Logo
>

Sebulan Naik 14 Persen, Apa Kabar Saham UNVR?

Volume transaksi harian sebanyak 57,03 juta lembar saham, aktivitas perdagangan berada di bawah rata-rata volume selama periode sebelumnya.

Ditulis oleh Yunila Wati
Sebulan Naik 14 Persen, Apa Kabar Saham UNVR?
Ilustrasi PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). (Gambar dibuat oleh AI untuk KabarBursa.com)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Dalam waktu sebulan terakhir, pergerakan saham PT Unilever Indonesia Tbk atau UNVR, menarik untuk diperhatikan. Pada penutupan perdagangan bursa, Rabu, 23 April 2025, harga saham tercatat pada level 1.425, menguat sebesar 40 poin atau sekitar 2,89 persen. 

    Pergerakan ini mencerminkan adanya sentimen beli yang cukup kuat dari pelaku pasar. Dengan volume transaksi harian sebanyak 57,03 juta lembar saham, aktivitas perdagangan berada di bawah rata-rata volume selama periode sebelumnya yang tercatat sebesar 78,98 juta lembar saham. 

    Kondisi ini menunjukkan bahwa kenaikan harga hari ini terjadi di tengah aktivitas transaksi yang tidak sepadat rata-rata, yang bisa menjadi indikasi kekuatan tren jangka pendek namun dengan basis partisipasi yang lebih terbatas.

    Dalam rentang waktu satu minggu terakhir, saham UNVR juga mengalami kenaikan yang lebih tajam, sebesar 105 poin atau 7,95 persen. Kenaikan mingguan ini menandakan akumulasi positif yang konsisten dari investor, sekaligus memberikan sinyal awal tentang pergeseran tren jangka pendek ke arah yang lebih bullish. 

    Volume perdagangan selama seminggu tetap konsisten di angka 57,03 juta saham, masih di bawah rata-rata mingguan sebesar 78,98 juta saham. Meskipun volume tidak meningkat seiring harga, pergerakan harga yang solid mengindikasikan bahwa pembeli masih mendominasi pasar.

    Jika ditinjau lebih jauh dalam periode satu bulan terakhir, harga saham mengalami penguatan yang sangat signifikan sebesar 175 poin atau 14 persen. Tren ini memperkuat sinyal bahwa arah harga berada dalam fase uptrend yang lebih mapan. 

    Kenaikan harga sebesar dua digit ini mencerminkan perubahan persepsi investor terhadap prospek emiten yang bersangkutan, baik dari sisi kinerja fundamental, katalis eksternal, atau sentimen sektoral yang menguat. 

    Namun, seperti pada periode sebelumnya, volume bulanan tetap konsisten di angka 57,03 juta lembar saham, dan masih berada di bawah rata-rata bulanan sebesar 78,98 juta saham. 

    Rendahnya volume relatif terhadap rata-rata bisa menjadi peringatan bahwa sebagian besar pergerakan masih ditopang oleh investor tertentu atau momentum jangka pendek, bukan dorongan partisipasi luas dari pasar.

    Secara keseluruhan, adanya tren kenaikan harga saham yang cukup kuat meskipun belum diikuti oleh lonjakan volume yang sepadan. Kenaikan harga yang konsisten di tengah volume yang lebih rendah dari rata-rata memberikan sinyal bahwa penguatan masih bisa berlanjut.

    Divestasi Bisnis Ice Cream jadi Sorotan Utama 

    Penguatan yang terjadi pasa PT Unilever Indonesia Tbk dalam beberapa waktu terakhir terjadi karena kombinasi berbagai faktor strategis perusahaan dan sentimen pasar yang berkembang positif. 

    Salah satu pemicu utama adalah keputusan perusahaan untuk mendivestasikan lini bisnis es krimnya kepada PT The Magnum Ice Cream Indonesia. Ada transaksi senilai Rp7 triliun yang tidak hanya memperkuat posisi keuangan perusahaan, tetapi juga membuka peluang untuk distribusi dividen spesial kepada para pemegang saham. 

