KABARBURSA.COM - Rusia dilaporkan mengalami korban jiwa setelah sebagian bangunan apartemen di Belgorod roboh akibat diterjang rudal, hanya beberapa jam setelah kilang minyak terbesarnya dihantam serpihan drone.
Gubernur Belgorod, Vyacheslav Gladkov, melaporkan melalui Telegram bahwa bagian dari gedung apartemen 10 lantai itu runtuh.
Kementerian Urusan Darurat Rusia melaporkan bahwa setidaknya 15 orang tewas dan 20 lainnya luka-luka dalam insiden tersebut. Proses evakuasi masih berlangsung.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bangunan itu terkena serpihan rudal balistik taktis Soviet, Tochka-U. Sebuah kasus pidana telah dibuka terkait insiden ini, seperti dilaporkan oleh Interfax. Ukraina belum memberikan komentar.
Belgorod, yang berjarak sekitar 40 kilometer dari perbatasan Ukraina, sering menjadi sasaran serangan. Moskow berencana untuk membentuk zona penyangga hingga wilayah Ukraina untuk mengurangi risiko serangan lebih lanjut ke Rusia.
Upaya pasukan Kremlin terus berlanjut. Panglima Angkatan Darat Ukraina, Oleksandr Syrskyi, melaporkan bahwa pertempuran sedang berlangsung di wilayah perbatasan Kharkiv dengan situasi yang sulit bagi pasukan Kyiv.
Minggu dini hari, serpihan drone yang jatuh memicu kebakaran di kilang minyak besar Lukoil PJSC di Volgograd, ratusan kilometer sebelah timur perbatasan Ukraina, yang berhasil dipadamkan tanpa korban jiwa.
Gubernur Volgograd, Andrey Bocharov, melaporkan bahwa pertahanan udara dan pasukan perang elektronik melawan drone di wilayah tersebut.
Informasi yang belum terverifikasi menunjukkan api membubung dari fasilitas itu. Tingkat kerusakan belum jelas, dan Lukoil belum memberikan komentar.
Badan intelijen Ukraina mengklaim serangan itu sebagai kelanjutan dari serangan sebelumnya yang menargetkan kilang minyak yang sama.
Kilang minyak Volgograd mampu memproses 14,8 juta ton minyak per tahun dan merupakan salah satu yang terbesar di Rusia. Sebelumnya, kilang itu pernah diserang drone pada Februari.