Logo
>

Saham BMTR Masih Loyo: Pasar Tunggu Gebrakan Baru

BMTR melemah ke 142 di tengah tekanan jual dan minim katalis baru. Saham masih berkonsolidasi di area 140–145 dengan potensi rebound terbatas menjelang rencana merger MNC Group.

Ditulis oleh Yunila Wati
Saham BMTR Masih Loyo: Pasar Tunggu Gebrakan Baru
Ilustrasi PT Global Mediacom Tbk (BMTR). Foto: Dok Perusahaan.

KABARBURSA.COM - Saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) seolah belum mampu keluar dari fase penurunan yang menghantui kinerjanya sepanjang tahun ini. Pada perdagangan Senin, 27 Oktober 2025, sahamnya dibuka di level 144. Sempat bertahan sejenak di level yang sama, namun tekanan jual menyeret harga turun hingga 140. 

Harga akhirnya ditutup di 142, melemah 2 poin atau 1,39 persen. Dengan volume transaksi mencapai 196 ribu lot dengan nilai perdagangan sekitar Rp2,8 miliar, aktivitas BMTR cukup padat namun tanpa arah penguatan berarti. 

Rata-rata harga transaksi harian berada di level 142. Pasar tampak bergerak datar dan sepertinya kehilangan tenaga beli yang bisa mengangkat harga dari tekanan jangka pendek.

Jika menengok lebih jauh ke performa harga, saham BMTR menunjukkan tren pelemahan yang berlarut. Dalam sepekan terakhir, penurunan terukur sebesar 1,39 persen, Pasar sepertinya tidak bergerak terhadap prospek emiten ini. 

Dalam satu bulan, pelemahan semakin nyata dengan harga -11,80 persen terpangkas dari nilainya. Meski secara tiga bulan terakhir sempat mencatat kenaikan tipis 2,90 persen, hal itu belum cukup menutupi kinerja negatif sepanjang tahun. 

Dari awal 2025 hingga kini, saham BMTR telah terkoreksi 22,40 persen, dan jika dibandingkan dengan periode satu tahun penuh, nilainya bahkan terjun 36,61 persen. Dalam horizon lebih panjang, grafiknya lebih suram lagi, turun 52,03 persen dalam tiga tahun terakhir, 40,83 persen dalam lima tahun, dan anjlok 86,01 persen dalam sepuluh tahun. 

Data ini menggambarkan jelas bahwa BMTR saat ini berada dalam lintasan pelemahan struktural yang panjang dan belum menunjukkan tanda pembalikan tren yang kuat.

Pasar Masih Menunggu Arah Baru

Dari orderbook, terlihat jelas perlawanan antara tekanan jual dan daya tahan beli. Lapisan bid terbentuk kokoh di area 140–142, dengan permintaan paling besar di 140 mencapai lebih dari 48 ribu lot. Ini menandakan area tersebut menjadi benteng psikologis yang cukup kuat bagi para pembeli jangka pendek. 

Sementara itu, penawaran (offer) tebal terlihat di 144–145, bahkan hingga 146–147, dengan jumlah lot besar yang mengindikasikan bahwa setiap kenaikan kecil segera dihadang oleh gelombang jual. 

Struktur orderbook seperti ini menggambarkan pasar yang sedang menunggu arah baru, di mana pembeli menahan posisi di bawah dan penjual mulai agresif di atas. Selama harga masih berada di antara dua area tersebut, BMTR cenderung bergerak dalam fase konsolidasi sempit, tanpa momentum signifikan yang bisa mendorong breakout.

Secara teknikal, area 140–142 menjadi titik krusial yang sedang diuji pasar. Selama level ini mampu bertahan, peluang pantulan teknikal masih terbuka. Tetapi jika support ini jebol, potensi penurunan ke 132 akan semakin besar. Level ini sekaligus menjadi batas bawah stop loss dalam strategi perdagangan jangka pendek. 

Sebaliknya, jika muncul volume beli yang cukup besar dan harga mampu menembus 144–145, maka ada peluang kenaikan ke 152 sebagai target pertama, dan 161 sebagai target lanjutan. 

Namun peluang ini baru akan terbuka jika aksi beli nyata terlihat di tengah melemahnya minat investor dalam beberapa pekan terakhir.

Secara fundamental, BMTR masih menghadapi tekanan dari kondisi bisnis induknya, MNC Group, yang tengah berupaya melakukan konsolidasi antara berbagai lini media dan hiburan. Sebagai perusahaan induk yang membawahi sejumlah entitas besar seperti MNCN dan Vision+, BMTR memiliki aset strategis di sektor penyiaran dan konten digital. 

Namun margin profitabilitas yang menurun dan tantangan monetisasi konten digital menjadi beban yang menekan performa. Rasio keuangan seperti ROE yang hanya sekitar 3,29 persen menggambarkan bahwa efisiensi modal perusahaan masih rendah dibandingkan dengan pemain media lainnya. 

Selain itu, rencana merger antara BMTR dan MNCN yang sempat ramai dibicarakan pada pertengahan 2025 masih berada dalam tahap evaluasi. Sampai saat ini, belum ada kejelasan waktu implementasi. Padahal, rencana strategis ini berpotensi menjadi katalis jangka panjang.

BMTR: Sideways dengan Bias Lemah

Di kalangan analis teknikal independen, BMTR sering dikategorikan dalam fase “sideways dengan bias lemah”, di mana peluang rebound kecil hanya berlaku untuk trading pendek, bukan tren jangka panjang. 

Beberapa indikator seperti MACD jangka menengah yang masih di area negatif dan volume yang cenderung turun turut memperkuat pandangan bahwa tekanan jual belum benar-benar mereda.

Melihat seluruh rangkaian data ini, pergerakan BMTR saat ini bisa disimpulkan berada di titik keseimbangan rapuh antara harapan dan kenyataan. Support 140–142 menjadi medan pertahanan terakhir yang menentukan arah berikutnya. 

Jika area ini mampu dipertahankan, BMTR berpeluang membentuk rebound kecil menuju 150-an. Namun apabila tekanan jual terus berlanjut dan investor gagal mempertahankan minat beli, saham ini berisiko melanjutkan tren turunnya hingga ke 130-an. 

Pasar tampaknya masih menunggu sinyal lebih jelas, baik dari perkembangan rencana merger internal MNC Group maupun dari hasil kinerja kuartal berikutnya. Untuk saat ini, BMTR masih berada dalam fase “bertahan di bawah tekanan”, dan setiap pergerakan naik hanya bersifat teknikal sementara, bukan tanda perubahan tren besar.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Yunila Wati

Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79