Logo
>

RS Cipta Sarana Medika (DKHH) Melantai ke BEI

Perusahaan rumah sakit swasta Perusahaan rumah sakit swasta, PT Cipta Sarana Medika Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia dicatat dengan kode saham DKHH dan menjadi perusahaan ke-14 yang IPO selama 2025.

Ditulis oleh Desty Luthfiani
RS Cipta Sarana Medika (DKHH) Melantai ke BEI
Jajaran petinggi DKHH di Bursa Efek Indonesia. Foto: KabarBursa.com/Desty

Poin Penting :

KABARBURSA.COM – Perusahaan rumah sakit swasta, PT Cipta Sarana Medika Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia dicatat dengan kode saham DKHH pada Kamis, 8 Mei 2025.

DKHH menjadi perusahaan ke-14 yang tercatat di BEI selama 2025 ini.

Perusahaan yang bergerak di bidang aktivitas rumah sakit swasta tersebut menawarkan sebanyak 530 juta saham atau setara 20,78 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, dengan harga penawaran Rp132 per saham.

Total dana yang berhasil dihimpun dari aksi korporasi ini mencapai Rp69,96 miliar.

Selain itu, DKHH turut menerbitkan 265 juta Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru. Setiap pemegang dua saham baru berhak atas satu Waran Seri I dengan harga pelaksanaan Rp155 per saham, yang berpotensi menambah kas perusahaan hingga Rp41,07 miliar.

Direktur Utama DKHH, Satria Muhammad Wilis, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas respons positif pasar modal terhadap debut perdana DKHH.

“Kami merasa terhormat dan bersyukur atas kepercayaan pasar modal yang hari ini resmi menerima DKHH. Pencatatan saham ini bukan garis finis, melainkan garis start baru bagi kami. Berbekal dukungan para pemegang saham publik, kami akan memperluas akses layanan kesehatan bermutu di wilayah-wilayah yang masih underserved, sembari terus mengabdi kepada pasien dengan Dedikasi Sepenuh Hati,” ujar Satria dalam sambutannya di Main Hall, Jakarta, pada Kamis, 8 Mei 2025.

Satria membeberkan dana hasil IPO akan dialokasikan untuk beberapa proyek penting, antara lain sekitar Rp612 juta untuk renovasi Rumah Sakit DKH Cibadak, Rp40,76 miliar untuk pembangunan gedung baru berlantai lima di lokasi yang sama, dan Rp3,62 miliar untuk pembelian CT-Scan serta alat medis dan non-medis lainnya. Sisanya akan digunakan sebagai modal kerja, termasuk biaya pemasaran dan pembayaran vendor farmasi.

Seluruh kegiatan renovasi dan pembangunan dilakukan oleh PT Wyn Karya Perkasa, sementara pengadaan alat kesehatan dikerjasamakan dengan PT D&V International Makmur Gemilang.

"DKHH menargetkan proyek-proyek ini selesai pada kuartal IV 2025, guna memperkuat kapasitas pelayanan di wilayah Sukabumi dan sekitarnya," ujar dia.

Berdiri sejak 2014, DKHH mengelola rumah sakit tipe C yang berlokasi strategis di Kedungwaringin, Sukatani, dan Cibadak.

Perusahaan memfokuskan layanan pada peserta BPJS Kesehatan sebagai strategi untuk memperluas akses dan meningkatkan loyalitas pasien, sejalan dengan prinsip tata kelola yang baik dan nilai kemanusiaan yang diwariskan oleh Karlinah Djajaatmadja dan Umar Wirahadikusumah, mantan Wakil Presiden ke-4 masa jabatan 1983 hingga 1988.

Ia juga membeberkan dalam jangka panjang, DKHH berkomitmen memperkuat infrastruktur layanan kesehatan di wilayah underserved dan mengembangkan Centre of Excellence dengan layanan spesialistik.

“Pasca pencatatan, fokus kami adalah untuk menambah kapasitas dan memperkenalkan layanan spesialistik agar masyarakat di wilayah underserved tidak lagi harus ke kota besar,” ujar Satria.

IPO ini menandai babak baru bagi DKHH untuk memperkuat struktur permodalan dan meningkatkan transparansi kepada publik. Dengan fundamental yang kuat dan strategi ekspansi berkelanjutan, DKHH optimis memperkuat posisinya sebagai penyedia layanan kesehatan yang unggul dan terpercaya di Indonesia.

Usai resmi melantai, pantauan KabarBursa.com saham DKHH mengalami kenaikan Rp178 per lembar saham atau naik 38,85 persen 46 poin.

Baru Rilis Langsung Gacor

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat ke posisi 6.956 usai mengalami kenaikan 30 persen pada pembukaan perdagangan sesi I, Kamis, 8 Mei 2025.

Mengutip RTI Business, volume perdagangan pada pagi ini tercatat sebesar 657,150 juta lembar saham dibarengi nilai transaksi yakni Rp462.394 miliar.

Adapun sebanyak 218 saham terpantau menguat, 91 saham mengalami pelemahan, dan 238 saham stagnan. 

Sementara itu merujuk data Stockbit, perusahaan yang baru mencatatkan saham perdananya hari ini yakni PT Cipta Sarana Medika Tbk (DKHH) memimpin daftar top gainer dengan lonjakan harga sebesar 34,85 persen ke level 178. 

Disusul oleh PT Informasi Teknologi Indonesia Tbk (JATI) yang naik 18,18 persen ke harga 143. Emiten lain yang mampu mencetak kenaikan di sesi I hari ini adalah PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA) usai mengalami pelonjalakan 17,33 persen ke level 88.

Selain itu, ada pula PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) yang naik 11,51 persen ke level 155, dan PT Agro Yasa Lestari Tbk (AYLS) yang meningkat 10,87 persen ke harga 102.

Dari sisi top loser, saham PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI) berada di posisi teratas setelah melemah 14,81 persen ke level 230. Diikuti PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) yang turun 14,77 persen ke harga 150.

Di posisi ketiga ada PR Harta Djaya Karya Tbk (MEJA) yang terkoreksi 8,99 persen ke 81. Dua saham lain yang juga mengalami penurunan signifikan adalah PR Asiaplast Industries Tbk (APLI) yang turun 8,68 persen dan PR Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) yang melemah 7,14 persen ke level 910.

Reliance Sekuritas memproyeksikan IHSG akan bergerak di kisaran support pada level 6,879 dan resistance pada level 6,971 dengan kecenderungan melemah.

"Secara teknikal, candle IHSG berbentuk doji, masih di atas MA5 dan MA20, namun indikator Stochastic dead cross pada area overbought. Dengan demikian, kami proyeksikan hari ini IHSG akan mengalami pelemahan," tulis Reliance dalam risetnya.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Desty Luthfiani

Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".