Logo
>

RLCO akan Melantai di BEI, Free Float Capai 20,04 Persen

Emiten ini tercatat di papan pengembangan dengan total 3.125.000.000 saham, terdiri dari 2.500.000.000 saham pendiri dan 625.000.000 saham hasil penawaran umum perdana.

Ditulis oleh Desty Luthfiani
RLCO akan Melantai di BEI, Free Float Capai 20,04 Persen
Aktivitas di papan pantau Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto: dok KabarBursa.com

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi mengumumkan pencatatan saham PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) yang akan mulai diperdagangkan pada 8 Desember 2025.

    Emiten ini tercatat di papan pengembangan dengan total 3.125.000.000 saham, terdiri dari 2.500.000.000 saham pendiri dan 625.000.000 saham hasil penawaran umum perdana. Harga penawaran ditetapkan sebesar Rp168 per saham dengan nilai nominal Rp50.

    Dalam pengumuman resmi BEI, Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 2, Adi Pratomo Aryanto Mulyana, menjelaskan bahwa seluruh proses pencatatan telah memenuhi ketentuan yang berlaku.

    “Pencatatan saham RLCO sudah melalui verifikasi sesuai Peraturan Bursa, termasuk pemeriksaan free float dan komitmen lock-up pemegang saham,” ujarnya di keterbukaan informasi dikutip Ahad, 7 November 2025.

    BEI mengungkapkan bahwa surat persetujuan pencatatan telah diterbitkan melalui surat nomor S-13571/BEI.PP2/12-2025 tertanggal 2 Desember 2025. Emiten akan mulai dicatat dan diperdagangkan tepat pada hari yang sama, yaitu 8 Desember 2025.

    Dari sisi kepemilikan, berdasarkan laporan perseroan per 5 Desember 2025, jumlah saham free float RLCO mencapai 626.250.000 saham atau 20,04 persen dari total saham tercatat. Angka ini telah sesuai dengan ketentuan minimum kepemilikan publik yang diatur dalam Peraturan Bursa Nomor I-A dan Surat Keputusan Direksi BEI Kep-00014/BEI/03-2022.

    Prospektus RLCO juga memuat sejumlah pembatasan kepemilikan saham yang wajib dipatuhi pemegang saham pengendali dan pendiri. Edi Haryanto, Budiono S.Sos, Edwin Pranata, serta PT Realco Omega Investama menyatakan tidak akan mengalihkan seluruh maupun sebagian saham yang mereka miliki selama delapan bulan sejak pernyataan pendaftaran menjadi efektif. Komitmen tersebut telah ditegaskan melalui Surat Pernyataan Pembatasan Saham tertanggal 7 Agustus 2025.

    Selain itu, Edwin Pranata sebagai pengendali perusahaan juga menandatangani surat pernyataan tertanggal 29 September 2025 yang menyatakan tidak akan mengalihkan pengendalian perusahaan setidaknya selama 12 bulan sejak efektifnya Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Perdana Saham RLCO.

    BEI menjelaskan bahwa saham hasil penawaran umum tidak diterbitkan dalam bentuk surat kolektif, tetapi langsung didistribusikan secara elektronik melalui sistem penitipan kolektif di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI). Dengan demikian, investor dapat langsung memperdagangkan saham secara scripless sejak hari pertama perdagangan.

    Pencatatan PT Abadi Lestari Indonesia Tbk menjadi salah satu bagian dari rangkaian masuknya emiten-emiten baru ke Papan Pengembangan jelang akhir tahun, yang menurut BEI menunjukkan tetap kuatnya minat perusahaan untuk menghimpun dana di pasar modal.

    Adi menegaskan kembali bahwa BEI menyambut baik kehadiran RLCO di pasar. “Kami berharap pencatatan ini dapat memperkuat struktur permodalan perusahaan dan memberikan alternatif investasi baru bagi publik,” kata Adi.

    Penawaran saham RLCO)sempat menimbulkan tanda tanya pada 3 Desember 2025, setelah salah satu sekuritas mengumumkan bahwa masa offering ditutup lebih cepat pada 23.59 WIB. Namun Bursa Efek Indonesia memastikan bahwa jadwal resmi penawaran umum tetap mengacu pada prospektus.

    Direktur Penilaian BEI, I Gede Nyoman Yetna, menegaskan bahwa Bursa tidak melakukan perubahan batas waktu. “IDX tetap menerima pesanan sampai waktu yang terdapat pada prospektus, yaitu tanggal 4 Desember 2025 pukul 12.00 WIB,” ujarnya.

    Dalam sistem e-IPO, tercatat bahwa investor yang memesan pada masa penawaran umum RLCO dilakukan pada rentang 2–4 Desember 2025 dengan harga penawaran final Rp168 per saham. Pada tahap penjatahan yang berlangsung pada 4 Desember 2025, sejumlah investor termasuk yang memesan 10 lot tidak memperoleh alokasi (0 persen). Distribusi saham selesai dilakukan pada 5 Desember 2025, sementara pencatatan dan perdagangan perdana dijadwalkan pada 8 Desember 2025.

    Pada fase penawaran awal (bookbuilding) juga muncul dalam sistem bagi beberapa investor yang sebelumnya mengajukan di rentang harga Rp150–Rp168. Meski demikian, harga penawaran umum telah ditetapkan di level atas, yaitu Rp168, mengacu pada hasil permintaan investor institusi dan ritel selama masa bookbuilding.

    Sebelumnya, RLCO akan mencatatkan 3,125 miliar saham di Papan Pengembangan pada 8 Desember 2025, termasuk 625 juta saham baru yang ditawarkan kepada publik. Emiten juga telah memenuhi ketentuan free float minimum dengan porsi 20,04 persen dari total saham tercatat.(*)

     

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".