    Dari estimasi yang beredar, aksi korporasi ini diperkirakan menghasilkan keuntungan bersih sekitar Rp3,8 triliun. Jika seluruh nilai tersebut dialokasikan sebagai dividen, maka dividend yield yang dapat dinikmati investor akan mencapai kisaran 5,3 persen.

    Selain aspek korporasi, perubahan dalam struktur kepemimpinan turut memberi dorongan sentimen positif terhadap saham UNVR. 

    Pengunduran diri Hein Schumacher sebagai CEO Unilever Plc dan penunjukan Fernando Fernandez sebagai pengganti dipandang sebagai langkah strategis yang bisa membawa angin segar dalam restrukturisasi manajemen dan penyempurnaan strategi bisnis secara global. 

    Harapan investor terhadap arah baru di bawah kepemimpinan Fernandez pun memperkuat minat beli terhadap saham UNVR, termasuk di pasar domestik.

    Yang tidak kalah menarik, pergerakan saham UNVR juga dipengaruhi oleh penghapusan emiten ini dari indeks MSCI sejak Maret 2025. Kondisi ini mengurangi tekanan jual yang sebelumnya berasal dari dana-dana asing pasif, yang mengikuti pergerakan indeks. 

    Dengan berkurangnya tekanan tersebut, investor domestik menjadi lebih leluasa untuk mengambil posisi di saham ini. UNVR yang memiliki karakter saham defensif dinilai cukup menjanjikan di tengah volatilitas pasar yang masih tinggi.

    Dari sisi teknikal, saham UNVR mencatat kenaikan yang cukup impresif. Pada Maret 2025, saham ini menguat sebesar 24,63 persen, dan selama April, hingga pertengahan bulan, telah menguat sekitar 3,95 persen.

     Level resistance teknikal di area Rp1.420 menjadi perhatian pasar, dengan potensi penguatan lanjutan jika harga saham berhasil menembus batas tersebut. Sementara itu, area support terdekat berada di kisaran Rp1.150, yang menjadi titik kunci untuk menjaga tren positif tetap berlanjut.

    Kinerja keuangan Unilever Indonesia juga menunjukkan sinyal pemulihan. Pada tahun buku 2024, perusahaan mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp35,1 triliun dan laba bersih sebesar Rp3,4 triliun. 

    Sejumlah langkah transformasi bisnis dan organisasi yang dijalankan di bawah kepemimpinan Presiden Direktur Benjie Yap memperkuat fondasi perusahaan. Strategi ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi operasional, memperbaiki margin keuntungan, dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan dalam jangka panjang.

    Secara keseluruhan, kombinasi dari aksi korporasi strategis, restrukturisasi manajemen, sentimen teknikal yang mendukung, dan pemulihan kinerja keuangan telah menjadikan saham UNVR sebagai salah satu sorotan utama di Bursa Efek Indonesia. 

    Pergerakan harga saham yang konsisten menguat di tengah berbagai sentimen tersebut menunjukkan bahwa investor semakin optimis terhadap prospek jangka menengah hingga panjang emiten ini.

    Rekomendasi Beli Saham UNVR

    Analisis teknikal saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) per 23 April 2025 menunjukkan bahwa saham ini tengah berada dalam tren positif yang cukup kuat. 

    Rangkuman indikator teknikal mencatat sinyal "sangat beli", dengan tujuh indikator utama memberikan sinyal beli, satu netral, dan hanya satu indikator yang menunjukkan sinyal jual. Kekuatan tren ini didukung oleh berbagai indikator momentum dan tren yang mengarah ke penguatan harga.

    Indeks RSI (Relative Strength Index) berada di angka 61,598, mengindikasikan bahwa saham berada dalam kondisi sehat secara momentum dan masih memiliki ruang untuk menguat lebih lanjut sebelum memasuki wilayah jenuh beli. 

    Indikator Stochastic (9,6) mencatat angka 70,055, juga mengindikasikan sinyal beli, sementara Stochastic RSI berada di level 100, menunjukkan kondisi jenuh beli atau overbought. Kondisi ini menandakan bahwa saham telah mengalami kenaikan signifikan dalam waktu relatif singkat.

