KABARBURSA.COM – Harga saham PT Petrosea Tbk (PTRO) melonjak 2,91 persen ke level Rp5.300 pada perdagangan Jumat, 19 September 2025. Pergerakan ini melanjutkan tren kenaikan tajam dalam sepekan terakhir.
Berdasarkan data perdagangan, sejak 11 September 2025, saham PTRO sudah naik 42 persen. Dari Rp3.720 kini menembus Rp5.300.
Volume transaksi mencapai 1,74 juta lot dengan nilai Rp939,9 miliar. Kapitalisasi pasar meningkat seiring minat investor yang besar.
Meski harga naik, investor bertanya apakah saham PTRO masih murah. Valuasi pasar menunjukkan angka yang sangat tinggi.
Rasio price to earnings (PE) tahunan berada di 1.512 kali. Sementara PE trailing twelve months (TTM) tercatat 351,50 kali.
Price to book value (PBV) mencapai 13,72 kali. Price to sales ratio berada di 4,59 kali.
Earnings yield hanya 0,28 persen. Sementara price to free cash flow masih negatif.
Enterprise value (EV) to earnings before interest, taxes, depreciation, and amortization (EBITDA) tercatat 28,99 kali. EV to earnings before interest and taxes (EBIT) mencapai 69,03 kali.
Angka ini jauh di atas median Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang hanya 8,89 kali. Pasar memberi premi besar terhadap saham PTRO.
Kenaikan harga saham PTRO bertepatan dengan pengumuman aksi korporasi. Perseroan menandatangani non-binding term sheet untuk akuisisi mayoritas Scan-Bilt Pte. Ltd. (SBPL) di Singapura.
SBPL bergerak di bidang plant civil engineering construction dan maintenance work. Layanan utamanya untuk industri kimia dan minyak gas darat.
Presiden Direktur PTRO, Michael, menilai akuisisi ini langkah strategis. “Petrosea akan mengembangkan SBPL sebagai business hub bagi ekspansi bisnis ke kawasan Asia Pasifik,” ujarnya.
Ia menjelaskan kawasan itu mencakup Singapura, Papua Nugini, dan Indonesia. SBPL akan menjadi pintu masuk diversifikasi bisnis Petrosea.
Corporate Secretary PTRO, Anto Broto, menegaskan tujuan akuisisi untuk pertumbuhan. “Rencana akuisisi ini akan memberikan dampak positif bagi Petrosea dan menjadi bagian dari pengembangan usaha ke depan,” katanya.
SBPL memiliki pengalaman panjang di Asia Pasifik. Proyeknya meliputi Shell Eastern Petroleum, Stolthaven, dan Aster Chemicals.
Kontrak pemeliharaan di Pulau Bukom memperkuat rekam jejak SBPL. Lokasi ini dikenal sebagai pusat industri petrokimia Singapura.
Pasar merespons positif kabar akuisisi ini. Saham PTRO masuk daftar top mover dengan kenaikan signifikan.
Namun valuasi yang premium membuat investor berhitung ulang. PE ribuan kali menunjukkan harga sudah jauh dari level wajar.
Beberapa pelaku pasar menilai kenaikan saham mencerminkan euforia. Investor menilai aksi korporasi akan mendukung kinerja jangka panjang.
Perseroan sendiri menegaskan kontribusi SBPL akan mendukung diversifikasi. Pendapatan dan laba bersih diproyeksikan meningkat dari sektor non-coal.
Manajemen menyatakan strategi jangka panjang mencakup pengembangan emas, mineral, dan engineering, procurement, construction, and installation (EPCI) lepas pantai. Bisnis batu bara tidak lagi menjadi satu-satunya penopang kinerja.
Dari sisi regulasi, akuisisi bukan transaksi afiliasi. Perseroan memastikan tidak ada benturan kepentingan.
Proses due diligence masih berlangsung. Negosiasi akan menentukan nilai transaksi final.
Investor menantikan laporan keuangan berikutnya. Pasar ingin melihat dampak akuisisi SBPL terhadap laba bersih.
Dalam jangka pendek, saham PTRO diperdagangkan dengan valuasi mahal. Namun manajemen percaya strategi diversifikasi memberi ruang pertumbuhan. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.