Logo
>

Saham Lapis Dua dan Tiga Bisa Dilirik saat IHSG Melemah, Perhatikan ini

Ditulis oleh Syahrianto
Saham Lapis Dua dan Tiga Bisa Dilirik saat IHSG Melemah, Perhatikan ini

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - CEO Tiamo Capital Hendra Martono Liem menyoroti tantangan dan peluang bagi para investor ketika Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG dalam kondisi melemah.

    Ia menjelaskan tantangannya adalah bahwa saham-saham sektor perbankan dan blue chip perlu dihindari saat ini karena berisiko terus turun. Sementara peluangnya, melakukan pembelian saham pada emiten lapis dua dan tiga.

    “Lebih bagus kalau kita melihat bahwa bursa lagi sedang turun berarti Anda dan para trader jangan sekali-kali trading pada saham perbankan, blue chip, dan sebagainya karena LQ45 turun,” kata Hendra dalam dialog bersama Bursa Pagi-Pagi secara daring di kanal YouTube KabarBursaCom, Jumat, 31 Januari 2025.

    “Jadi kita fokusnya pada saham-saham lapis dua, lapis tiga, karena memberikan lebih banyak kesempatan, namun dengan sejumlah perhatian,” ujarnya, menyarankan.

    Oleh karena itu, ia memberikan sejumlah rekomendasi saham yang dapat dijadikan pilihan para investor. Yang pertama adalah PT Sariguna Primatirta Tbk atau CLEO.

    "CLEO, areanya masih bisa kurang lebih sekitar, sekarang 1.505 masih bisa 1.530-1.540," terangnya.

    Kemudian ada PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) yang juga direkomendasikan. "Ini juga kemarin sudah banyak yang sudah masuk dan naik 20 persen, jadi bagi yang mau masuk jangan dulu terburu-buru. Biasanya bagi saham yang naik 20 persen pelan, enggak mungkin langsung lebih jauh lagi," tutur Hendra.

    Lebih lanjut, PT PP London Sumatra Indonesia Tbk atau LSIP. Hendra menilai  harga saham ini masih bisa naik pada level 1.050 pada penutupan sebelumnya di level 1.200.

    "LSIP ini barusan naik, hargnya di 1.050 masih kemudian masih lumayan bisa naik jauh, bisa 1.200," tuturnya.

    "Kemudian MIKA kemarin tutup di harga di 2.470. Ini lumayan enak untuk trading-nya. Dan selanjutnya BRPT," sambung Hendra.

    Ia pun memberi perhatian khusus pada saham PT Indika Energy Tbk (INDY). Saham ini perlu disoroti lebih saksama kerena pergerakan transaksi yang cukup cepat, sehingga memerlukan fitur chart dengan rentang waktu lebih sempit, bukan daily atau harian.

    "INDY, karena saya sarankan jangan pakai chart daily, boleh pakai hourly dan 15 menit karena INDY ini pergerakannya sangat-sangat cepat. Karena pergerakannya ini, saya sarankan Anda pilih yang saham INDY pakai hourly atau 15 menit," pungkasnya.

    IHSG Dibuka Menguat ke Level 7.117

    IHSG pagi ini Jumat, 31 Januari 2025 dibuka menguat sebesar 43,89 poin atau 0,62 persen, mencapai level 7.117,37. Sepanjang sesi awal, IHSG bergerak dalam rentang 7.073,48 hingga 7.122,04.

    Selain itu, volume perdagangan tercatat sebanyak 2,54 juta lot dengan nilai transaksi mencapai Rp160,91 miliar dan frekuensi perdagangan sebanyak 14.700 kali.

    Adapun sebanyak 169 saham mengalami penguatan, 90 saham melemah dan 217 saham stagnan.

    Sejumlah saham mengalami kenaikan yang cukup signifikan dalam fluktuasi hari ini, ada sejumlah emiten yang menduduki peringkat top gainers dalam perdagangan.

    Salah satunya adalah saham Bank Nationalnobu Tbk atau dalam kode saham NOBU yang naik 120 poin atau setara dengan kenaikan 16,44 persen, menutup perdagangan di harga Rp850 per lembar sahamnya.

    Tidak jauh berbeda, ada saham Lion Metal Works Tbk atau dalam kode saham LION, ia juga mencatatkan kenaikan yang cukup besar, yaitu 120 poin atau meningkat 14,55 persen, dengan harga penutupan di Rp945 per lembar saham.

    Saham Hartadinata Abadi Tbk atau dalam kode saham HRTA turut mencatatkan kenaikan yang signifikan, naik 38 poin atau 10,16 persen, sehingga berakhir di level harga Rp412 per lembar saham .

    Selain itu, ada saham Klinko Karya Imaji Tbk atau dalam kode saham KLIN turut mengalami kenaikan sebesar 15 poin atau 9,93 persen, dengan harga penutupan di angka Rp166 per lembar saham.

    Berikutnya ada saham Sumber Mas Konstruksi Tbk. atau dalam kode saham SMKM juga berhasil menguat dengan naik 5 poin atau 9,80 persen, berakhir pada harga Rp56 per lembar saham. Kenaikan-kenaikan tersebut menunjukkan adanya sentimen positif yang mendukung pergerakan harga saham-saham tersebut di pasar.

    Selain itu ada juga sejumlah saham yang mengalami penurunan atau terkoreksi cukup signifikan.

    Saham Logisticsplus International Tbk atau dalam kode saham LOPI tercatat anjlok 4 poin atau sebesar 8,89 persen, dengan harga penutupan di Rp41 per lembar saham. Saham Soho Global Health Tbk atau SOHO juga ikut terkoreksi, melemah 40 poin atau 5,71 persen, sehingga ditutup di harga Rp660 per lembar saham.

    Saham Remala Abadi Tbk atau dalam kode saham DATA mengalami penurunan 45 poin atau 3,86 persen, berakhir di level harga Rp1.120 per lembar saham. Sementara itu, saham Panca Global Kapital Tbk atau dalam kode saham PEGE terkoreksi sebesar 0,4 poin atau 3,54 persen, menutup perdagangan di harga Rp109 per lembar saham.

    Saham G Arsy Buana Travelindo Tbk atau dalam kode saham HAJJ juga mengalami penurunan, turun 4 poin atau 3,39 persen, dengan harga penutupan di Rp114 per lembar saham. Koreksi harga-harga saham tersebut mencerminkan tekanan jual yang terjadi di pasar pada hari ini. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.