Logo
>

Rupiah Hari ini Diprediksi Masih Perkasa, Menguat Rp15.920

Ditulis oleh Yunila Wati
Rupiah Hari ini Diprediksi Masih Perkasa, Menguat Rp15.920

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan ini, Jumat, 9 Agustus 2024, diprediksi akan bergerak fluktuatif namun berpotensi ditutup menguat di kisaran Rp15.820-Rp15.920. Penguatan ini terjadi di tengah kekhawatiran investor terhadap kemungkinan resesi di AS.

    Pada perdagangan Kamis, 8 Agustus 2024, rupiah ditutup naik 0,88 persen menjadi Rp15.893 per dolar AS, sementara indeks dolar AS melemah 0,18 persen ke level 103,160.

    Menurut Ibrahim Assuaibi, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, para investor saat ini sedang dibayangi kekhawatiran terkait prospek ekonomi AS, terutama terkait tingkat pengangguran yang masih tinggi dan inflasi yang belum mereda. Ketidakpastian ini memicu kekhawatiran bahwa ekonomi AS berpotensi mengalami resesi, sehingga investor berharap Federal Reserve (The Fed) segera menurunkan suku bunga acuannya.

    "Investor kini semakin berharap pada kemungkinan The Fed menurunkan suku bunga setelah pertemuan mendadak Bank Sentral AS pekan lalu," ujar Ibrahim dalam keterangan tertulis, kemarin.

    Pada pertemuan tersebut, Gubernur The Fed Jerome Powell memberi sinyal bahwa penurunan suku bunga mungkin terjadi pada September 2024, yang kemudian diperkuat oleh data pasar tenaga kerja yang lemah dirilis pada hari Jumat pekan yang sama. Pasar swap kini memperkirakan penurunan suku bunga The Fed sebesar hampir 50 basis poin pada September 2024.

    Sementara itu, Ibrahim juga mencatat bahwa laju inflasi di Indonesia terus menunjukkan tren melandai hingga Juli 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi tahunan (year-on-year/yoy) Indonesia pada Juli 2024 sebesar 2,13 persen, turun dari 2,51 persen yoy pada bulan sebelumnya.

    "Meski inflasi melandai, pemerintah tetap waspada terhadap berbagai risiko yang dapat memberikan tekanan pada laju inflasi," tambah Ibrahim.

    Ia memperkirakan bahwa rupiah akan mengalami fluktuasi dalam perdagangan hari ini, namun berpeluang ditutup menguat dalam rentang Rp15.820-Rp15.920 per dolar AS.

    Rupiah Jawara se-Asia

    Rupiah berhasil memperpanjang tren positifnya dengan menguat selama tujuh hari berturut-turut tanpa henti. Untuk pertama kalinya sejak 22 Mei, nilai tukar rupiah sukses menembus batas psikologis dan ditutup di bawah Rp16.000/USD.

    Rupiah spot ditutup pada level Rp15.895/USD, menguat 0,88 persen dibanding hari sebelumnya. Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR), juga mencatat penguatan sebesar 0,92 persen, berakhir di level Rp15.962/USD.

    Kekuatan rupiah ini didukung oleh aksi beli investor di pasar surat utang Indonesia. Berdasarkan data real-time, mayoritas yield Surat Berharga Negara (SBN) turun, terutama pada tenor 5 tahun yang turun 5,4 basis poin (bps) menjadi 6,603 persen. Tenor 1 tahun turun 3,3 bps menjadi 6,400 persen, sementara tenor 10 tahun terkikis 2,3 bps ke 6,775 persen.

    Tenor 15 tahun dan 20 tahun juga diminati, dengan penurunan yield masing-masing sebesar 3,8 bps dan 3,6 bps, menjadi 6,896 persen dan 6,947 persen.

    Namun, di sisi lain, pasar saham masih tertekan dengan IHSG yang ditutup melemah 0,24 persen.

    Penguatan rupiah pada akhir perdagangan Kamis ini menandai kenaikan nilai selama tujuh hari berturut-turut, mendekati rekor penguatan terpanjang pada Juli lalu yang berlangsung selama delapan hari tanpa henti.

    Keperkasaan rupiah mengungguli mata uang Asia lainnya. Selama pekan ini saja, nilai rupiah telah naik 1,89 persen week-to-date. Di belakangnya, peso Filipina menguat 1,32 persen, dolar Taiwan 0,77 persen, ringgit Malaysia 0,53 persen, dan rupee Sri Lanka 0,34 persen.

    Namun, jika menghitung sejak awal Agustus, rupiah kalah dari ringgit yang menguat 2,57 persen month-to-date. Sepanjang bulan ini, rupiah mencatat kenaikan sebesar 2,25 persen.

    Khusus hari ini, rupiah menjadi mata uang Asia dengan penguatan terbesar, bersaing ketat dengan dolar Taiwan yang naik 0,81 persen terhadap dolar AS.

    Rupiah berhasil mengatasi volatilitas pasar yang meningkat sejak awal pekan ini, dengan mencatat reli penguatan selama tujuh hari berturut-turut. Di pekan di mana banyak investor melihat nilai portofolionya anjlok, rupiah justru melaju dengan penguatan stabil dari hari ke hari.

    Bank Indonesia menyebutkan bahwa penguatan rupiah belakangan ini banyak didorong oleh sentimen positif terkait data pertumbuhan ekonomi yang tetap kuat serta cadangan devisa yang melimpah. Masih ada ruang bagi rupiah untuk terus menguat.

    “Kita harus tetap waspada terhadap potensi eskalasi geopolitik di Timur Tengah dan terus memantau perkembangan Pemilu AS,” kata Direktur Eksekutif Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia, Edi Susianto.

    Sementara itu, Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memproyeksikan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini, Kamis, 8 Agustus 2024, akan mengalami penguatan. Kemarin, rupiah ditutup menguat sebesar 129 poin pada level Rp16.035 per dolar AS. Meski rupiah menunjukkan fluktuasi, penutupan hari ini diperkirakan berada dalam rentang Rp15.980 hingga Rp16.050, demikian analisis rutin Ibrahim.

    Ibrahim mengungkapkan bahwa pedagang saat ini mengharapkan pemangkasan suku bunga The Fed sebanyak 110 basis poin tahun ini. Berdasarkan alat CME FedWatch, peluang pemangkasan sebesar 50 basis poin pada September mendatang hampir mencapai 70 persen, meskipun ini menurun dari 85 persen yang tercatat pada hari Senin lalu.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79