KABARBURSA.COM- Pengamat properti Anton Sitorus optimistis bahwa pemulihan pasar properti akan terus berlanjut di tahun 2024. Dalam Sinar Mas Land Property Outlook 2024 di BSD City Kamis (1/2/2024). Anton menjelaskan bahwa berbagai opini negatif yang muncul akibat dinamika politik dan Pemilu 2024 tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi sebenarnya.
Meskipun ada pandangan pesimis, Anton merinci bahwa segmen residensial, hotel, dan ritel diperkirakan akan terus mengalami pertumbuhan. Pada tahun 2023, sektor perumahan, terutama landed property, masih menjadi andalan dan kontributor terbesar dalam penjualan. "Mall juga mengalami peningkatan trafik, sementara sektor hotel mendekati level pra-pandemi," katanya.
"Namun, segmen kantor dan apartemen masih menghadapi tantangan, dengan permintaan yang negatif dan okupansi yang menurun. Lahan industri mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, tetapi tetap lebih stabil dibandingkan dengan masa awal pandemi," jelas dia.
Anton memproyeksikan pertumbuhan pasar properti di tahun 2024, didorong oleh aliran dana dari belanja pemilu ke sektor bisnis properti. Penjualan kemungkinan akan lebih terfokus pada segmen atas, dan motif pembelian properti akan didominasi oleh investasi." Sektor yang menjadi andalan di tahun 2024 diprediksi akan menjadi landed housing, shopping mall, dan hotel," ujarnya.
Anton juga melihat insentif PPNDTP sebagai pendorong potensial bagi daya beli. Dia menyoroti bahwa program insentif tersebut seharusnya diberikan dalam jangka waktu yang cukup panjang untuk memaksimalkan dampaknya. "Untuk segmen menengah-bawah, Anton menyarankan insentif fiskal terstruktur, seperti pembebasan pajak khusus untuk pembelian apartemen dengan harga terjangkau," ungkap dia.
Dengan demikian, faktor pendukung tren pembelian properti tahun 2024 melibatkan kestabilan ekonomi, belanja pemilu yang mendorong likuiditas, dan potensi peningkatan pengeluaran diskresioner. Stimulus dan insentif pemerintah juga diharapkan dapat memotivasi pembelian properti, baik untuk pengguna akhir maupun investor.
"Profil pembeli dominan diperkirakan berada di segmen middle-up dan upper class, dengan preferensi untuk rumah klaster, ruko/rukan modern, dan townhouse eksklusif di daerah berkembang yang dianggap sebagai investasi aman," pungkasnya.