Logo
>

Q4 2023, Laba Bersih Bank DKI Tembus Rp1 Triliun

Ditulis oleh KabarBursa.com
Q4 2023, Laba Bersih Bank DKI Tembus Rp1 Triliun

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Bank DKI berhasil mencatatkan kinerja keuangan periode Q4 2023 (audited) yang baik dengan membukukan laba bersih sebesar Rp1,02 triliun, dan merupakan pencapaian laba bersih tertinggi sejak Bank DKI berdiri tahun 1961. Perolehan laba bersih tersebut tumbuh 8,63 persen dibanding periode Q4 2022 sebesar Rp939,11 miliar.

    “Pencapaian kinerja ini merupakan salah satu milestone Bank DKI yang terwujud berkat dukungan dan kepercayaan dari seluruh pemangku kepentingan,” kata Direktur Keuangan dan Strategi Bank DKI, Romy Wijayanto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta 19 Februari 2024.

    Romy menjelaskan bahwa peningkatan laba bersih ini didorong dari peningkatan pendapatan bunga yang  tumbuh 17,82 persen menjadi Rp5,34 triliun pada Q4 2023 dari sebelumnya Rp4,53 triliun pada Q4 2022 serta peningkatan fee based income sebesar 8,47 persen dari sebelumnya Rp576,00 miliar pada Q4 2022 menjadi Rp624,77 miliar pada Q4 2023.

    Sepanjang tahun 2023, Bank DKI telah menyalurkan kredit termasuk pembiayaan syariah sebesar Rp52,00 triliun pada kuartal keempat 2023 dari Rp48,37 triliun pada kuartal keempat 2022, atau tumbuh sebesar 7,50 persen. Pertumbuhan kredit dan pembiayaan didorong terutama oleh segmen kredit ritel yang tumbuh sebesar 49,01 persen menjadi Rp1,93 triliun pada kuartal keempat 2023, dari Rp1,29 triliun pada kuartal keempat 2022. Sedangkan pertumbuhan segmen kredit mikro naik sebesar 42,67 persen menjadi Rp3,66 triliun pada kuartal keempat 2023, dari posisi Rp2,56 triliun pada kuartal keempat 2022.

    Akselerasi pertumbuhan kredit ritel dan mikro tersebut mendorong peningkatan porsi kredit UMKM secara akumulasi dibanding total kredit Bank DKI hingga mencapai 10,74 persen pada akhir 2023 dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 7,98 persen.

    "Peningkatan porsi UMKM ini selaras dengan visi dan misi Bank DKI serta sebagaimana harapan pemegang saham Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk bisa terus meningkatkan pemberdayaan UMKM," kata Romy.

    Selain itu, kredit konsumer turut mencatat pertumbuhan positif sebesar 11,58 persen menjadi Rp22,10 triliun pada kuartal keempat 2023, dari posisi Rp19,81 triliun pada kuartal keempat 2022. Lebih lanjut, pertumbuhan juga diikuti pada segmen kredit komersial (termasuk term loan) pada kuartal keempat 2023 tumbuh 6,37 persen menjadi Rp17,56 triliun, dari posisi Rp16,51 triliun pada kuartal keempat 2022. Kredit menengah tumbuh 1,34 persen menjadi Rp1,92 triliun pada kuartal keempat 2023, dari posisi Rp1,89 triliun pada kuartal keempat 2022. Sedangkan penyaluran kredit sindikasi mencapai sebesar Rp4,84 triliun pada kuartal keempat 2023.

    Pertumbuhan kredit ini juga diikuti dengan kualitas aset yang sangat baik, dengan indikator rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL Gross) yang terjaga pada level rendah 1,76 persen dengan NPL Nett sebesar 0,58 persen pada kuartal keempat 2023. Bank DKI juga concern untuk menjaga keberlanjutan usaha ke depan dengan menjaga posisi Coverage Rasio kredit (CKPN) sampai dengan 223,85 persen.

    Adapun untuk Dana Pihak Ketiga, Bank DKI memfokuskan pada penghimpunan dana murah (Low Cost Fund), yang tercermin pada pertumbuhan dana giro sebesar 5,72 persen menjadi sebesar Rp18,00 triliun per kuartal keempat 2023, dari Rp17,03 triliun pada kuartal keempat 2022 dan dana tabungan pada kuartal keempat 2023 menjadi sebesar Rp11,68 triliun, tumbuh 2,22 persen (yoy) dari Rp11,43 triliun pada kuartal keempat 2022. Pertumbuhan giro dan Tabungan mendorong adanya peningkatan rasio Current Account Saving Account (CASA) dari 43,70 persen pada kuartal keempat 2022 menjadi 46,65 persen pada kuartal keempat 2023 seiring dengan deposito sebagai dana mahal tercatat mengalami penurunan sebesar 7,38 persen dari Rp36,65 triliun pada kuartal keempat 2022 menjadi Rp33,95 triliun pada kuartal keempat 2023.

    Romy menjelaskan bahwa langkah ini merupakan strategi yang dipilih Bank DKI dalam menjaga berbagai rasio likuiditas dan menekan biaya bunga serta menjaga posisi Loan to Deposit Ratio pada level yang diinginkan. Realisasi LDR per kuartal keempat 2023 tercatat sebesar 81,73 persen, meningkat 7,43 persen dibandingkan dengan 74,30 persen pada kuartal keempat 2022. Berbagai pencapaian kinerja tersebut mendorong pertumbuhan total aset Bank DKI sebesar Rp4,17 triliun atau tumbuh sebesar 5,30 persen dari semula Rp78,89 triliun pada kuartal keempat 2022 menjadi Rp83,06 triliun pada kuartal keempat 2023.

    Indikator rasio kinerja keuangan penting Bank DKI juga menunjukkan perbaikan secara konsisten. Rasio Return on Equity (ROE) pada kuartal keempat 2023 mencapai 10,36 persen, lebih tinggi dari sebelumnya 10,10 persen di kuartal keempat 2022. Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) menunjukkan perbaikan dari sebelumnya 78,19 persen pada kuartal keempat 2022 menjadi 78,03 persen pada kuartal keempat 2023 dan Net Interest Margin (NIM) berada pada level moderat sebesar 4,17 persen. Hal ini menunjukkan Bank DKI mampu menjaga tingkat efisiensinya.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi