Logo
>

Rempah Indonesia, Diburu Penjajah Demi Membumbui Dunia

Ditulis oleh KabarBursa.com
Rempah Indonesia, Diburu Penjajah Demi Membumbui Dunia

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI), Khairul Mahalli, mengungkapkan bahwa potensi rempah di Indonesia memiliki daya tarik yang mampu membumbui dunia. Sebagai salah satu produsen rempah-rempah terkemuka, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemasok utama rempah dunia, yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian negara.

    Menurut Khairul, Indonesia sejak zaman dulu telah menjadi destinasi perdagangan rempah dari berbagai belahan dunia. Hal ini dibuktikan dengan data yang dirilis oleh Food and Agriculture Organization (FAO) yang menempatkan Indonesia sebagai produsen terbesar vanila dan cengkeh di dunia, serta menduduki peringkat kedua sebagai produsen lada dan pala global pada tahun 2014.

    "Andaliman adalah salah satu contoh rempah yang menjadi kebanggaan Indonesia, tumbuh subur di wilayah sekitar Danau Toba," ujar Khairul kepada Kabar Bursa dalam wawancara pada Rabu, 17 April 2024.

    Selain andaliman, rempah-rempah lain seperti lada, vanila, kayu manis, cengkeh, pala, kapulaga, jahe, dan kunyit juga telah berhasil menarik pasar global. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa volume ekspor rempah-rempah Indonesia selama Januari-November 2023 mencapai 148,22 ribu ton, dengan nilai ekspor mencapai USD564,12 juta. Ini menandakan bahwa permintaan terhadap rempah-rempah Indonesia tetap kuat meskipun terjadi penurunan harga secara keseluruhan.

    Meskipun demikian, volume perdagangan rempah Indonesia, terutama ke Eropa, masih belum maksimal, hanya mencapai sekitar 35 persen. Hal ini disebabkan oleh kendala-kendala dalam perdagangan, seperti rute perdagangan yang harus melalui negara-negara lain seperti Vietnam.

    "Indonesia memiliki lada terbaik di dunia, namun sulit untuk langsung diekspor ke Eropa karena beberapa hambatan perdagangan. Oleh karena itu, promosi dan diplomasi ekonomi perlu ditingkatkan untuk memperluas pangsa pasar rempah Indonesia," tambah Khairul, yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Rempah Nusantara.

    Dengan potensi rempah yang luar biasa, Indonesia memiliki kesempatan besar untuk memperkuat posisinya sebagai pemimpin pasar rempah dunia dan meningkatkan kontribusi sektor rempah terhadap perekonomian nasional.

    Untuk meningkatkan spirit perdagangan rempah yang melegenda, Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia dan LKN Komite Rempah Nusantara bekerja sama dengan Kabar Bursa berencana mengadakan Festival Rempah Nusantara 2024. CEO Kabar Bursa dan Kabar Group Indonesia, Upi Asmaradhana menyambut baik promosi terhadap legenda nusantara ini.

    "Rempah ini kan legenda ya. Kalau kita belajar sejarah, Nusantara atau Indonesia di masa lalu itu menjadi magnet dunia karena rempahnya. Bagaimana bangsa-bangsa barat datang demi mendapatkan rempah. Nah, rencananya Kabar Bursa akan menggelar Festival Rempah Nusantara. Bagaimana kita akan menampilkan keunggulan rempah dari seluruh daerah yang melegenda itu dan sampai sekarang masih menjadi primadona," kata Upi, Rabu 17 April 2024.

    Menurut Upi, festival ini akan mengundang seluruh pelaku rempah nusantara dan rencananya akan diadakan sekitar Desember 2024 di Jakarta.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi