Logo
>

Sampoerna Menggeliat, Bangun Pabrik Baru Rokok Kretek

Ditulis oleh Yunila Wati
Sampoerna Menggeliat, Bangun Pabrik Baru Rokok Kretek

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) menggeliat. Perusahaan baru saja membangun pabrik baru rokok kretek di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

    Emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham HMSP ini memperkuat kehadirannya di Indonesia dengan meresmikan dua fasilitas produksi sigaret kretek tangan (SKT) baru di Kabupaten Blitar, Jawa Timur dan Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

    Peresmian ini dilakukan langsung oleh Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani, pada 13 Desember 2024.

    Dalam membangun dua pabrik tersebut, Sampoerna menginvestasikan dana sebesar USD42 juta atau setara dengan Rp630 miliar. Dengan kehadiran dua pabrik baru di Jawa Timur dan Jawa Tengah ini Sampoerna berharap dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian Indonesia, khususnya di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

    Salah satu dampak langsung dari beroperasinya pabrik baru ini adalah penyerapan tenaga kerja. Diperkirakan, kedua pabrik tersebut mampu menyerap hingga 3.500 tenaga kerja baru. Hal ini sejalan dengan fokus pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja dan mengurangi angka pengangguran.

    "Kami di Kementerian Investasi dan Hilirisasi, bertugas mengundang investor baik dari dalam maupun luar negeri. Tujuannya adalah untuk industrialisasi. Tapi ujung-ujungnya adalah penciptaan lapangan pekerjaan yang berkualitas," tegas Menteri Rosan Roeslani, dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, 14 Desember 2024.

    Selain menciptakan lapangan kerja, keberadaan pabrik baru Sampoerna juga memberikan efek berantai bagi perekonomian lokal. Para petani cengkeh dan tembakau serta vendor yang bekerja sama dengan Sampoerna akan merasakan dampak positif dari peningkatan permintaan bahan baku.

    "Keberadaan fasilitas produksi SKT ini mampu mendorong ekonomi Indonesia secara berkelanjutan," tambah Menteri Rosan.

    Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk Ivan Cahyadi, mengungkapkan bahwa perusahaan tidak hanya fokus pada penciptaan nilai ekonomi, tetapi juga berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat.

    "Kami bangga Sampoerna dapat menjadi wadah berkarya bagi puluhan ribu pelinting SKT, yang didominasi oleh perempuan-perempuan hebat dengan mayoritas mengemban peran ganda sebagai tulang punggung keluarga," ujar Ivan.

    Sebagai induk perusahaan Sampoerna, Philip Morris International (PMI) telah menunjukkan komitmennya terhadap Indonesia dengan total investasi sebesar USD6,4 miliar atau setara dengan Rp103 triliun sejak tahun 2005. Hingga saat ini, PMI telah mempekerjakan lebih dari 90.000 karyawan di Indonesia.

    Pilihan Sampoerna untuk membangun pabrik baru di Jawa Timur dan Jawa Tengah menunjukkan bahwa kedua provinsi ini semakin menarik bagi investor. Data Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM mencatat realisasi investasi Jawa Timur pada triwulan III 2024 mencapai Rp111,4 triliun, menempati posisi tiga terbesar di Indonesia. Sementara itu, Jawa Tengah mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp26,1 triliun dan berada di posisi sembilan.

    Peresmian pabrik baru Sampoerna ini merupakan bukti nyata komitmen perusahaan dalam berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Selain menciptakan lapangan kerja dan mendorong perekonomian lokal, investasi ini juga menunjukkan kepercayaan investor terhadap iklim investasi di Indonesia.

    Harga Rokok Naik

    Di tengah rencana ekspansi pabrik Sampoerna ini, pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga jual eceran HJE) rokok konvensional dan rokok elektrik pada 2025. Namun, tarif cukai hasil tembakau (CHT) dipastikan tidak akan mengalami penyesuaian.

    Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu Askolani mengatakan, Peraturan Menteri Keuangan (PMK) terkait HJE rokok akan diterbitkan dalam pekan ini.

    “Mengenai HJE 2025, akan ada kebijakan penyesuaian harga jual eceran rokok, sementara cukai rokok tidak mengalami penyesuaian. PMK sudah kami siapkan bersama Badan Kebijakan Fiskal (BKF) dan telah melalui proses harmonisasi dengan Kementerian Hukum dan HAM. Insya Allah, PMK ini dapat ditetapkan minggu ini,” kata Askolani dalam konferensi pers APBN KiTA di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Rabu, 11 Desember 2024.

    Askolani menjelaskan bahwa akan ada dua PMK yang diterbitkan, yakni untuk HJE rokok konvensional dan HJE rokok elektrik. Peraturan ini akan menjadi dasar bagi penyesuaian harga jual eceran pada 2025.

    Ia juga menekankan bahwa penyesuaian HJE telah mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk kondisi industri rokok, tenaga kerja, pengawasan pita cukai, serta aspek kesehatan masyarakat.

    "Kebijakan terkait CHT dan HJE 2025 telah melalui berbagai pertimbangan, termasuk mitigasi down trading yang terjadi sepanjang 2024. Kami berharap langkah ini dapat meminimalkan down trading di 2025. Selain itu, kebijakan ini mempertimbangkan keberlangsungan industri, tenaga kerja, pengawasan pita cukai, serta pengendalian kesehatan,” jelasnya.

    Katanya, kebijakan ini diharapkan mampu menjaga keseimbangan antara keberlangsungan industri dan upaya pengendalian konsumsi rokok melalui harga jual yang lebih tinggi.

    "Ini adalah langkah strategis yang kami ambil dengan mempertimbangkan dampak pada sektor terkait, sekaligus mendukung tujuan pengendalian kesehatan,” pungkas Askolani.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79