Logo
>

Proyeksi Kinerja MEDC Berikutnya, Target Harga Sahamnya?

Ditulis oleh Syahrianto
Proyeksi Kinerja MEDC Berikutnya, Target Harga Sahamnya?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) diperkirakan akan membukukan pendapatan yang relatif stabil pada kuartal II 2024 sebesar USD557 juta, meningkat sedikit sebesar 0,6 persen dibandingkan tahun lalu (year on year/yoy) atau 0,1 persen dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter on quarter/qoq).

    Pencapaian tersebut didukung oleh harga minyak Brent yang juga stabil pada kisaran USD83 per barel, dengan kenaikan sebesar 1,5 persen dibandingkan kuartal sebelumnya (qoq). Sementara MEDC diperkirakan mengalami sedikit penurunan dalam lifting minyak, menyusul divestasi saham di Ophir Vietnam Block 12W pada April 2024. Produksi Ophir Vietnam pada 2023 sebanyak 2,9 ribu barel setara minyak per hari (mboepd).

    Meski demikian, pendapatan MEDC pada semester I 2024 bisa mencapai 50 persen dari perkiraan BRI Danareksa Sekuritas dan konsensus analis. Sementara laba bersih MEDC pada kuartal II 2024 ditaksir mencapai USD89 juta, melejit 138 persen yoy atau meningkat 13 persen qoq. “Itu mewakili 51 persen dan 47 persen dari perkiraan kami dan konsensus,” tulis analis BRI Danareksa Sekuritas, Timothy Wijaya dan Christian Sitorus dalam risetnya.

    BRI Danareksa Sekuritas memperkirakan pertumbuhan laba bersih emiten berkode saham MEDC tersebut pada kuartal II 2024 didukung oleh peningkatan laba bersih PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN).

    Adapun laba AMMN didorong oleh rebound volume penjualan yang diantisipasi dari kuartal I 2024 yang melambat (18 juta lbs tembaga dan 29.000 Oz emas), dikombinasikan dengan harga yang lebih tinggi pada kuartal II 2024 –terutama April-Mei– sebesar USD2.300 per Oz dan USD9.900 per ton dibandingkan kuartal I 2024 yang sebesar USD2.000 per Oz dan USD8.500 per ton.

    Chief Executive Officer Medco Energi Internasional, Roberto Lorato, mengungkapkan bahwa penurunan laba bersih pada kuartal I-2024 terutama disebabkan oleh berkurangnya kontribusi dari PT Amman Mineral Internasional (AMMN). Sebagai informasi, MEDC memiliki kepemilikan sebanyak 20,91 persen saham pada emiten tembaga dan emas tersebut.

    Meskipun produksinya meningkat, tapi kontribusi AMMN kepada MEDC lebih rendah USD16 juta dibandingkan kuartal I-2023. Hal ini terutama disebabkan oleh bea ekspor yang lebih tinggi dan pembayaran Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang lebih tinggi.

    Sementara itu, harga realisasi rata-rata minyak mengalami kenaikan menjadi USD79 per barel, dibandingkan USD76,4 per barel pada kuartal I 2023. Sedangkan harga rata-rata gas sebesar USD7 per mmbtu.

    Roberto pun mengklaim hasil operasional dan keuangan MEDC pada kaurtal I 2024 terbilang solid. "Dengan volume produksi minyak yang lebih tinggi dan panduan produksi yang lebih baik, kami berada pada saat yang tepat dimana kondisi harga minyak sedang membaik. Hal tersebut mengindikasikan prospek positif untuk sisa tahun ini," ungkap Roberto.

    Target Harga Saham

    BRI Danareksa Sekuritas memproyeksikan bahwa bisnis minyak dan gas PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) akan tetap kuat pada semester I 2024 dengan produksi mencapai 150 mboepd, melebihi panduan manajemen. Namun, produksi pada semester II 2024 diperkirakan melemah karena pemeliharaan terjadwal di Senoro, yang akan mengurangi volume lifting dan meningkatkan biaya tunai. Pada tahun 2023, produksi Senoro mencapai 20,8 mboepd.

    “Meski demikian, kami memperkirakan laba AMMN akan meningkat karena perusahaan diuntungkan oleh harga emas dan tembaga yang kuat, masing-masing naik 12 persen dan 17 persen secara quarter to date (qtd), serta peningkatan volume penjualan pada kuartal III 2024 setelah commissioning smelter dan perpanjangan izin ekspor,” kata Timothy.

    Untuk tahun 2024 dan 2025, BRI Danareksa Sekuritas menurunkan estimasi produksi MEDC menjadi 150 mboepd dan 152 mboepd, masing-masing 9,6 persen dan 10 persen lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, karena output yang lebih rendah dari Blok Corridor akibat berkurangnya hak partisipasi setelah perpanjangan kontrak, serta menghapus output dari Ophir Vietnam Block 12W yang telah didivestasi.

    Di sisi lain, proyeksi harga minyak untuk tahun 2024 dan 2025 tetap di angka USD80 dan USD78. “Akibatnya, kami menurunkan perkiraan laba bersih MEDC pada 2024 dan 2025 menjadi USD327 juta dan USD304 juta, sekitar 8,7 persen dan 13,3 persen lebih rendah dari perkiraan sebelumnya,” ungkap Timothy.

    Dengan mempertimbangkan berbagai faktor, BRI Danareksa Sekuritas tetap mempertahankan rating beli untuk saham MEDC, terutama karena kinerja AMMN yang kuat. Namun, target harga saham MEDC berdasarkan SOTP diturunkan menjadi Rp1.700 dari sebelumnya Rp1.950.

    Target harga baru tersebut mencerminkan estimasi laba yang lebih rendah. Risiko utamanya adalah potensi koreksi harga minyak, penurunan nilai aset, dan kinerja keuangan AMMN. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.