Logo
>

Relaksasi Akan Berakhir, Gula Dikhawatirkan Bakalan Langka

Ditulis oleh KabarBursa.com
Relaksasi Akan Berakhir, Gula Dikhawatirkan Bakalan Langka

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Relaksasi Harga Acuan Pembelian (HAP) gula di tingkat konsumen, yang sebelumnya Rp15.500 per kilogram, akan berakhir pada akhir Mei 2024.

    Ketua Umum Asosiasi Peritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey, menyatakan bahwa pihaknya yang sebelumnya meminta relaksasi tersebut, tidak berharap adanya perpanjangan relaksasi. Menurutnya, pemerintah dapat menjamin ketersediaan stok gula konsumsi di Tanah Air.

    "Tapi kalau dalam hal produksi tidak ada solusi dan pengadaan impor terlambat dan berlarut, maka relaksasi harus diteruskan," kata Roy Nicholas, Selasa, 7 Mei 2024.

    Roy menilai upaya pemerintah dalam menyediakan ketersediaan pangan masih tidak efektif, tercermin dari pengadaan impor gula tahun lalu yang terlambat dan membuat stok gula konsumsi di Tanah Air menipis.

    Di sisi lain, pengadaan gula lokal juga minim, menyebabkan harga gula meroket menjadi Rp16.000 per kilogram, angka tertinggi dalam 5 tahun terakhir.

    Roy mengingatkan bahwa jika langkah pemerintah dalam mengamankan stok pangan tetap seperti ini, maka gejolak kenaikan harga pangan lainnya juga akan terjadi.

    "Kalau pemerintah masih pakai pola pemadam kebakaran, di situ ada masalah bakal repot, sudah kurang stoknya sudah mau habis tapi pengadaan masih belum dilakukan, kita enggak akan pernah keluar dari permasalahan yang sama," ujarnya.

    Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) menaikkan HAP gula dari Rp15.500 per kilogram menjadi Rp17.500 per kilogram. Sementara untuk Maluku, Papua, dan wilayah Tertinggal, Terluar, dan Perbatasan ditetapkan sebesar Rp18.500 per kilogram.

    Kenaikan ini dilakukan menyusul permintaan Aprindo untuk merelaksasi gula karena sulit menjual gula sesuai HAP yang ditentukan, sementara harga beli dari produsen gula tinggi.

    "Sudah kita berikan relaksasi gula jadi Rp17.500 per kilogram sampai 31 Mei dengan begitu kita pastikan gula tersedia dan enggak akan hilang karena ada relaksasi,” ujar Roy di Jakarta, Kamis, 18 April 2024.

    Lebih lanjut, Arief mengatakan, kenaikan HAP gula ini ditetapkan karena biaya produksi gula di Tanah Air sudah tinggi, sementara harga gula konsumsi yang sebagian diambil dari impor juga sudah tinggi.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi