KABARBURSA.COM - Saham PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) mengalami lonjakan signifikan pada perdagangan hari ini, Senin, 23 September 2024.
Pada perdagangan pekan lalu, Jumat, 20 September 2024, saham PKPK ditutup di harga Rp730, meningkat sebesar 7,00 persen atau Rp50 dari penutupan sebelumnya. Pembukaan saham pada hari ini dimulai di level Rp680, menunjukkan sentimen positif di pasar.
Kenaikan ini terjadi di tengah volume perdagangan mencapai 88.857 saham dengan nilai transaksi mencapai Rp6.700.000.000. Dalam periode ini, saham PKPK mencatatkan harga terendah di Rp670 dan harga tertinggi di Rp840, menunjukkan volatilitas yang tinggi dalam perdagangan.
Meskipun perusahaan saat ini memiliki EPS (Earnings Per Share) sebesar Rp15 dan PE Ratio yang negatif sebesar 50, peningkatan harga saham mencerminkan optimisme investor terhadap prospek perusahaan di masa depan. Kapitalisasi pasar PKPK saat ini tercatat di Rp0, menempatkannya di peringkat ke-12 dari 22 perusahaan di industri terkait, dan ke-540 dari total 936 perusahaan di pasar.
Aksi Korporasi PKPK
Kenaikan harga saham PKPK juga bertepatan dengan peresmian pengapalan perdana batu bara PT Tri Oetama Persada (TRIOP), yang menjadi langkah strategis dalam meningkatkan pendapatan dan keberlanjutan perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa langkah-langkah yang diambil oleh TRIOP dan dukungan dari PKPK memiliki dampak positif terhadap persepsi investor di pasar.
TRIOP telah meresmikan pengapalan perdana batu bara di Port Tanjung Jawa, Kalimantan Tengah, pada 8 September 2024 lalu. Momen bersejarah ini dihadiri oleh jajaran Direksi dari PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) dan TRIOP, menunjukkan dukungan solid dari kedua perusahaan.
Dalam sambutannya, Direktur TRIOP, Helyuzar, mengungkapkan rasa syukurnya atas keberhasilan produksi dan pengapalan batubara yang merupakan hasil kerja keras seluruh tim di area tambang dan pelabuhan. "Keberhasilan ini tidak terlepas dari kontribusi semua pihak yang terlibat," tegas Helyuzar.
Ia juga berharap bahwa pengapalan perdana ini akan mengoptimalkan capaian produksi dan pengapalan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Selain itu, kehadiran TRIOP diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat, terutama di sekitar tambang dan pelabuhan.
Helyuzar menekankan pentingnya profesionalisme, integritas, dan keselamatan kerja dalam setiap aspek operasional, baik di dalam maupun di luar area tambang. Hal ini menjadi pedoman penting untuk menjaga keberlanjutan dan keberhasilan perusahaan.
Senada dengan itu, Direktur Utama PKPK, Haryanto Sofian, juga mengekspresikan kebanggaannya atas kerja keras semua pihak yang membuat pengapalan ini menjadi kenyataan. Ia menyatakan bahwa langkah ini merupakan katalis positif bagi perusahaan serta bagi seluruh pemangku kepentingan.
Pengapalan perdana batu bara TRIOP dengan kualitas GAR 4.200 ini akan dikirim ke Pelabuhan Taboneo dan dimuat ke dalam kapal induk untuk diekspor ke China. China Resources Group menjadi pembeli dengan total kargo sebanyak 48.000 ton.
Dari pengapalan ini, TRIOP diperkirakan akan mendapatkan pendapatan sebesar USD2.400.000 (atau sekitar Rp37,4 miliar berdasarkan estimasi nilai tukar USD1 = Rp15.600).
Melihat ke depan, TRIOP merencanakan produksi dan penjualan batu bara yang ambisius. Untuk tahun 2024, diharapkan produksi mencapai 550.000 ton, yang akan menghasilkan pendapatan sebesar USD28.600.000 (sekitar Rp446 miliar). Pada tahun 2025, target produksi meningkat drastis menjadi 3.000.000 ton, dengan proyeksi pendapatan mencapai USD156.000.000 (sekitar Rp2,4 triliun).
Dengan langkah-langkah strategis ini, PT Tri Oetama Persada tidak hanya memperkuat posisinya di pasar batu bara, tetapi juga berkomitmen untuk berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan di sekitarnya. Pengapalan perdana ini menandai awal yang menjanjikan untuk perjalanan panjang yang penuh potensi di industri batu bara.
Yang Perlu Diperhatikan Investor
Melihat perkembangan terbaru, saham PKPK menunjukkan potensi menarik untuk dikoleksi. Meskipun perusahaan masih mencatatkan EPS negatif dan PE Ratio yang rendah, lonjakan harga saham sebesar 7,00 persen mencerminkan optimisme pasar terhadap prospek perusahaan. Kenaikan ini sejalan dengan peresmian pengapalan perdana batubara oleh TRIOP, yang menjadi sinyal positif bagi kinerja PKPK di masa depan.
Keberhasilan pengapalan batubara oleh TRIOP dan rencana ambisiusnya untuk meningkatkan produksi dan pendapatan memberikan harapan bagi pertumbuhan PKPK. Dengan komitmen untuk terus meningkatkan efisiensi operasional, perusahaan ini berpotensi memberikan imbal hasil yang menarik bagi investor.
Investor disarankan untuk terus memantau perkembangan kinerja keuangan dan strategi bisnis PKPK. Meskipun pasar menunjukkan harapan tinggi terhadap kontribusi perusahaan di sektor industri yang semakin kompetitif, penting bagi investor untuk melakukan analisis mendalam dan mempertimbangkan risiko yang ada sebelum mengambil keputusan investasi. (*)