Logo
>

Saham LABA Melejit 336 Persen, Intip Rencana Strategisnya

Ditulis oleh Yunila Wati
Saham LABA Melejit 336 Persen, Intip Rencana Strategisnya

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Green Power Group Tbk (LABA) telah menyiapkan strategi besar untuk masa depan setelah direksi dan komisarisnya mengadakan rapat gabungan pada 7 Agustus 2024. Langkah ini menandai fase baru bagi perusahaan yang sebelumnya dikenal sebagai PT Ladangbaja Murni Tbk, yang kini berada di bawah kendali PT Nev Stored Energy (NSE).

    Dalam perjalanan sahamnya, LABA menunjukkan performa yang cukup dinamis. Pada 9 Agustus 2024, saham ini menguat 4,81 persen menjadi Rp218. Meskipun dalam satu bulan terakhir mengalami penurunan sebesar 8,40 persen, namun dalam tiga bulan terakhir saham ini melesat hingga 59,12 persen. Secara year to date (ytd), saham LABA telah melonjak 336 persen dari Rp50.

    Direktur Utama LABA, William Ong, mengungkapkan bahwa perseroan akan memperluas cakupan bisnisnya dengan menambah tujuan dan kegiatan usaha baru.

    "Ke depannya, kami akan fokus pada produksi baterai litium, manajemen aset baterai (penyewaan baterai), pembangunan jaringan stasiun penukaran baterai, serta investasi dan pengoperasian stasiun tenaga surya," ujar William.

    Saat ini, LABA sudah memiliki dua anak perusahaan, yaitu PT Green Power Battery (GPB) dan PT Sustainable Energy Development Trading (SEDT). Ke depan, LABA berencana mendirikan tiga anak perusahaan baru untuk mendukung ekspansi bisnis tersebut. Anak-anak perusahaan ini akan menjalankan bisnis penukaran baterai dan pengoperasian stasiun tenaga surya fotovoltaik.

    Tidak hanya itu, LABA juga sedang menjajaki kerja sama dengan produsen motor listrik merek ECGO, untuk memasok baterai dan perlengkapan lainnya, yang akan bergantung pada keputusan komite investasi. Selain itu, rapat juga menyetujui program insentif ekuitas yang didasarkan pada pencapaian target kinerja.

    William Ong juga menambahkan bahwa perseroan akan mengajukan pinjaman modal proyek dari bank ICBC dan BCA, termasuk pinjaman hipotek tanah sebesar Rp20 miliar dan pinjaman jaminan ekuitas sebesar Rp50 miliar. Rencana investasi besar lainnya adalah pembelian tanah seluas sekitar 40 hektare untuk mendukung ekspansi bisnis mereka.

    Dalam rapat tersebut, struktur organisasi perusahaan juga diperbarui dengan pengangkatan Hu Xinzheng dan Wang Ke sebagai wakil manajer umum perusahaan. Hu Xinzheng akan menangani keuangan, investasi, dan pembiayaan, sedangkan Wang Ke akan bertanggung jawab atas usaha patungan dan pabrik. Komite keputusan investasi juga dibentuk dengan 7 anggota untuk memastikan setiap langkah yang diambil sesuai dengan visi besar LABA.

    Dengan semua rencana ambisius ini, PT Green Power Group Tbk (LABA) siap mengarungi masa depan yang penuh dengan peluang, menjadikan mereka pemain kunci dalam industri energi terbarukan dan penyimpanan energi di Indonesia.

    Isu Akuisisi Bikin LABA Terbang

    PT Ladangbaja Murni Tbk (LABA), emiten yang bergerak di bidang perdagangan dan produksi baja serta produk turunannya, baru-baru ini mengumumkan rencana pengambilalihan saham dari pemegang saham pengendali dan utama perusahaan. Langkah ini akan menandai perubahan signifikan dalam struktur kepemilikan perusahaan.

    Berdasarkan keterbukaan informasi yang dirilis oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), LABA telah menerima informasi bahwa dua pemegang saham pengendali dan utama, yakni PT Adyatama Global Investama (AGI) dan PT Alfa Omega Investindo (AOI), telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat dengan PT NEV Stored Energy (NSE) dan PT Longping Investasi Indonesia (LII) sebagai calon pembeli.

    Dalam perjanjian tersebut, AGI dan AOI sepakat untuk menjual sebanyak 800 juta lembar saham yang mewakili sekitar 79,1 persen kepemilikan mereka di LABA. Rinciannya, AGI akan menjual 480 juta lembar saham, setara dengan 47,46 persen dari seluruh modal disetor dan ditempatkan perusahaan. Sementara AOI akan melepas 320 juta lembar saham, yang mewakili 31,64 persen dari modal disetor dan ditempatkan.

    Setelah pengambilalihan ini selesai, NSE akan memiliki 560 juta lembar saham, sementara LII akan menguasai 240 juta lembar saham.

    "Dengan pengambilalihan ini, segala hak dan kewajiban atas saham yang dialihkan akan berpindah tangan sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat," tulis manajemen perusahaan, 8 Mei 2024.

    Meskipun transaksi ini memiliki potensi dampak signifikan, manajemen LABA saat ini belum dapat memastikan dampaknya terhadap operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perusahaan.

    Saham LABA sendiri telah mengalami kenaikan yang luar biasa. Berdasarkan data RTI, saham LABA melesat 153,7 persen dalam sepekan terakhir dan melonjak 174 persen dalam satu bulan.

    Karena pergerakan harga saham yang tidak biasa ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) tengah memantau aktivitas perdagangan saham LABA. Dalam keterbukaan informasi, BEI menjelaskan bahwa pemantauan ini dilakukan untuk melindungi investor. Pengumuman Unusual Market Activity (UMA) ini bukan berarti ada pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal, namun lebih sebagai langkah kehati-hatian.

    "Dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham PT Ladangbaja Murni Tbk (LABA) di luar kebiasaan (Unusual Market Activity)," demikian pernyataan dari manajemen BEI, 7 Mei 2024.

    Informasi terakhir yang dirilis oleh LABA melalui situs BEI pada 3 Mei 2024, terkait rencana pengambilalihan saham ini, menjadi perhatian khusus bagi bursa. BEI pun mengimbau para investor untuk memperhatikan tanggapan perusahaan terhadap permintaan konfirmasi bursa, mencermati kinerja dan keterbukaan informasi perusahaan, serta mengkaji ulang rencana corporate action yang belum disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebelum membuat keputusan investasi.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79