KABARBURSA.COM - Ditunjuknya Anindya Bakrie sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia pada Munaslub Kadin yang digelar Sabtu, 14 September 2024, meskipun akhirnya dianggap tidak sah, secara tidak langsung berpengaruh pada pergerakan saham VKTR. Diketahui, Anindya menjabat sebagai komisaris utama di perusahaan yang bergerak di bidang kendaraan tersebut.
Mengutip RTI Bussiness, pada perdagangan Selasa, 17 September 2024 pada pukul 13:15 WIB, saham VKTR berada di level 133, naik 5.56 persen atau tujuh poin. Adapun volume transaksi tercatat Rp56.61 juta, turn over sebesar Rp7.53 miliar dengan frekuensi 2,951.
Kemudian, melansir Stockbit, saham VKTR mengalami peningkatan performa dalam satu minggu terakhir di level 3.10 persen. Angka ini meningkat jika dibanding satu bulan belakangan yang berada di angka -5.67 persen.
Adapun untuk pendapatan bersih VKTR pada 2024 diproyeksikan mencapai Rp30 miliar, nilai ini naik signifikan jika dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp5 miliar.
Beralih ke neraca keuangan, pada kuartal II 2024 VKTR memiliki aset sebesar Rp1,7 triliun, turun tipis jika dibanding periode serupa tahun lalu senilai Rp1,9 triliun.
Penurunan juga terlihat di kas dan setara kas perusahaan yang pada kuartal II 2024 membukukan Rp516 miliar sementara tahun lalu pada periode yang sama membukukan Rp876 miliar.
Sementara diberitakan sebelumnya, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR), mencatat penurunan kinerja keuangan pada semester I 2024, hal ini berdasarkan laporan yang dirilis Bursa Efek Indonesia di laman resminya.
Data menunjukkan jika laba bersih VKTR mengalami penurunan sebesar Rp15,11 miliar dalam periode Januari-Juni 2024 atau menurun 65,04 persen secara tahunan (yoy).
Selain itu, pendapatan perseroan pada semester I tahun ini juga menurun 36,31 persen yoy, atau menjadi Rp408,99 miliar.
Kinerja Keuangan VKTR
Mengutip data keuangan Stockbit pada Selasa, 17 September 2024, kinerja keuangan dan potensi prospek saham VKTR dapat dianalisis seperti berikut ini:
Valuasi:
- PE Ratio (Annualised): 192,53
- PE Ratio (TTM): -256,47
- Price to Sales (TTM): 7,02
- Price to Book Value: 5,51
Valuasi VKTR menunjukkan harga yang sangat tinggi terhadap laba bersih (PE Ratio Annualised 192,53) yang menandakan saham ini mahal berdasarkan pendapatan tahunan yang diharapkan. Selain itu, PE Ratio TTM yang negatif (-256,47) mengindikasikan perusahaan mengalami kerugian dalam 12 bulan terakhir. Price to Book Value 5,51 menunjukkan bahwa harga saham lebih dari 5 kali lipat nilai bukunya, yang juga menandakan valuasi yang tinggi.
Profitabilitas:
- Gross Profit Margin (Quarter): 14,42 persen
- Operating Profit Margin (Quarter): -5,74 persen
- Net Profit Margin (Quarter): -2,87 persen
Margin kotor (14,42 persen) menunjukkan bahwa VKTR masih mampu menghasilkan laba kotor dari penjualannya. Namun, margin operasional (-5,74 persen) dan margin bersih (-2,87 persen) yang negatif menunjukkan bahwa perusahaan kesulitan menghasilkan laba bersih setelah memperhitungkan biaya operasi dan pengeluaran lainnya.
Pertumbuhan:
- Revenue (Quarter YoY Growth): -41,83 persen
- Gross Profit (Quarter YoY Growth): -61,52 persen
- Net Income (Quarter YoY Growth): -140,04 persen
VKTR mengalami penurunan yang signifikan dalam hal pertumbuhan pendapatan dan laba, dengan pendapatan turun hampir 42 persen YoY, laba kotor turun lebih dari 60 persen, dan laba bersih yang memburuk sebesar -140,04 persen. Penurunan ini menunjukkan bahwa perusahaan menghadapi tantangan yang serius dalam pertumbuhannya.
Likuiditas dan Solvabilitas:
- Current Ratio (Quarter): 4,25
- Quick Ratio (Quarter): 3,62
- Debt to Equity Ratio (Quarter): 0,04
- Net Debt (Quarter): -475 B
Likuiditas VKTR terlihat cukup kuat dengan Current Ratio sebesar 4,25 dan Quick Ratio sebesar 3,62, yang menunjukkan perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya dengan mudah. Debt to Equity Ratio yang rendah (0,04) dan Net Debt yang negatif (-475 B) menandakan bahwa VKTR memiliki lebih banyak kas daripada utang, yang menjadi poin positif dalam hal solvabilitas.
Arus Kas:
- Cash From Operations (TTM): -110 B
- Free Cash Flow (TTM): -110 B
VKTR mengalami arus kas operasi negatif (-110 B), yang berarti perusahaan membakar lebih banyak uang daripada yang dihasilkan dari operasi bisnisnya. Ini juga tercermin dalam arus kas bebas yang negatif, menandakan kesulitan dalam menghasilkan uang tunai yang cukup untuk mendukung pertumbuhan atau membayar utang.
Harga Saham:
- 1 Week Price Returns: 3,10 persen
- 1 Month Price Returns: -5,67 persen
- 3 Month Price Returns: 33,00 persen
- 6 Month Price Returns: -11,92 persen
- Year to Date Price Returns: 9,92 persen
- 52 Week High/Low: 244.00 / 80.00
Harga saham VKTR naik 33 persen dalam 3 bulan terakhir, namun mengalami volatilitas dalam 1 bulan terakhir dengan penurunan sebesar -5,67 persen. Harga saham tahunannya cukup berfluktuasi, mencapai tertinggi 244 dan terendah 80, yang menunjukkan bahwa saham ini cukup volatile.
VKTR saat ini memiliki valuasi yang tinggi dengan Price to Sales 7,02 dan Price to Book Value 5,51, yang berarti harga sahamnya mahal berdasarkan pendapatan dan nilai bukunya. Margin laba yang negatif dan penurunan pendapatan YoY menunjukkan kesulitan perusahaan dalam mempertahankan profitabilitas.
Perusahaan memiliki likuiditas yang sangat baik dan utang yang rendah, yang berarti risiko kebangkrutan rendah dalam jangka pendek. Arus kas operasi dan arus kas bebas yang negatif menjadi sinyal bahwa perusahaan belum mampu menghasilkan uang tunai dari operasinya.
Penurunan signifikan dalam pendapatan dan laba mengindikasikan bahwa perusahaan saat ini sedang menghadapi tantangan besar dalam pertumbuhannya.
Prospek saham VKTR saat ini tampak kurang menarik dari sudut pandang fundamental, terutama karena profitabilitas yang negatif, arus kas operasi yang negatif, serta valuasi yang mahal. Namun, likuiditas yang baik dan posisi utang yang rendah adalah faktor positif. Potensi pertumbuhan jangka panjang akan tergantung pada apakah VKTR dapat membalikkan kinerja operasionalnya. Investor perlu berhati-hati mengingat volatilitas saham dan kinerja keuangan yang kurang stabil.(*)