KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat penguatan sebesar 0,52 persen atau 37,09 poin, mencapai 7.238,78 dalam perdagangan Jumat (2/2). Dalam rentang sepekan, IHSG mampu meraih kenaikan signifikan sebesar 1,42 persen.
Menurut Herditya Wicaksana, seorang Analis dari MNC Sekuritas, penguatan IHSG selama pekan ini terpengaruh oleh sentimen global. "Faktor tersebut melibatkan kebijakan hawkish Federal Reserve yang menetapkan suku bunga acuan pada angka 5,5 persen," jelasnya, mengutip Kontan, Minggu (4/2/2024)
Herditya menjelaskan bahwa keputusan Federal Reserve untuk tidak menurunkan suku bunga di bulan Maret turut mendukung penguatan IHSG. Di samping itu, data industri stabil dari China juga memberikan kontribusi positif.
"Dari perspektif dalam negeri, volatilitas tinggi pada nilai tukar rupiah berhasil diimbangi dengan peningkatan kinerja emiten bank besar tahun 2023. Peningkatan ini diperkirakan akan membawa arus masuk (inflow) yang signifikan ke sektor perbankan," ungkap dia.
Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi, menilai bahwa IHSG berhasil rebound setelah mengalami koreksi dan bertahan di level support 7.100. Dia menyoroti faktor penting, terutama dukungan dari saham perbankan. "Laporan keuangan tahun 2023 menunjukkan pertumbuhan laba bersih yang signifikan di sektor perbankan," jelasnya.
Dalam perspektif perdagangan, Oktavianus memberikan rekomendasi untuk mencermati saham di sektor perbankan dan konsumer. Dia merekomendasikan buy on break pada saham BBRI dengan support Rp 5.625 dan resistance Rp 5.875, trading buy pada saham ASII dengan support Rp 5.050 dan resistance Rp 5.850, serta buy on break saham SILO dengan support Rp 2.200 dan resistance Rp 2.620.
Dari analisis teknikal, Herditya memproyeksikan bahwa IHSG masih memiliki potensi penguatan dengan level support di 7.180 dan resistance di 7.248 pada Senin (5/2). Dia juga memberikan rekomendasi untuk saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dengan target harga Rp 2.750 - Rp 2.850 per saham, PT Astra International Tbk (ASII) dengan target harga Rp 5.425 - Rp 5.500 per saham, serta PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) dengan target harga Rp 1.040 - Rp 1.060 per saham.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.