Logo
>

RUPST BRI: Dividen Rp48,1 Triliun dari Laba 2023

Ditulis oleh KabarBursa.com
RUPST BRI: Dividen Rp48,1 Triliun dari Laba 2023

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) akan membagikan dividen sebesar Rp48,1 triliun dari total laba yang diperoleh pada tahun 2023. Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan pada 1 Maret 2024. Besaran dividen yang akan dibagikan setara dengan 79,63persen dari total laba tahun 2023 sebesar Rp60,4 triliun, termasuk dividen interim yang sudah dibagikan pada awal tahun.

    Sebelumnya, bank yang berfokus pada kredit wong cilik telah membagikan dividen interim pada akhir 2023 sebesar Rp12,7 triliun. Pada saat itu, pemegang saham menerima dividen sebesar Rp84 per saham. Dengan demikian, masih tersisa dividen sebesar Rp35,43 triliun yang akan dibagikan oleh BRI. Pemegang saham akan mendapatkan dividen sebesar Rp235 per saham.

    Secara rinci, dividen sebesar Rp 18,94 triliun akan diberikan kepada Negara Republik Indonesia atas kepemilikan saham sebesar 53persen dari BRI. Sisanya, sebesar Rp16,49 triliun, akan diberikan kepada publik. Secara historis, bank pelat merah ini telah cukup konsisten dalam pembagian dividen dan besaran dividen yang dibagikan. Dalam dua tahun terakhir, rasio dividen yang dibagikan mencapai 85persen.

    Sebelumnya, Bank Rakyat Indonesia mencatat kinerja rekor sepanjang tahun 2023. Selama setahun, bank pelat merah ini berhasil mencatat laba bersih konsolidasian sebesar Rp60,4 triliun. Pencapaian laba ini merupakan rekor tertinggi yang pernah dicatatkan oleh BRI sepanjang sejarahnya. Laba tertinggi sebelumnya tercatat pada tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp51,4 triliun.

    Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan pada 31 Januari, laba BRI didukung oleh kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar Rp135,18 triliun. Pendapatan bunga bersih tahun sebelumnya hanya sebesar Rp124,59 triliun.

    Selain itu, pendapatan non-bunga BRI juga tercatat meningkat sekitar 12,61persen secara tahunan menjadi Rp53,29 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari pos komisi dan administrasi yang mencapai Rp20,74 triliun. (nia/car).

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi