KABARBURSA.COM - Saham PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) kembali mencuri perhatian pasar dengan kenaikan signifikan pada perdagangan Senin, 22 September 2025. Hingga pukul 10.59 WIB, harga saham ditutup di level Rp346 per saham, menguat 4,22 persen atau naik 14 poin dibandingkan posisi sebelumnya.
Lonjakan ini terjadi di tengah reli jangka pendek yang terus berlanjut sejak awal September, sekaligus memperkuat tren bullish yang sudah terbentuk dalam beberapa bulan terakhir.
Dari sisi performa harian, SCMA sempat bergerak pada rentang Rp326 hingga Rp346. Volume perdagangan mencapai 1,14 juta lot dengan nilai transaksi Rp38,3 miliar. Hal ini mengindikasikan tingginya minat investor terhadap saham media ini.
Tekanan beli yang konsisten membuat harga berhasil menembus level tertinggi intraday di Rp346, yang juga mendekati area psikologis 356 sebagai resistance penting.
Jika ditarik ke performa jangka menengah, tren SCMA terlihat impresif. Dalam sepekan, harga sudah melonjak 12,42 persen, sementara dalam sebulan kenaikannya mencapai 21,99 persen. Bahkan dalam rentang tiga bulan terakhir, saham ini mencatat kenaikan spektakuler sebesar 117,72 persen.
Dari awal tahun hingga saat ini (YTD), SCMA sudah menguat lebih dari 105 persen dan menjadikannya salah satu saham sektor media dengan performa terbaik di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sinyal Bullish Kuat dan Dorongan Sangat Beli
Dari perspektif teknikal, sinyal bullish semakin kuat. Indikator Relative Strength Index (RSI) berada di level 65,6, yang masih dalam zona beli dan belum masuk ke area jenuh beli ekstrem. Stochastic dan Stochastic RSI juga mendukung tren penguatan dengan posisi di atas 50.
Indikator MACD memperlihatkan momentum positif, sementara Williams %R menunjukkan kondisi overbought yang menandakan dorongan beli begitu dominan.
Moving Average jangka pendek maupun panjang seluruhnya memberikan sinyal beli. MA-5 hingga MA-200 konsisten menegaskan tren bullish, menandakan dukungan kuat untuk pergerakan harga ke atas.
Dari sisi pivot point klasik, support terdekat berada di Rp326 dan Rp334, sementara resistance penting ada di Rp348 hingga Rp354. Level 356 menjadi titik uji krusial, di mana jika mampu ditembus dengan volume besar, peluang breakout ke area Rp360–370 terbuka lebar, dengan potensi lanjutan ke Rp400 seiring momentum positif yang terakumulasi.
Waspadai Potensi Koreksi Jangka Pendek dan Jenuh Beli
Meski demikian, investor tetap perlu mewaspadai potensi koreksi jangka pendek. Kondisi jenuh beli yang mulai muncul di beberapa indikator bisa memicu aksi ambil untung dalam perdagangan intraday.
Namun, tren menengah hingga panjang masih terjaga bullish, sehingga setiap koreksi wajar dapat menjadi peluang akumulasi.
Bagi investor ritel, strategi yang bijak adalah memperhatikan area Rp334 sebagai support dinamis untuk menjaga risiko. Selama harga mampu bertahan di atas level tersebut, tren naik SCMA masih valid.
Sementara, investor dengan horizon jangka panjang dapat terus memegang posisi, karena fundamental perusahaan media yang solid dan sentimen positif di sektor iklan berpotensi mendukung kinerja ke depan.
Kesimpulannya, saham SCMA memiliki peluang besar untuk menembus resistance 356 dalam waktu dekat. Tekanan beli yang kuat, dukungan indikator teknikal, dan reli harga jangka menengah yang impresif menjadi bahan bakar bagi potensi breakout.
Meski volatilitas jangka pendek bisa memunculkan koreksi, tren utama SCMA tetap bullish dan menjanjikan bagi investor yang sabar menjaga posisi.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.