KABARBURSA.COM - Saham PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR), di akhir pekan kemarin, 10 Januari 202, naik tipis. Kenaikan saham tersebut sepertinya tersulut bus listrik yang diproduksi digunakan oleh TransJakarta.
Saham VKTR naik sebesar 0,87 persen atau setara dengan 1 poin menuju level Rp116.
Anak usaha dari Bakrie & Brothers (BNBR) ini terus menegaskan posisinya sebagai pionir dalam transformasi transportasi ramah lingkungan di Indonesia. Komitmen ini terlihat jelas dengan beroperasinya 20 unit bus listrik Completely Knocked Down (CKD) pertama dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) lebih dari 40 persen untuk armada TransJakarta.
Bus-bus listrik tersebut kini melayani dua rute strategis, yaitu koridor 10 Tanjung Priok-PGC dan koridor 14 Jakarta International Stadium (JIS)-Senen. Kehadiran armada ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan elektrifikasi transportasi publik Indonesia.
Sebagai perusahaan yang berfokus pada inovasi berkelanjutan, VKTR telah berhasil membangun ekosistem transportasi listrik yang terpadu. Tingginya TKDN pada bus listrik ini mencerminkan keberhasilan VKTR dalam memanfaatkan potensi industri lokal untuk menciptakan produk berkualitas sekaligus ramah lingkungan. Langkah ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang mendorong peningkatan penggunaan produk dalam negeri dalam berbagai sektor strategis.
Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono, menyebut bahwa keberhasilan ini adalah bukti nyata komitmen perusahaan untuk mendukung kemandirian industri otomotif nasional serta berkontribusi pada agenda keberlanjutan pemerintah.
Untuk lebih memperkuat peran dalam transformasi tersebut, VKTR saat ini tengah menyelesaikan pembangunan pabrik perakitan kendaraan listrik di Magelang yang dijadwalkan rampung pada Januari 2025. Fasilitas baru ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas produksi, mengoptimalkan efisiensi operasional, dan mengokohkan posisi Indonesia sebagai pusat produksi kendaraan listrik di kawasan regional.
Bus-bus listrik yang dihadirkan VKTR merupakan hasil kemitraan strategis dengan PT Laksana Bus Manufaktur, pemimpin industri karoseri di Tanah Air. Kolaborasi ini tidak hanya memastikan produk memenuhi standar internasional tetapi juga mengedepankan penggunaan komponen lokal berkualitas tinggi.
Gilarsi menjelaskan bahwa sinergi antara VKTR dan mitra strategisnya menjadi fondasi penting untuk menciptakan inovasi yang mendukung kemandirian industri dalam negeri.
Keberadaan armada bus listrik CKD ini memberikan dampak positif yang signifikan. Dari sisi lingkungan, teknologi ini mampu menekan emisi karbon, sementara dari segi operasional, kendaraan ini menawarkan efisiensi yang lebih baik dibandingkan dengan armada konvensional.
Inisiatif ini juga menjadi bagian dari dukungan VKTR terhadap target ambisius TransJakarta untuk sepenuhnya menggunakan kendaraan listrik pada tahun 2030. Dengan langkah ini, VKTR terus memainkan peran vital dalam memacu transformasi transportasi publik di Indonesia menuju masa depan yang lebih hijau.
Menurut Gilarsi, elektrifikasi transportasi publik adalah sebuah keniscayaan. Dengan teknologi yang andal dan kolaborasi lintas sektor, VKTR berkomitmen untuk berada di garis terdepan dalam menghadirkan solusi transportasi berkelanjutan.
Perusahaan ini tidak hanya berfokus pada pengembangan produk inovatif tetapi juga memastikan bahwa setiap langkahnya membawa manfaat nyata bagi industri dalam negeri dan lingkungan.
Transformasi ini tidak hanya menunjukkan kemampuan industri nasional untuk bersaing di kancah global, tetapi juga menjadi simbol komitmen Indonesia dalam memperjuangkan keberlanjutan. Keberadaan VKTR di tengah transformasi ini adalah bukti bahwa transisi menuju teknologi ramah lingkungan tidak hanya mungkin, tetapi juga dapat menjadi kekuatan pendorong bagi perekonomian nasional.
VKTR Tunjukkan Kinerja Stabil
Sementara itu, VKTR melaporkan kinerja keuangan dan penjualan kuartal ketiga 2024 yang mencerminkan tren positif. Perseroan optimistis tren ini akan berlanjut pada periode mendatang.
“VKTR mencatat pertumbuhan stabil di setiap kuartal sepanjang 2024, dan kami yakin tren ini akan terus berlanjut seiring dengan meningkatnya pesanan untuk berbagai lini produk VKTR,” ungkap Presiden Direktur VKTR, Gilarsi W. Setijono, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat 25 Oktober 2024.
VKTR mengumumkan laporan keuangan konsolidasi kuartal ketiga 2024 (3Q24), mencatat pendapatan bersih sebesar Rp646 miliar dari penjualan kendaraan listrik dan manufaktur suku cadang. Laba kotor mencapai Rp123 miliar dengan peningkatan marjin laba kotor. Namun, pendapatan bersih mengalami kontraksi dari Rp891 miliar pada 3Q23 menjadi Rp646 miliar pada 3Q24.
Penurunan ini sejalan dengan data Gaikindo yang menunjukkan penurunan penjualan kendaraan niaga di Indonesia sebesar 21 persen hingga September 2024. Meski demikian, VKTR berhasil menjaga pertumbuhan pendapatan bersih di setiap kuartal dengan rata-rata kenaikan 7,9 persen.
Laba kotor turun menjadi Rp124 miliar pada 3Q24 dari Rp156 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Namun, marjin laba kotor naik dari 17,5 persen pada 3Q23 menjadi 19,1 persen pada periode ini, didorong efisiensi produksi di manufaktur suku cadang serta kontribusi penjualan truk dan forklift.
Hingga akhir September 2024, VKTR berhasil memenangkan tender Transjakarta melalui operator untuk 20 unit bus listrik 12 meter completely knocked down (CKD). Unit-unit tersebut ditargetkan diserahkan pada akhir tahun ini, diharapkan dapat berkontribusi terhadap pengurangan emisi di Jakarta.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.