Logo
>

Rupiah dan IHSG Hati-hati Tunggu Keputusan BI-The Fed

Ditulis oleh Yunila Wati
Rupiah dan IHSG Hati-hati Tunggu Keputusan BI-The Fed

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Pada perdagangan sesi pertama Rabu, 18 September 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau menguat tipis sebesar 0,05 persen, bertahan di level psikologis 7.835,99. Kenaikan tipis IHSG ini terjadi di tengah antisipasi pasar terhadap keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI) yang akan diumumkan siang ini, serta hasil pertemuan Federal Reserve (The Fed) yang dijadwalkan Kamis, 19 September 2024, dini hari waktu Indonesia.

    Pada sesi pertama, nilai transaksi IHSG mencapai Rp6,2 triliun dengan 16 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 741.076 kali. Sebanyak 281 saham mengalami kenaikan, 260 saham turun, dan 244 saham stagnan.

    Secara sektoral, sektor kesehatan mencatatkan kenaikan tertinggi dengan penguatan sebesar 1,15 persen, yang turut mendorong IHSG bertahan di zona hijau. Emiten besar seperti PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi penopang utama IHSG, masing-masing menyumbang 6,6 dan 3,6 poin indeks.

    Berikut daftar beberapa saham yang menjadi penopang IHSG pada sesi pertama hari ini:

    1. PT Astra International Tbk (ASII): +6,6 poin
    2. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI): +3,6 poin

    Fokus Pasar

    IHSG cenderung bergerak tipis karena pelaku pasar menanti keputusan penting terkait suku bunga dari BI dan The Fed. Keputusan suku bunga BI dijadwalkan dirilis pada pukul 14:00 WIB, sementara keputusan suku bunga The Fed akan diumumkan esok, dini hari waktu Indonesia.

    Bank Indonesia telah mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen sejak April 2024, dan para analis memperkirakan BI kemungkinan besar akan tetap mempertahankan suku bunga ini pada keputusan kali ini. Namun, beberapa analis melihat potensi pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) dalam waktu dekat.

    Menurut konsensus CNBC Indonesia yang menghimpun prediksi dari 17 lembaga keuangan, mayoritas memproyeksikan bahwa BI akan mempertahankan suku bunganya di level 6,25 persen. Namun, dua lembaga memprediksi adanya pemotongan sebesar 25 bps menjadi 6,00 persen.

    Putera Satria Sambijantoro, Head of Equity Research Bahana Sekuritas, memperkirakan suku bunga BI akan dipangkas sebesar 25 bps pada keputusan hari ini dan akan dilanjutkan dengan pelonggaran kumulatif sebesar 50 bps hingga kuartal keempat 2024. Dengan demikian, suku bunga acuan BI diperkirakan akan turun menjadi 5,5 persen pada akhir tahun.

    "BI memiliki ruang untuk melonggarkan kebijakan karena beberapa faktor seperti penurunan harga minyak, deflasi domestik, data global yang lemah, serta potensi kejutan dovish dari The Fed," ujar Satria dalam analisisnya.

    Selain kebijakan BI, pasar juga menunggu hasil Federal Open Meeting Committee (FOMC) The Fed, yang mencakup proyeksi ekonomi AS dan perubahan suku bunga acuan. Pasar memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunganya sebesar 25 bps. Harapan ini didukung oleh tren inflasi yang melandai serta data ekonomi yang menunjukkan pelemahan, khususnya di sektor ketenagakerjaan.

    Rupiah Tertekan Menjelang Keputusan BI

    Sementara IHSG mengalami penguatan tipis, rupiah justru melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menjelang keputusan suku bunga BI. Hingga pukul 12:28 WIB, nilai tukar rupiah melemah 0,1 persen ke level Rp15.345 per USD. Ini berbanding terbalik dengan penutupan perdagangan kemarin, di mana rupiah sempat menguat sebesar 0,42 persen.

    Penurunan nilai rupiah ini terjadi di tengah ekspektasi pasar terhadap pengumuman suku bunga BI dan sentimen global terkait kebijakan The Fed. Dolar AS juga melemah secara global, dengan indeks DXY tercatat turun tipis 0,02 persen ke posisi 100,87.

    Pasar valuta asing menantikan hasil keputusan BI pada siang ini yang akan dirilis sekitar pukul 14:30 WIB. Selain keputusan suku bunga, Bank Indonesia juga akan memberikan pandangan mengenai kondisi ekonomi terkini dan proyeksi ke depan.

    Sebelumnya, pada 21 Agustus lalu, BI Rate diputuskan tetap di level 6,25 persen. Suku bunga Deposit Facility sebesar 5,50 persen dan suku bunga Lending Facility sebesar 7,00 persen. Sebagai informasi, pada pukul 14.30 WIB, BI akan merilis hasil Rapat Dengar Pendapat (RDG) khususnya soal suku bunga acuan dan kondisi perekonomian terkini, serta proyeksi ke depan.

    Pergerakan IHSG dan nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini menunjukkan sikap hati-hati dari pelaku pasar. Keputusan suku bunga BI dan The Fed diharapkan menjadi pemicu pergerakan lebih lanjut, baik untuk pasar saham maupun pasar mata uang. Dengan inflasi yang terkendali di bawah 3 persen, ada ruang bagi BI untuk melonggarkan kebijakan, meskipun keputusan akhir akan sangat bergantung pada dinamika global dan kebijakan moneter The Fed.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79