Logo
>

Rupiah Diprediksi Turun, Politik AS-Utang RI Penyebabnya?

Ditulis oleh Yunila Wati
Rupiah Diprediksi Turun, Politik AS-Utang RI Penyebabnya?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Rupiah sepanjang hari ini diprediksi kembali mengalami penurunan, berfluktuasi namun cenderung ditutup melemah di kisaran Rp16.200 hingga Rp16.250. Ketidakpastian terkait pemilihan presiden AS menjadi salah satu faktor utama yang memengaruhi volatilitas dolar AS.

    Perdagangan Sebelumnya

    Pada perdagangan Rabu, 24 Juli 2024, Rupiah ditutup melemah tipis sebesar 0,01 presen atau 1,5 poin ke level Rp16.215 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS menguat 0,09 persen ke posisi 104,53.

    Menurut Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, pelaku pasar masih cenderung memilih dolar AS di tengah ketidakpastian Pilpres AS setelah Joe Biden mengumumkan pengunduran dirinya dan mendukung Wakil Presiden Kamala Harris untuk melawan Donald Trump.

    Kondisi Ekonomi Asia:

    Di Asia, Bank of Japan (BoJ) akan menetapkan suku bunga pada 31 Juli 2024. Sebagian besar ekonom memperkirakan BoJ akan mempertahankan suku bunganya, yang terakhir kali dinaikkan pada Maret 2024 ke kisaran 0 persen hingga 0,1 persen dari sebelumnya akhirnya minus di 0,1 persen.

    Pasar China mengalami penurunan dalam beberapa sesi terakhir karena sentimen negatif akibat data perekonomian yang mengecewakan, terutama data pertumbuhan yang lebih lambat dari perkiraan pada kuartal kedua. Ketidakpastian pemilihan presiden AS juga membebani sentimen terhadap China, karena para investor berspekulasi mengenai dampak perubahan dalam pemerintahan AS terhadap kebijakan Washington terhadap Beijing.

    Kondisi Ekonomi Domestik

    Di dalam negeri, pasar terus memantau kondisi utang pemerintah yang membengkak. Berdasarkan data dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu), posisi utang pemerintah pada Mei 2024 mencapai Rp8.353,02 triliun dengan rasio utang terhadap pendapatan yang sudah mencapai 300 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan posisi pada 31 Desember 2023 yang sebesar 292,6 persen.

    Prediksi Hari Ini

    Untuk perdagangan Kamis, 25 Juli 2024, nilai tukar Rupiah diprediksi akan berfluktuasi namun cenderung melemah di rentang Rp16.200 hingga Rp16.250 per dolar AS.

    Dengan kondisi ekonomi global dan domestik yang tidak menentu, penting bagi pelaku pasar untuk terus memantau perkembangan terkini yang dapat mempengaruhi nilai tukar Rupiah.

    Loyonya Rupiah ternyata berpengaruh pada kenaikan sejumlah program pemerintah, salah satunya ibadah haji.

    Biaya haji tahun 2025 diperkirakan akan mengalami kenaikan dibandingkan 2024.

    Untuk diketahui, Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2024 sebesar Rp93,41 juta per jemaah. Dari jumlah itu, Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang ditanggung jemaah sebesar Rp56,04 juta (60 persen) dan nilai manfaat dari BPKH sebesar Rp37,36 juta (40 persen).

    Anggota Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Amri Yusuf menyatakan bahwa pembahasan pembiayaan haji tahun 2025 belum dilakukan karena operasional haji tahun 2024 baru saja berakhir.

    Katanya, setelah operasional haji berakhir, selanjutnya akan dilakukan pertanggungjawaban penyelenggaraan haji tahun 2024.

    “Pembahasannya diperkirakan sekitar Oktober, mungkin bisa dengan anggota DPR yang baru,” ujar Amri.

    Amri mengatakan, pembahasan BPIH akan dilakukan oleh Kementerian Agama (Kemenag) dan Komisi VIII DPR.

    Meski begitu, BPKH memperkirakan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2025 akan naik. Kenaikan ini di antaranya dipengaruhi oleh faktor inflasi, kurs, dan avtur.

    “(Perkiraan) kalau dalam hitungan kami itu naiknya 5 persen, sekitar Rp2 juta sampai dengan Rp3 juta. Mungkin tahun depan (BPIH) bisa Rp95 juta atau Rp96 juta,” jelas Amri.

    Sebagai informasi, BPIH terdiri dari dua komponen, yaitu Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang ditanggung jemaah dan penggunaan nilai manfaat dari BPKH.

    Sementara itu, Ketua Komisi Nasional Haji, Mustolih Siradj, juga memprediksi BPIH akan naik. Dia menyebutkan faktor internal atau dalam negeri yang dapat mempengaruhi kenaikan antara lain pembiayaan manasik, pembuatan seragam batik bagi jemaah, operasional haji di dalam negeri, kelompok bimbingan haji, dan kontrak penerbangan.

    Sedangkan faktor eksternal dipengaruhi oleh situasi ekonomi di Arab Saudi, konstelasi perang di Timur Tengah, kurs mata uang, dan faktor lainnya.

    “Nanti tinggal bagaimana biaya yang ditanggung jemaah dan biaya dari nilai manfaat, apakah persentasenya seperti tahun ini 60 persen Bipih, 40 persen nilai manfaat, atau 70 persen Bipih, 30 persen nilai manfaatnya, ini supaya ada keadilan karena nilai manfaat juga haknya jemaah haji tunggu,” jelas Mustolih.

    PT Pertamina Patra Niaga berhasil memenuhi kebutuhan avtur di 13 bandara yang melayani penerbangan haji di seluruh Indonesia.

    “Pertamina Patra Niaga bersama pemerintah, otoritas bandara, maskapai, dan lembaga lainnya senantiasa berkoordinasi sehingga operasional penerbangan haji tahun 2024 berhasil kami tunaikan dengan menjaga ketahanan stok avtur untuk menjamin keberlanjutan suplai avtur ke maskapai,” ujar Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga, Maya Kusmaya, Selasa, 23 Juli 2024.

    “Rata-rata penyaluran masa penerbangan haji adalah 12.680 KL per hari atau naik sekitar 11 persen dari rataan harian normal sebesar 11.428 KL per hari,” sambungnya.

    Sebagai pendukung penyediaan bahan bakar avtur untuk penerbangan ibadah haji 2024, PT Pertamina Patra Niaga mencatat penyaluran sebanyak 95.000 kiloliter (KL) avtur dari fase keberangkatan dan fase kepulangan.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79