KABARBURSA.COM - Saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) mencuri perhatian pelaku pasar setelah berhasil menembus level resistance penting di Rp1.880.
Tak hanya itu, harga SRTG juga resmi breakout dari garis rata-rata pergerakan eksponensial 200 hari (EMA 200), yang selama ini menjadi batas psikologis tren jangka menengah. Pergerakan ini dinilai menjadi sinyal awal dari pembentukan tren baru yang lebih positif.
Perdagangan pada 22 Juli 2025, founder IIE Rita Efendy mencatat kenaikan tajam pada saham SRTG, didorong oleh volume transaksi yang melonjak signifikan. Kenaikan volume ini dinilai sebagai konfirmasi penting bahwa breakout yang terjadi bukan pergerakan sesaat, melainkan cerminan minat beli yang nyata dari pasar.
Dari sisi teknikal, analis melihat terbentuknya pola cup with handle pada grafik harian SRTG. Pola ini biasanya menjadi pertanda bahwa saham tengah mempersiapkan penguatan lanjutan setelah periode konsolidasi cukup panjang.
Dalam pola ini, garis resistance di level Rp1.880 berperan sebagai “neckline” yang kini telah berhasil dilampaui.
Dengan breakout tersebut, target teknikal jangka pendek berada di kisaran Rp2.060 dan Rp2.160. Sementara itu, target teoritis dari pola cup with handle sendiri berada jauh lebih tinggi, yakni di area Rp2.950. Meski terlihat ambisius, target ini dianggap cukup relevan jika tren penguatan bisa terus dijaga.
Namun, pasar tetap menaruh perhatian pada level-level penting sebagai batas risiko. Support utama kini berada di Rp1.880—level yang sebelumnya menjadi resistance. Jika harga mampu bertahan di atasnya, maka tren naik dipandang valid.
Tapi jika harga justru kembali menembus ke bawah Rp1.860 dan bertahan di bawahnya, maka skenario penguatan bisa gugur dan tekanan jual berpotensi kembali menguat.
Sinyal teknikal yang muncul saat ini juga diperkuat oleh indikator volume yang meningkat secara tajam. Ini menunjukkan bahwa pergerakan SRTG kali ini tidak hanya didorong oleh spekulasi jangka pendek, tapi juga oleh partisipasi pasar yang lebih luas.
Sejumlah analis menyebut bahwa lonjakan harga saham SRTG ini tak lepas dari ekspektasi terhadap kinerja investasi portofolio Saratoga ke depan, serta persepsi pasar terhadap stabilitas makro dan arah kebijakan pemerintah pasca transisi politik nasional.
Di tengah kondisi indeks yang masih cenderung sideways, saham-saham dengan struktur teknikal kuat seperti SRTG menjadi incaran bagi pelaku pasar yang mencari peluang breakout.
Untuk saat ini, semua mata tertuju pada kemampuan SRTG bertahan di atas area Rp1.880. Jika berhasil, bukan tidak mungkin saham ini akan membuka jalan menuju target-target teknikal berikutnya.
SRTG Naik ke Rp2.010, Pasar Respons Positif Breakout Teknis
Sementara, saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) melanjutkan tren penguatannya di awal sesi perdagangan Selasa, 23 Juli 2025. Hingga pukul 11.59 WIB, harga saham SRTG tercatat naik Rp35 atau 1,77 persen ke posisi Rp2.010 per saham.
Kenaikan ini memperpanjang reli yang terjadi sehari sebelumnya setelah saham investasi ini berhasil mencetak breakout dari level teknikal krusial.
Pasar tampaknya masih memberi respons positif terhadap keberhasilan SRTG menembus area resistance di Rp1.880, level yang selama ini menjadi penghalang utama dalam beberapa bulan terakhir.
Tak hanya itu, saham ini juga telah menembus garis rata-rata pergerakan 200 hari (EMA 200), yang selama ini menjadi indikator penting arah jangka menengah.
Sejumlah analis menyebut bahwa breakout ini mengukuhkan pola teknikal yang dikenal sebagai cup with handle, yang membuka ruang penguatan lanjutan ke level-level yang lebih tinggi.
Target jangka pendek berada di area Rp2.060 hingga Rp2.160, sementara target teoritis pola tersebut bahkan mengarah ke Rp2.950.
Kenaikan harga pada hari ini juga diperkuat dengan peningkatan volume transaksi, mengindikasikan bahwa minat beli belum mereda. Ini menjadi sinyal bahwa investor masih melihat potensi penguatan lebih lanjut, terutama dengan latar belakang sentimen teknikal yang cukup kuat.
SRTG sendiri bukan saham yang asing bagi investor jangka menengah. Sebagai perusahaan investasi, Saratoga memiliki eksposur di berbagai sektor strategis seperti energi, infrastruktur, hingga kesehatan.
Di tengah wacana akselerasi hilirisasi dan transformasi ekonomi yang menjadi prioritas pemerintah baru, portofolio Saratoga dinilai punya posisi yang cukup strategis untuk menyambut peluang jangka panjang.
Kini, pasar akan mengamati apakah saham ini mampu bertahan di atas level psikologis Rp2.000, sekaligus menantikan apakah momentum teknikal ini bisa didukung oleh fundamental yang lebih kuat. Jika berhasil, SRTG bisa menjadi salah satu penggerak sektor investasi di semester kedua tahun ini.
Untuk sementara, pasar tampaknya masih percaya. Breakout telah terjadi, dan sampai ada sinyal sebaliknya, arah penguatan SRTG masih terbuka.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.