Logo
>

Saham Asia Terpecah, Stimulus Jepang Angkat Nikkei

Pasar saham Asia ditutup bervariasi. Nikkei dan Kospi menguat berkat sentimen positif, sementara bursa Tiongkok terkoreksi akibat lemahnya ekonomi domestik.

Ditulis oleh Citra Dara Vresti Trisna
Saham Asia Terpecah, Stimulus Jepang Angkat Nikkei
Ilustrasi pasar bursa asia. Foto: Dok KabarBursa.com

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Bursa saham Asia pada perdagangan Senin (22/9) mencatat pergerakan bervariasi. Optimisme investor terkait aliran modal asing dan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter mendorong penguatan di Jepang dan Korea Selatan. Namun, pelemahan ekonomi domestik membuat bursa Tiongkok justru terkoreksi. 

    Nikkei 225 Pimpin Kenaikan 

    Indeks Nikkei 225 (N225) di Tokyo ditutup di level 45.681,00, melesat +635,19 poin atau (+1,41 persen). Penguatan ini ditopang pelemahan yen yang meningkatkan daya saing eksportir, terutama di sektor otomotif dan elektronik. 

    Selain itu, ekspektasi stimulus fiskal tambahan dari pemerintah Jepang memberi dorongan lebih lanjut bagi pasar. 

    Kospi Menguat Stabil 

    Di Seoul, indeks Kospi (KS11) ditutup pada 3.470,44, naik +25,20 poin atau (+0,73 persen). Saham teknologi memimpin penguatan, seiring optimisme permintaan global terhadap semikonduktor dan perangkat elektronik. Aliran modal asing ke pasar obligasi Asia juga memperkuat sentimen positif di Korea Selatan. 

    Hang Seng Relatif Datar 

    Indeks Hang Seng (HSI) di Hong Kong bergerak mendatar di posisi 26.545,10, hanya naik +0,25 poin atau (+0,00 persen). Investor cenderung menunggu langkah stimulus lanjutan dari pemerintah Tiongkok, khususnya terkait sektor properti dan konsumsi, yang hingga kini masih menjadi titik lemah ekonomi. 

    Shanghai Composite Melemah 

    Berbeda arah, indeks Shanghai Composite (SSEC) ditutup melemah ke 3.820,09, turun -11,57 poin atau (-0,30 persen). Koreksi ini dipicu kekhawatiran terhadap data ekonomi domestik yang menunjukkan lemahnya permintaan konsumsi dan tekanan berlanjut di sektor properti. Faktor ini menahan minat beli investor, meski ada ekspektasi stimulus tambahan dari Beijing. 

    Sentimen Regional 

    Secara keseluruhan, bursa Asia masih ditopang oleh optimisme investor asing, prospek pemangkasan suku bunga global, dan pelemahan dolar AS yang memberi ruang bagi mata uang Asia. Namun, risiko geopolitik, fluktuasi harga energi, serta ketidakpastian ekonomi Tiongkok tetap menjadi faktor yang membayangi arah pergerakan pasar dalam waktu dekat. (*) 

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Citra Dara Vresti Trisna

    Citra Dara Vresti Trisna adalah Asisten Redaktur KabarBursa.com yang memiliki spesialisasi dalam analisis saham dan dinamika pasar modal. Dengan ketelitian analitis dan pemahaman mendalam terhadap tren keuangan, ia berperan penting dalam memastikan setiap publikasi redaksi memiliki akurasi data, konteks riset, dan relevansi tinggi bagi investor serta pembaca profesional. Gaya kerjanya terukur, berstandar tinggi, dan berorientasi pada kualitas jurnalistik berbasis fakta.