KABARBURSA.COM - Bursa Efek Indonesia (BEI) terpantau masih menghentikan sementara perdagangan saham PT Ratu Prabu Energi Tbk (RATU) setelah saham ini mencatat kenaikan harga signifikan yang dinilai di luar kewajaran.
Selain itu, perusahaanpengembang real estate, PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) juga mencatat lonjakan hingga dua kali lipat dalam waktu singkat. Dilansir dari Stockbit pada Selasa, 21 Januari 2025 saham CBDK dibuka di harga Rp10.600 sementara pada initial public offering atau IPO, saham ini dibuka diharga Rp4.060. Artinya kenaikan sebesar dua kali lipat.
Terjadi kenaikan harga saham yang signifikan pada kedua perusahaan yang baru saja melantai di Bursa Efek Indonesia. RATU melantai pada 8 Januari 2025 lalu. Sementara CBDK melantai pada 13 Januari 2025 lalu.
Menurut Analis Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, lonjakan saham RATU dan CBDK lebih banyak dipengaruhi oleh euforia pasar. "RATU mencatat kenaikan signifikan pasca-IPO, yang didukung sentimen terkait ekspansi bisnisnya, seperti rencana pengembangan di Blok Cepu dan Jambang. Namun, tidak ada aksi korporasi besar terbaru yang dapat sepenuhnya menjelaskan lonjakan harga saham ini secara fundamental," ujar Nafan kepada Kabarbursa.com pada Selasa, 21 Januari 2025.
Nafan tidak memungkiri prospek RATU menunjukkan kinerja yang solid usai IPO. Pertumbuhan top line dan bottom line perusahaan dinilai cukup baik, tetapi lonjakan harga sahamnya lebih mencerminkan sentimen pasar yang cenderung berlebihan daripada dukungan fundamental yang kokoh,
Berbeda dengan RATU, lonjakan saham CBDK dipicu oleh sejumlah faktor, termasuk proyek pengembangan kawasan setara dengan Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD yang menjadi salah satu proyek unggulan perusahaan.
Kinerja top line CBDK saat ini dinilai masih negatif, meski bottom line-nya menunjukkan perbaikan. Selain itu, kenaikan saham juga dipengaruhi oleh sentimen positif dari grup induknya, yang baru-baru ini mencatat rekor penguatan saham,
Nafan menilai soal penghentian perdagangan saham RATU, BEI mengambil langkah penghentian sementara untuk mendinginkan pasar. Suspend ini bertujuan memberikan waktu kepada pelaku pasar untuk mengevaluasi kembali potensi saham yang bersangkutan.
Langkah itu untuk melindungi investor dari volatilitas harga yang tidak wajar dan memastikan perdagangan berjalan secara adil serta transparan.
Dengan penghentian perdagangan ini, investor diharapkan lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi, terutama pada saham yang menunjukkan pergerakan harga tidak wajar.
Analisis mendalam terhadap fundamental perusahaan tetap menjadi kunci utama dalam menentukan langkah investasi yang tepat.
Peningkatan Harga Kumulatif
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan penghentian sementara atau suspensi perdagangan saham PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) di pasar reguler dan pasar tunai mulai sesi I pada Senin, 20 Januari 2025.
Berdasarkan pengumuman BEI, keputusan ini diambil sebagai respons terhadap peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham RATU, yang dianggap memerlukan perlindungan bagi investor.
Dalam pernyataan resminya Kepala Divisi Pengawasan Transaksi, Yulianto Aji Sadono, bersama Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan, Pande Made Kusuma Ari A. menyarankan kepada para investor dan pihak berkepentingan untuk terus memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perusahaan terkait.
“Penghentian sementara perdagangan ini berlaku hingga pengumuman lebih lanjut dari Bursa. Hal ini bertujuan untuk menjaga pasar tetap sehat dan menghindari spekulasi berlebihan yang bisa merugikan investor,” tegas manajemen BEI, Senin, 20 Januari 2025.
Pada pekan lalu, saham RATU mengalami lonjakan harga yang luar biasa, dengan kenaikan sebesar 55,62 persen, atau setara dengan 1.930 poin, mencapai harga Rp5.400 per lembar saham. Volume perdagangan saham ini pun melonjak, meskipun jumlah transaksi tercatat hanya 0 saham pada hari tersebut, sementara rata-rata volume perdagangan selama seminggu mencapai 3,89 juta saham.
Sampai dengan saat ini, pihak perusahaan belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait lonjakan harga saham RATU tersebut. Namun, BEI mengimbau semua pihak untuk memantau perkembangan informasi lebih lanjut.
Tunjukkan Tren Positif
Saham PT Bangun Kosambi Sukses Tbk atau CBDK terus menunjukkan tren positif dengan menguat signifikan 3,59 persen pada perdagangan Senin pagi, 20 Januari 2025.
Uniknya, kenaikan ini terjadi setelah Bursa Efek Indonesia (BEI) memasukkan saham sektor properti ini ke dalam daftar Unusual Market Activity (UMA) karena pergerakan sahamnya yang dianggap tidak biasa.
Harga saham CBDK tercatat mencapai Rp10.825 per lembar hingga pukul 09.30 WIB. Hal ini memperlihatkan kapitalisasi pasar yang melonjak hingga Rp51,12 triliun pada pagi. Angka ini juga mencerminkan kenaikan yang luar biasa dalam beberapa waktu terakhir, dengan saham CBDK melonjak 78,60 persen dalam sepekan dan menanjak hingga 113,79 persen sepanjang tahun berjalan 2025.
Sejak awal tahun, saham ini telah menarik perhatian besar, tidak hanya karena performa saham yang gemilang, tetapi juga karena status perusahaan yang baru saja go public. Pada 13 Januari 2025, CBDK resmi melantai di BEI melalui penawaran umum perdana (IPO) dengan total nilai yang sangat besar, yakni Rp2,3 triliun.
Dalam IPO tersebut, perusahaan melepas 566.894.500 saham kepada publik dengan harga Rp4.060 per saham, yang kemudian membuat sahamnya menjadi sangat diminati. Tingginya permintaan saham ini tercermin dari oversubscribed yang mencapai hingga 344 kali, yang mengindikasikan kepercayaan yang besar dari investor terhadap prospek perusahaan ini.
Keberhasilan IPO CBDK tak terlepas dari rekam jejak kuat para pengendali perusahaan, seperti Agung Sedayu Group dan Salim Group, yang sudah lama dikenal di sektor properti.(*)