KABARBURSA.COM - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) akan memulai pembangunan kantor baru di Ibu Kota Nusantara (IKN) sebelum peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2024.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja, mengungkapkan bahwa kantor baru ini akan memiliki luas sekitar 9.000 meter persegi, sebanding dengan bangunan bank besar lainnya seperti BNI dan Mandiri.
“Kita sudah mengalokasikan, kalau menunggu jadwal tanggal 11-14 Agustus rencananya. Tadinya tanggal 5, tapi berubah-ubah, dan sekarang dijadwalkan tanggal 11 Agustus,” ungkap Jahja saat ditemui di Jakarta, Kamis 1 Agustus 2024.
Jahja menjelaskan bahwa kantor BCA di IKN akan dibangun di luar pusat keuangan utama IKN. "Jadi, ini untuk non-financial center sebenarnya," tambahnya.
Jahja sebelumnya menyatakan bahwa tim BCA telah mensurvei lokasi untuk kantor baru ini. Mereka telah memesan tempat namun masih menunggu penetapan resmi. "Kami sudah booking tempat, cuman sekarang belum bisa dan belum ditetapkan. Nanti kita lihat perbankan lain gimana sama-sama," ujarnya.
Pertimbangan utama BCA membuka kantor di IKN adalah untuk mendukung kemudahan pegawai dan pemerintah. Jahja juga menyebutkan bahwa BCA sudah memiliki banyak kantor di wilayah Indonesia Timur karena pertumbuhan ekonominya yang signifikan. “Bank follow the trade, kalau tradenya sudah kelihatan berkembang, kami harus hadir untuk memperkuat dan mempermudah perekonomian di situ,” katanya.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Agung Wicaksono, mengungkapkan bahwa beberapa bank lain juga siap membangun kantor di kawasan inti pusat pemerintahan. Dalam ground breaking ke-5 ini, akan hadir Bank Mandiri, BRI, BNI, dan Bank Kaltimtara sebagai tuan rumah di IKN.
Pembangunan pusat layanan perbankan ini akan sejalan dengan pengembangan Smart City dan Telekomunikasi di kawasan tersebut, memperkuat infrastruktur perbankan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di IKN.
Pada tanggal 1 Agustus 2024, kinerja saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menunjukkan performa yang stabil di tengah berbagai dinamika pasar. BBCA mencatatkan laba bersih sebesar Rp 12,9 triliun pada kuartal I 2024, naik 11,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hal ini mencerminkan kuatnya implementasi digitalisasi dan manajemen risiko yang efektif.
Saham BBCA diperdagangkan pada harga Rp 10.900 per lembar, menunjukkan sedikit peningkatan dari target sebelumnya. Rekomendasi beli tetap diberikan oleh Ciptadana Sekuritas karena kinerja kuartalan yang solid dan proyeksi pertumbuhan yang positif.
Secara keseluruhan, BBCA terus memperlihatkan fundamental yang kuat, dengan rasio kredit bermasalah (NPL) yang stabil di 1,9 persen dan proyeksi pertumbuhan kredit yang dipertahankan di kisaran 8-10 persen untuk tahun 2024. Keberhasilan ini turut didorong oleh strategi digitalisasi yang inovatif tanpa perlu bertransformasi menjadi bank digital sepenuhnya.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menunjukkan kinerja keuangan yang kuat sepanjang tahun 2024. Hingga kuartal pertama, BCA mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 11,7 persen YoY, mencapai Rp 12,9 triliun.
Pertumbuhan ini didorong oleh ekspansi kredit yang signifikan, dengan total kredit yang disalurkan mencapai Rp 835,7 triliun, naik 17,1 persen YoY. Kualitas pinjaman juga mengalami perbaikan dengan rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga di level 1,9 persen.
Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dikumpulkan BCA juga meningkat 7,9 persen YoY menjadi Rp 1.121 triliun, sementara dana giro dan tabungan (CASA) tumbuh sekitar 7,3 persen mencapai Rp 904,5 triliun .
BCA juga terus berinovasi dalam layanan digital, dengan volume transaksi mobile banking dan internet banking mencapai 7,2 miliar, naik 23,5 persen YoY. Pendapatan bunga bersih BCA selama kuartal pertama mencapai Rp 19,8 triliun, tumbuh 7,1 persen YoY, dan pendapatan selain bunga naik 6,8 persen YoY menjadi Rp 6,4 triliun.
Komitmen BCA terhadap keberlanjutan juga terlihat dalam berbagai inisiatif sosial dan lingkungan, termasuk pelestarian orang utan di Kalimantan Timur, pengumpulan sampah plastik untuk pelepasan tukik, serta berbagai program pendidikan dan kesehatan.
Proyeksi Saham Perbankan
Saham sektor perbankan di 2024 menunjukkan kinerja yang menjanjikan. PT Bank Central Asia Tbk (BCA) bersama entitas anak mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 19,4 persen YoY, mencapai Rp48,6 triliun sepanjang tahun 2023. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan volume transaksi, pendanaan, dan perluasan basis nasabah.
Optimisme terhadap sektor perbankan didukung oleh prospek pertumbuhan kredit yang masih baik, apalagi jika permintaan masyarakat menguat. Selain itu, penurunan suku bunga acuan yang diproyeksi akan terjadi pada tahun 2024 memberikan angin segar bagi saham-saham perbankan serta sektor-sektor lain yang sensitif terhadap suku bunga, seperti infrastruktur dan properti.
Di sisi lain, Chief Economist BCA, David Sumual, menekankan bahwa meskipun kondisi ekonomi global lebih menantang dibandingkan tahun 2023, ekonomi Indonesia masih diperkirakan tumbuh sekitar 5 persen pada tahun 2024. Sentimen positif ini didukung oleh berbagai acara seperti BCA Expoversary 2024 yang menawarkan promo spesial dan dapat memberikan dorongan tambahan bagi saham-saham perbankan. (*)
Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia
dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu.
Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional.
Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.