Logo
>

Saham Pilihan IPOT Minggu Ini, Ada Potensi Cuan?

Inflow asing dan tren teknikal dukung IHSG. Simak strategi buy on weakness dan saham unggulan IPOT untuk pekan 8–12 Desember 2025.

Ditulis oleh Desty Luthfiani
Saham Pilihan IPOT Minggu Ini, Ada Potensi Cuan?
Aktivitas di papan pantau Bursa Efek Indonesia (BEI). Foto: dok KabarBursa.com

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Hari Rachmansyah menilai momentum Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berpeluang berlanjut.

    “Kondisi tersebut berpotensi mendorong peningkatan inflow dana asing ke pasar saham domestik, khususnya pada saham-saham yang telah menunjukkan tren naik. Secara teknikal, IHSG diperkirakan bergerak dalam range 8.625–8.707,” kata Hari dalam keterangannya, Senin, 8 Desember 2025.

    Memasuki periode perdagangan 8–12 Desember 2025, Hari mengimbau investor memanfaatkan saham bertren naik (uptrend) melalui strategi buy on weakness dengan disiplin manajemen risiko.

    Menurutnya, volatilitas pasar masih dapat muncul karena beberapa saham mencatat kenaikan signifikan pekan lalu. Dalam laporan pekanannya, IPOT merilis sejumlah rekomendasi yang dinilai memiliki potensi menarik:

    Rekomendasi pertama adalah PT DCI Indonesia Tbk (DATA) dengan entry 4570 dan target 5100. DATA mencatat kenaikan 10 persen pada perdagangan Jumat lalu, yang dianggap sebagai sinyal awal perubahan tren. Harga DATA juga bertahan di atas EMA-5 hingga EMA-50, mengonfirmasi potensi penguatan lanjutan.

    Selanjutnya, IPOT merekomendasikan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dengan entry 2710 dan target 2840. Saham UNVR dinilai mendapat sentimen positif dari proyeksi kenaikan indeks keyakinan konsumen dan penjualan ritel. Secara teknikal, UNVR tetap dalam tren naik dan berpeluang mengalami reversal jangka pendek setelah menguji area support.

    Rekomendasi berikutnya adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) dengan entry 4900 dan target 5100. BMRI mencatat akumulasi asing terbesar pekan lalu dengan total sekitar Rp801 miliar. Harga yang stabil di atas EMA-5 memperlihatkan minat beli investor asing yang masih kuat.

    Selain saham, IPOT juga merekomendasikan instrumen pendapatan tetap. Obligasi PBS38 menawarkan yield to maturity (YTM) 6,72 persen dan cocok untuk investor tenor panjang, sementara FR59 dengan YTM 4,73 persen menjadi opsi menarik untuk tenor pendek yang lebih fleksibel.

    Didukung sentimen global yang kondusif, stabilitas ekonomi domestik, serta kuatnya arus modal asing, IHSG dinilai masih memiliki peluang mendekati area rekor tertinggi. Namun pemilihan aset yang cermat dan disiplin risiko tetap menjadi faktor utama dalam memaksimalkan peluang pasar pekan ini.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".