KABARBURSA.COM – PT Asia Pramulia Tbk (ASPR) resmi ini mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Initial Public Offering (IPO) pada Selasa, 8 Juli 2025.
Direktur Utama ASPR, Ricky Winoto, mengatakan peluncuran perdana saham ini bukan hanya sebagai momentum finansial saja, tetapi merupakan bukti kepercayaan pasar terhadap integritas hingga kinerja perusahaan.
"Kami bertekad untuk terus berinovasi, memperluas jejak bisnis, dan memberikan keunggulan yang melampaui ekspektasi semua sesuai dengan moto kami," ujar dia dalam sambutannya di Gedung BEI, Selasa, 8 Juli 2025.
Ricky berharap langkah IPO ini dapat menjadi pijakan strategis bagi ASPR dalam memperkuat struktur permodalan dan mempercepat akselerasi pertumbuhan bisnis perusahaan ke depan.
Adapun dalam penawaran umum perdana saham, ASPR menerbitkan 812.000.000 saham baru dengan harga penawaran sebesar Rp124 per saham. Dana yang berhasil dihimpun dari IPO mencapai Rp100,69 miliar atau mewakili 29,94 persen dari modal disetor penuh setelah IPO.
Rencananya, dana hasil IPO akan digunakan Perseroan untuk dua fokus utama. Pertama, Rp46,6 miliar akan dialokasikan untuk pembelian mesin-mesin baru guna mendukung segmen makanan, minuman, kosmetik, farmasi, hingga kimia.
Sisanya akan digunakan untuk modal kerja, termasuk pembelian bahan baku seperti PET dan PP, serta biaya operasional pendukung ekspansi kapasitas.
Dengan penambahan mesin tersebut, ASPR menargetkan peningkatan kapasitas produksi secara signifikan dan efisiensi dalam memenuhi permintaan pasar nasional, khususnya di Pulau Jawa yang menjadi pusat distribusi utama.
PT Asia Pramulia Tbk didirikan pada tahun 1991 dan berbasis di Surabaya. ASPR memproduksi dan memasarkan kemasan plastik rigid untuk berbagai sektor industri dengan pendekatan B2B, serta mendistribusikan produk melalui jaringan distributor resmi ke berbagai kota besar di Indonesia.
Perseroan telah berkiprah lebih dari 30 tahun di industri kemasan plastik, memproduksi berbagai jenis rigid packaging seperti botol, toples, kemasan cat, hingga kemasan untuk sektor farmasi, kosmetik, dan peternakan. Dua fasilitas produksi ASPR ada di Surabaya dan Pasuruan.
ASPR mengandalkan teknologi injection molding dan stretch blow molding serta dilengkapi sertifikasi ISO 9001:2015, HACCP, dan HALAL.
Selain itu, ASPR juga telah bersertifikasi ISO 22000:2018 pada tahun 2025. Perseroan juga mengedepankan prinsip keberlanjutan melalui pengembangan produk galon bebas BPA menjadi pelopor dalam memproduksi galon aman konsumsi sesuai dengan regulasi BPOM terbaru yang berlaku sejak April 2024.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, saham ASPR masuk ke dalam jajaran top gainer. Mengutip Stockbit, saham ASPR sempat naik 13 persen atau naik 15 poin ke level Rp151 dan kini terkoreksi tipis di area 140-an.(*)