kenaikan sebesar 33,47 persen, mencapai Rp1,28 triliun, dibandingkan dengan Rp962,98 miliar pada tahun lalu.

    Selain itu, saldo kas dan bank HEAL pada akhir periode tercatat sebesar Rp949,52 miliar per 30 Juni 2024, meningkat 4,41 persen dibandingkan Rp909,44 miliar pada periode yang sama tahun 2023.

    Selanjutnya, HEAL juga mencatatkan kenaikan aset sebesar 12,27 persen menjadi 9,88 triliun jika dibandingkan pada akhir Desember 2023. Kemudian jumlah liabilitas dan jumlah ekuitas yang masing-masing juga meningkat menjadi Rp4,22 triliun dan Rp5,65 triliun.

    Meskipun telah mencapai pertumbuhan signifikan hingga paruh pertama tahun 2024, HEAL masih optimistis akan mencatatkan kinerja yang solid hingga akhir tahun 2024, seiring dengan rencana ekspansi perusahaan yang agresif dalam menambah jaringan rumah sakit baru.

    Direktur Keuangan HEAL, Yulisar Khiat, mengungkapkan bahwa perusahaan menargetkan pertumbuhan pendapatan dua digit sekitar 17 persen, atau lebih spesifiknya 16,8 persen untuk tahun ini.

    “Kami menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 16,8 persen pada 2024. Kami telah merencanakan adanya peningkatan tersebut,” ujar Yulisar dalam paparan publik HEAL di Jakarta.

    Mengenai ekspansi rumah sakit, perusahaan berencana meresmikan lima rumah sakit baru tahun ini. Dengan tambahan tersebut, jumlah rumah sakit HEAL akan meningkat menjadi 52 unit hingga akhir tahun 2024, dari sebelumnya 47 unit.

    Saham HEAL

    Bermodal kinerja keuangan gemilang hingga Juni 2024, PT Medikaloka Hermina Tbk belum menampilkan perbaikan kinerja sahamnya. Bahkan Mirae Aset Sekuritas mengungkapkan bahwa kinerja saham HEAL berpotensi mendatar meskipun ada sentimen Rumah Sakit Hermina Nusantara.

    "Kalau HEAL ini (sahamnya) terlihat sideways, ya. Back hold dulu. Target price (harga) ya dihargai bawah ya," kata Nafan Aji Gusta, senior investment information Mirae Aset Sekuritas, kepada Kabar Bursa, Rabu, 31 Juli 2024.

    Nafan menambahkan, dalam perkembangan terbaru terkait pembangunan IKN, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam analisis pasar dan perencanaan infrastruktur. Menurut penilaian terbaru Mirae Aset Sekuritas, proyeksi harga saham untuk sektor kesehatan menunjukkan posisi yang perlu diperhatikan, dengan target harga berada di bawah.

    “Dihargai bawah ya di Rp1.310 (per lembar saham) jadi seperti itu kalau menurut saya. Tapi paling tidak nanti begini. Kalau misalnya jika membangun IKN terus berlanjut ya,” jelasnya.

    Adapun, dari lantai bursa, saham HEAL pada perdagangan hari ini ditutup terkoreksi tipis 0,37 persen atau kehilangan 5 poin. Alhasil, saham HEAL terparkir di zona merah Rp1.355 per saham. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Dian Finka

    Bergabung di Kabar Bursa sejak 2024, sering menulis pemberitaan mengenai isu-isu ekonomi.