Logo
>

Rupiah Terus Menguat, Harga Bahan Pokok Tak Kunjung Turun

Ditulis oleh Yunila Wati
Rupiah Terus Menguat, Harga Bahan Pokok Tak Kunjung Turun

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Dalam beberapa hari ini, nilai tukar Rupiah semakin menguat di hadapan Dolar Amerika Serikat (AS). Sayangnya, hal itu tidak dibarengi dengan penurunan harga bahan pokok di lapangan. Bahkan, sejumlah komoditi pangan diperhatikan terus mengalami kenaikan.

    Pada perdagangan Kamis, 11 Juli 2024, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS menguat sebesar 50 poin atau 0,31 persen menjadi Rp16.190 per dolar AS. Ini menunjukkan adanya penguatan Rupiah dibandingkan dengan kurs referensi sebelumnya yang mencatatkan Rp16.256 per dolar AS menurut Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR).

    Analis PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi, memperkirakan bahwa Rupiah juga akan ditutup menguat pada hari tersebut. Hal ini didasarkan pada fluktuasi mata uang Rupiah yang mengalami pergerakan positif sepanjang hari, meskipun dengan karakteristik yang cenderung fluktuatif.

    Ibrahim juga mengomentari tentang kinerja penjualan eceran di Indonesia, dengan Indeks Penjualan Riil (IPR) Juni 2024 menunjukkan pertumbuhan sebesar 4,4 persen year on year (yoy). Peningkatan ini didorong oleh beberapa sektor seperti perlengkapan rumah tangga, sandang, serta makanan, minuman, dan tembakau.

    Secara bulanan, penjualan eceran pada Juni 2024 juga diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 2,1 persen month to month (mtm), setelah sebelumnya mengalami kontraksi 3,5 persen mtm.

    Untuk hari itu, perkiraan Ibrahim menempatkan kisaran nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS antara Rp16.190 hingga Rp16.280 saat penutupan perdagangan. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun fluktuatif, Rupiah cenderung menguat pada akhir sesi perdagangan.

    Harga Kebutuhan Pokok

    Pada Kamis, 11 Juli 2024, harga bahan pokok di tingkat nasional mengalami kenaikan untuk beberapa item. Berikut adalah rincian kenaikan harga berdasarkan panel harga Badan Pangan Nasional:

    1. Ikan Tongkol

      • Harga per kilogram naik sebesar Rp 3.730 atau 10,55 persen dari Rp 31.620 menjadi Rp 35.350.
      • Papua mencatat kenaikan tertinggi dengan harga ikan tongkol mencapai Rp 90.000 per kilogram.
      • Kenaikan harga sebesar Rp 3.590 atau 10,16 persen dibandingkan harga tertinggi minggu lalu yang sebesar Rp 31.760.
      • Dibandingkan bulan lalu, harga ikan tongkol naik sebesar Rp 3.000 atau 8,49 persen dari harga tertinggi bulan lalu yang sebesar Rp 32.350.

    2. Bawang Putih Bonggol

      • Harga naik dari Rp 40.320 menjadi Rp 41.440 per kilogram.

    3. Ikan Bandeng

      • Harga naik dari Rp 33.000 menjadi Rp 33.700 per kilogram.

    4. Telur Ayam Ras

      • Harga naik dari Rp 29.350 menjadi Rp 29.750 per kilogram.

    5. Kedelai Biji Kering (Impor)

      • Harga naik dari Rp 12.010 menjadi Rp 12.340 per kilogram.

    6. Gula Konsumsi

      • Harga naik dari Rp 18.030 menjadi Rp 18.080 per kilogram.

    Kenaikan harga ini mencerminkan dinamika pasar dan fluktuasi pasokan serta permintaan untuk bahan pokok tertentu di berbagai wilayah Indonesia.

    Sementara, ada pula harga kebutuhan pokok yang mengalami penurunan. Berikut di antaranya:

    Harga daging sapi murni per kilogram mengalami penurunan paling tajam, yakni 2,96 persen atau turun Rp3.890 dibanding kemarin, dari Rp135.090 menjadi Rp131.200. Penurunan tertinggi terjadi di Maluku, dengan banderol harga total Rp104.880 per kilogram. Harga hari ini mengalami penurunan sebesar Rp4.310 atau 3,29 persen dibandingkan harga tertinggi minggu lalu yang sebesar Rp135.510.

    Dibandingkan bulan lalu, harga daging sapi murni turun sebesar Rp7.160 atau 5,46 persen dari harga tertinggi bulan lalu yang sebesar Rp138.360.

    Harga cabai rawit merah turun dari Rp51.870 menjadi Rp50.130 per kilogram. Harga cabai merah keriting turun dari Rp45.750 menjadi Rp44.210 per kilogram. Penurunan harga dari Rp34.490 menjadi Rp34.040 per kilogram juga terjadi pada bawang merah.

    Harga jagung untuk peternak turun dari Rp5.580 menjadi Rp5.300 per kilogram. Penurunan harga dari Rp35.860 menjadi Rp35.610 per kilogram terjadi pada daging ayam ras. Harga minyak goreng curah turun dari Rp15.990 menjadi Rp15.770 per liter.

    Untuk harga garam halus beryodium turun menjadi Rp11.310 per kilogram dari sebelumnya Rp11.500. Harga tepung terigu kemasan (non-curah) turun menjadi Rp13.170 per kilogram dari sebelumnya Rp13.330. Harga beras medium turun menjadi Rp13.420 per kilogram dari sebelumnya Rp13.520.

    Sementara, harga tepung terigu (curah) turun dari Rp10.260 menjadi Rp10.160 per kilogram. Penurunan harga dari Rp17.910 menjadi Rp17.830 per liter terjadi pada minyak goreng kemasan sederhana. Harga beras premium turun menjadi Rp15.450 per kilogram dari sebelumnya Rp15.520.

    Penurunan harga ini memberikan peluang bagi konsumen untuk memperoleh bahan pangan pokok dengan harga lebih rendah, yang dapat membantu mengurangi beban biaya rumah tangga sehari-hari.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79