Logo
>

Rupiah Lanjut Melemah Rabu 29 Mei, ini Sentimennya

Ditulis oleh KabarBursa.com
Rupiah Lanjut Melemah Rabu 29 Mei, ini Sentimennya

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa 28 Mei 2024 kemarin.

    Mengutip Bloomberg News, rupiah di pasar spot ditutup turun 0,11 persen ke posisi Rp16.090 per dolar AS. Sementara itu, di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah juga melemah 0,19 persen ke Rp16.095 per dolar AS.

    Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi pergerakan mata uang pada Selasa (2. Salah satunya adalah penantian data indeks harga personal consumption expenditure (PCE) AS pekan ini.

    “Angka tersebut merupakan ukuran inflasi pilihan Federal Reserve dan kemungkinan besar akan menjadi penentu dalam pandangan bank sentral mengenai penurunan suku bunga,” ungkap Ibrahim dalam risetnya Rabu 29 Mei 2024.

    CME FedWatch Tool menunjukkan bahwa para pelaku pasar mengharapkan peluang lebih besar untuk mempertahankan suku bunga pada September, dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya yang memperkirakan penurunan suku bunga secara lebih luas.

    Menurut Ibrahim, tren ini terjadi ketika sejumlah pejabat The Fed memperingatkan bahwa inflasi yang lebih tinggi akan menghalangi bank sentral untuk melonggarkan kebijakan lebih awal. Inflasi diperkirakan tetap jauh di atas target tahunan sebesar 2 persen.

    “Hal ini membuat para pedagang mulai memperkirakan peluang lebih besar bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunganya pada bulan September, dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya yang memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin,” jelasnya.

    Selain itu, Ibrahim menyebutkan bahwa data indeks manajer pembelian utama dari China juga akan dirilis pada akhir pekan ini. Dia menilai, data tersebut akan memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai aktivitas bisnis di China.

    Kabar baik datang dari ekonomi global, terutama terkait dengan Baltic Index, yang menunjukkan peningkatan volume traffic angkutan barang antarnegara sebesar 112 persen dibandingkan dengan periode Desember 2023.

    Ibrahim mengatakan lonjakan tersebut menandai adanya peningkatan dalam perdagangan internasional, yang didorong oleh perbaikan ekonomi di berbagai negara, termasuk China. Ini memberikan harapan bahwa kondisi global bisa lebih baik dari prediksi yang diberikan oleh IMF dan Bank Dunia pada tahun 2024.

    Meski demikian, ketegangan geopolitik masih menjadi ancaman yang menghantui stabilitas dunia. Eskalasi konflik di Gaza, di mana pasukan Israel telah memasuki Rafah, menimbulkan dinamika luar biasa di kawasan tersebut. Hubungan yang meruncing antara AS dan China juga turut mempengaruhi kondisi global secara keseluruhan.

    “Meskipun ada kabar baik dalam hal perbaikan ekonomi global, penting bagi semua pihak untuk tetap waspada terhadap ketegangan geopolitik yang bisa mempengaruhi stabilitas dan pertumbuhan ekonomi dunia,” kata Ibrahim.

    Untuk perdagangan Rabu (29/5), Ibrahim memperkirakan mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif tetapi kembali ditutup melemah di kisaran Rp16.080 – Rp16.140 per dolar AS.

    Sementara itu, Research & Education Coordinator Valbury Asia Futures, Nanang Wahyudin, mengatakan sentimen yang membuat rupiah melemah pada Selasa 28 Mei 2024 kemarin adalah ancaman dolar di tengah ketidakpastian global yang masih menyelimutinya, sehingga memberi rasa cemas bagi para investor.

    “Ini terlihat dari aliran outflow dan sikap investor yang wait and see menjelang rilis data terbaru dari Amerika, yakni PDB dan inflasi individu (PCE),” ujar Nanang kepada Kontan.co.id.

    Nanang mengatakan rupiah harus rela berada mendekati Rp16.100 per dolar, di tengah indeks dolar yang mengalami tekanan terhadap major currency karena ancaman penurunan angka inflasi yang dirilis akhir pekan ini.

    Lebih lanjut, dia menyatakan ketegangan politik masih menjadi ancaman stabilitas dunia. Hubungan yang meruncing antara China dan Amerika dari sisi perdagangan turut mempengaruhi kondisi global secara keseluruhan.

    Sentimen dari dalam negeri, menurut Nanang, datang dari kebijakan pemerintah baru yang nantinya bisa mempengaruhi sentimen dalam negeri dan juga arus modal masuk ke Indonesia.

    Dengan demikian, Nanang memproyeksikan pada perdagangan Rabu (29/5) rupiah akan berada dalam zona Rp16.060 - Rp16.180 per dolar AS.

    Sementara itu, analis mata uang Lukman Leong mengatakan rupiah masih dalam penyesuaian setelah liburan panjang ketika dolar AS menguat cukup besar. Penguatan dolar AS didorong oleh inflasi yang masih jauh dari target dan penurunan yang pelan.

    Selain itu, rupiah melemah terbatas di tengah absennya data ekonomi penting dari domestik maupun AS. Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Selasa turun ke level Rp16.095 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.064 per dolar AS.

    {

    "width": "100 persen",

    "height": "480",

    "symbol": "FX_IDC:USDIDR",

    "interval": "D",

    "timezone": "Etc/UTC",

    "theme": "light",

    "style": "1",

    "locale": "en",

    "hide_top_toolbar": true,

    "allow_symbol_change": false,

    "save_image": false,

    "calendar": false,

    "hide_volume": true,

    "support_host": "https://www.tradingview.com"

    }

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi