Logo
>

Saham-saham yang Terbang di Tengah Koreksi IHSG

Sejumlah saham seperti MBSS dan PDES mencetak lonjakan harga di tengah tekanan IHSG akibat konflik Iran-Israel.

Ditulis oleh Moh. Alpin Pulungan
Saham-saham yang Terbang di Tengah Koreksi IHSG
IHSG terkoreksi, tapi saham MBSS, PDES, dan ENRG justru meroket. Volatilitas tinggi jadi ruang spekulasi di tengah gejolak geopolitik. Foto: KabarBursa/Abbas Sandji.

KABARBURSA.COM – Di tengah koreksi IHSG yang menembus 0,68 persen ke level 7.117,59 pada Senin, 16 Juni 2025, pasar justru diramaikan pergerakan kontras dari sejumlah emiten. Beberapa saham melonjak tajam, seolah tak terpengaruh sentimen global dan ketegangan geopolitik, sementara yang lain terseret dalam koreksi dalam lantaran kecemasan pasar yang belum reda.

Berdasarkan data Stockbit, saham PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) memimpin reli dengan kenaikan 24,59 persen ke level Rp2.280. Emiten pelayaran ini ramai diburu investor di tengah sentimen positif sektor minyak yang tengah naik karena efek perang Iran-Israel. Tak kalah mencolok, PT Destinasi Tirta Nusantara Tbk (PDES) ikut terbang 24,02 persen ke Rp444. Kenaikan ini mencerminkan optimisme pemulihan sektor pariwisata yang mulai terpantik menjelang libur panjang sekolah.

Di belakang keduanya, saham Lovina Beach Brewery (STRK) naik 19,72 persen, disusul Energi Mega Persada (ENRG) yang naik 18,25 persen. Nama-nama lain seperti Abadi Nusantara Hijau Investama (PACK), Pertamina Geothermal Energy (PGEO), hingga Map Boga Adiperkasa (MAPB) juga masuk daftar emiten paling diburu dengan lonjakan antara 8–10 persen.

Namun, euforia itu tidak dirasakan semua pihak. Di sisi lain, PT Jembo Cable Company Tbk (JECC) justru ambruk 14,98 persen, menjadi yang terparah hari ini. Saham Asuransi Bintang (ASBI) menyusul dengan koreksi 14,87 persen, sementara Jaya Agra Wattie (JAWA) dan Mitra Energi Persada (KOPI) ikut tenggelam lebih dari 14 persen. Penurunan tajam ini diduga karena aksi ambil untung cepat dan tekanan dari minimnya katalis internal masing-masing emiten.

Volatilitas tinggi hari ini memperlihatkan bahwa investor retail masih aktif mencari peluang jangka pendek di tengah ketidakpastian makro. Sentimen eksternal, mulai dari tensi Israel–Iran hingga rencana bank sentral menaikkan suku bunga, membuat pasar bergerak liar dan penuh risiko.

Prospek IHSG di Tengah Api Timur Tengah

Bursa tak pernah kebal dari dentuman senjata. Di tengah reli dan koreksi yang datang silih berganti, arah IHSG kini juga dibayang-bayangi bara konflik di Timur Tengah. Serangan Israel ke jantung infrastruktur strategis Iran—dari pangkalan militer hingga lokasi pengayaan nuklir—bukan cuma mengguncang kawasan, tapi juga menggetarkan harga minyak dunia.

Menurut analis pasar modal yang juga pendiri Stocknow.id, Hendra Wardana, dampaknya tak bisa dianggap remeh. Kenaikan tajam harga minyak adalah alarm dini bagi potensi inflasi global.

“Data per akhir pekan menunjukkan harga minyak global melonjak sebesar 12,7 persen ke level USD77,57 per barel," ujar dia dalam risetnya kepada KabarBursa.com, Senin, 16 Juni 2025.

Hendra menilai lonjakan harga itu menimbulkan kekhawatiran baru akan terganggunya pasokan energi global, mengingat Iran merupakan produsen minyak mentah terbesar ke-9 di dunia dengan output hampir 4 juta barel per hari.

Dampaknya perang terhadap pasar domestik pun sudah terlihat ketika IHSG ditutup melemah sebesar 38,30 poin atau 0,53 persen ke level 7.166,06 pada perdagangan Jumat, 13 Juni 2025.

Dari sisi teknikal, Hendra menjelaskan jika IHSG kini berada di bawah moving average 5 hari (MA5) dan memperlihatkan sinyal negatif melalui pola stochastic death cross.

"Menandakan potensi berlanjutnya pelemahan jangka pendek menuju MA20 di area 7.081 hingga level psikologis kuat di 7.000. Apabila tekanan meningkat, area dinamis MA50 di 6.909 menjadi support kritis yang perlu dicermati investor," katanya.(*)

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Moh. Alpin Pulungan

Asisten Redaktur KabarBursa.com. Jurnalis yang telah berkecimpung di dunia media sejak 2020. Pengalamannya mencakup peliputan isu-isu politik di DPR RI, dinamika hukum dan kriminal di Polda Metro Jaya, hingga kebijakan ekonomi di berbagai instansi pemerintah. Pernah bekerja di sejumlah media nasional dan turut terlibat dalam liputan khusus Ada TNI di Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Subianto di Desk Ekonomi Majalah Tempo.

Lulusan Sarjana Hukum Universitas Pamulang. Memiliki minat mendalam pada isu Energi Baru Terbarukan dan aktif dalam diskusi komunitas saham Mikirduit. Selain itu, ia juga merupakan alumni Jurnalisme Sastrawi Yayasan Pantau (2022).