    MACD (Moving Average Convergence Divergence) mencatat nilai positif 19,563 yang memperlihatkan kekuatan tren naik masih berlangsung. Di sisi lain, ADX (Average Directional Index) berada di angka 19,306 dan masuk kategori netral, menandakan bahwa kekuatan tren masih tergolong moderat dan belum terlalu kuat. 

    Williams %R berada di level -7,692, memperkuat indikasi bahwa saham saat ini berada di wilayah overbought, namun belum menunjukkan sinyal pembalikan arah.

    Commodity Channel Index (CCI) berada di level 142,2493, yang juga mengindikasikan tekanan beli yang dominan dalam jangka pendek. ATR (Average True Range) tercatat pada angka 77,8571 dan menunjukkan volatilitas yang tergolong rendah, artinya pergerakan harga saham masih dalam kisaran yang terkontrol. 

    Indikator Highs/Lows mencatat nilai 94,6429, memberikan sinyal beli. Indikator Ultimate Oscillator berada pada 46,265 dan memberikan sinyal jual, menjadi satu-satunya indikator yang menunjukkan kemungkinan koreksi. 

    Sementara itu, ROC (Rate of Change) mencatat angka 14, yang menunjukkan momentum positif. Bull/Bear Power menunjukkan dominasi kekuatan beli dengan nilai 186,052.

    Dari sisi moving average, sinyal teknikal menunjukkan dukungan yang kuat pada tren kenaikan jangka pendek hingga menengah. Moving Average (MA) sederhana dan eksponensial untuk periode MA5, MA10, MA20, dan MA50 seluruhnya memberikan sinyal beli, mencerminkan harga yang stabil di atas rata-rata periode tersebut. 

    Namun, untuk MA100 dan MA200 baik secara sederhana maupun eksponensial, seluruhnya memberikan sinyal jual. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun tren jangka pendek hingga menengah positif, secara historis saham UNVR masih berada di bawah rata-rata harga jangka panjangnya, mencerminkan bahwa pemulihan harga masih berlangsung.

    Level pivot point klasik untuk hari tersebut berada di 1.373, yang berperan sebagai titik tengah dari pergerakan harga. Level support terdekat berada pada 1.346 dan 1.308, sedangkan resistance terdekat berada pada 1.411 dan 1.438. 

    Sementara itu, perhitungan Fibonacci menunjukkan titik pivot yang sama di 1.373, dengan level support utama di 1.348 dan 1.333, serta resistance pada 1.398 dan 1.413. Ini menegaskan bahwa kisaran harga tersebut merupakan area penting bagi pergerakan saham selanjutnya.

    Secara keseluruhan, struktur teknikal saham UNVR menunjukkan bahwa tren jangka pendek dan menengah masih mendukung penguatan harga. Beberapa indikator sudah masuk dalam zona jenuh beli, namun tidak menunjukkan sinyal pembalikan tren yang kuat. 

    Pergerakan harga yang konsisten berada di atas rata-rata pergerakan jangka pendek hingga menengah memperkuat potensi kelanjutan tren naik, dengan zona pivot dan resistance menjadi acuan penting untuk menilai kekuatan lanjutan atau potensi konsolidasi dalam waktu dekat.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Yunila Wati

    Telah berkarier sebagai jurnalis sejak 2002 dan telah aktif menulis tentang politik, olahraga, hiburan, serta makro ekonomi. Berkarier lebih dari satu dekade di dunia jurnalistik dengan beragam media, mulai dari media umum hingga media yang mengkhususkan pada sektor perempuan, keluarga dan anak.

    Saat ini, sudah lebih dari 1000 naskah ditulis mengenai saham, emiten, dan ekonomi makro lainnya.

    Tercatat pula sebagai Wartawan Utama sejak 2022, melalui Uji Kompetensi Wartawan yang diinisiasi oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dengan nomor 914-PWI/WU/DP/XII/2022/08/06/79