KABARBURSA.COM - Rencana IPO PalmCO tampaknya belum akan terjadi. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) belum mengarahkan perusahaan pelat merah untuk menggelar penawaran umum perdana saham alias Initial Public Offering (IPO) di tahun ini.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmadja menuturkan hingga saat ini belum ada rencana BUMN untuk melakukan IPO. Dia bilang pihaknya masih bergantung dengan kondisi pasarnya. Dia mencontohkan rencana IPO Pertamina Hulu Energi (PHE) kandas lantaran kurang menarik bagi pasar. Untuk itu Kementerian BUMN menahan untuk menggelar hajatan IPO. "Tadinya kami mau dorong PalmCo tetapi kami lihat dan uji coba kondisi pasar seperti apa. Kalau kondisinya oke, mungkin kami dorong," kata dia, Kamis (15/1/2024).
Pria yang akrab dipanggil Tiko ini mengatakan kemungkinan PalmCo akan IPO pada tahun depan alias 2025. Namun aksi korporasi itu bisa berjalan selama kondisi pasar sudah pulih. "Tahun depan mungkin PalmCo IPO, tetapi tapi setelah pasarnya benar," ucap Tiko.
Sebelumnya, Kementerian BUMN menilai PalmCo harus melakukan penanaman kembali atau replanting di lahan-lahan milik PTPN Grup karena produksi sebagian lahan tak optimal. Ketimbang menggelar IPO lebih dulu, PalmCo juga harus menggenjot produksi agar maksimal serta menciptakan nilai tambah atas hasil perkebunan PalmCo.
PalmCo merupakan sub holding milik PT Perkebunan Nusantara PTPN III. Subholding PalmCo merupakan perusahaan hasil merger PT Perkebunan Nusantara (PTPN) V, VI dan XIII ke dalam PTPN IV. Pasca penggabungan ini, PalmCo akan menjadi perusahaan sawit terbesar dunia dari luas lahan yang dimiliki.
PalmCo akan mengonsolidasikan lebih dari 600.000 hektare pada 2026 dari saat ini sekitar 568.000 hektare (Ha). Sebelumnya pada Jumat (5/1/2024) lalu PalmCo dikabarkan sedang berencana mencari mitra strategis untuk menongkrak produktivitas dan kinerja dengan mengemukakan beberapa kriteria.
Kementerian BUMN Tengah Mencari Mitra Strategis Untuk Menyempurnakan Rencana IPO PalmCO
Kementerian BUMN dikabarkan tengah mencari mitra strategis untuk PalmCO guna mendukung produktivitas dan kinerja dari subholding PTPN III tersebut. Kementerian BUMN melalui Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) menyatakan, kemitraan strategis ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kapabilitas, baik secara kinerja operasional maupun keuangan di sisi upstream dan downstream.
SVP Corporate Secretary Holding Perkebunan Nusantara (PTPN) III, Bambang Agustian mengatakan bahwa PTPN menargetkan realisasi kemitraan strategis dapat terlaksana di Kuartal II-2024. "Kemitraan strategis akan mendukung penyusunan equity story yang lebih kuat dan dipergunakan sebagai thesis investasi bilamana proses unlock value akan dilanjutkan dengan pelaksanaan aksi korporasi PalmCO di masa yang akan datang," kata Bambang, Jumat (5/1/2024).
Bambang mengatakan, PalmCo mencari mitra strategis dengan kapabilitas utama di sektor downstream kelapa sawit. Hal ini sesuai dengan rencana pengembangan bisnis PalmCO di sektor hilir. "Hal tersebut diharapkan dapat meminimalisir gap exercise yang ada," paparnya.
Namun, PTPN tidak menutup kemungkinan jika ada mitra strategis yang juga berminat di sektor upstream. "PTPN membuka peluang mitra strategis dari pihak swasta atau BUMN, baik dari dalam negeri maupun luar negeri," jelasnya.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.