Logo
>

Regulasi dan Model Bisnis, Penyebab Gagal Bayar Fintech

Ditulis oleh KabarBursa.com
Regulasi dan Model Bisnis, Penyebab Gagal Bayar Fintech

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM-Masalah gagal bayar di sektor fintech peer to peer (P2P) lending semakin mencuat, Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) memberikan responsnya.

    AFPI menyoroti kompleksitas penyebab gagal bayar yang bisa melibatkan berbagai faktor, mulai dari perilaku peminjam hingga regulasi dan model bisnis platform fintech P2P lending itu sendiri.

    "Salah satunya perilaku peminjam, regulasi, atau model bisnis dari platform fintech P2P lending itu sendiri," ucap Sekretaris Jenderal AFPI Tiar Karbala, dikutip Kamis 22 Februari 2024.

    AFPI juga mengakui bahwa kondisi ekonomi, pendapatan, dan pemahaman tentang tanggung jawab keuangan berkontribusi pada kesehatan pinjaman.

    "Untuk mengurangi risiko gagal bayar di masa mendatang, AFPI berkomitmen untuk meningkatkan kampanye edukasi dan mendorong literasi keuangan, terutama di kalangan generasi muda. Mereka menegaskan pentingnya kesadaran dan kehati-hatian dalam menggunakan layanan fintech P2P lending," lanjut Tiar.

    Meskipun kecepatan dan kemudahan layanan menjadi daya tarik, memahami implikasi finansial dan mengelola pinjaman dengan bijak sangatlah penting. "AFPI menekankan perlunya pemahaman mendalam terhadap syarat dan ketentuan pinjaman serta kemampuan untuk mengelola keuangan dengan bijaksana guna menghindari risiko praktik pinjaman yang tidak bertanggung jawab," kata Tiar.

    Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa tingkat risiko kredit macet secara agregat (TWP90) fintech P2P lending tetap terjaga pada angka 2,93 persen per Desember 2023, meskipun terjadi kenaikan 0,12 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Ini menunjukkan perlunya terus melakukan pemantauan dan upaya mitigasi risiko yang efektif di sektor ini.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi