KABARBURSA.COM – Hari ini menjadi momen penting bagi para investor di pasar saham, khususnya yang mengincar dividen dari sejumlah emiten terkemuka. Beberapa perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia tengah memasuki jadwal cum date.
Mengetahui dan memanfaatkan cum date dengan tepat bisa menjadi strategi cerdas untuk menambah cuan, terutama bagi mereka yang bermain dalam strategi dividend capture.
Cum date adalah singkatan dari cumulative date, yaitu tanggal terakhir di mana seseorang harus memiliki saham suatu emiten agar berhak menerima dividen yang diumumkan. Jika investor membeli saham setelah tanggal tersebut (yaitu pada ex date), maka ia tidak lagi berhak atas dividen yang akan dibagikan, meskipun ia tetap menjadi pemegang saham.
Emiten apa saja?
PT Astra International Tbk (ASII): Rp308 per Saham
PT Astra International Tbk (ASII) resmi mengumumkan pembagian dividen tunai sebesar Rp 308 per saham, dan hari ini, 20 Mei 2025, menjadi tanggal penting yang patut dicatat investor.
Pasalnya, hari ini adalah cum date, atau batas akhir bagi investor untuk membeli saham ASII agar tetap berhak atas dividen tersebut.
Setelah tanggal ini, tepatnya mulai 21 Mei, statusnya berubah menjadi ex date, yang berarti investor yang membeli saham setelahnya tidak akan lagi mendapatkan bagian dari pembagian dividen, meski namanya tercatat sebagai pemegang saham baru.
Jadwal berikutnya yang perlu diperhatikan adalah recording date pada 22 Mei 2025, saat nama-nama investor yang berhak atas dividen akan dikunci dan dicatat. Selanjutnya, dana dividen akan mulai dikucurkan ke rekening para investor pada 5 Juni 2025.

Dengan nominal dividen yang cukup atraktif, pembagian ini bisa menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi pemegang saham jangka panjang.
Bagi pemegang saham lama yang lolos tanggal pencatatan (recording date) pada 22 Mei, dana dividen akan langsung ditransfer ke rekening mereka pada 5 Juni 2025.
Dengan nilai Rp 308 per saham, keuntungan yang diterima akan bergantung pada jumlah saham yang dimiliki. Misalnya, bagi investor dengan 1 lot atau 100 saham, mereka akan menerima Rp 30.800 sebelum pajak.
Sementara investor bermodal besar, katakanlah 1.000 lot atau 100.000 saham, berpotensi mengantongi lebih dari Rp 30 juta. Setelah dipotong pajak dividen 10 persen, jumlah bersih yang diterima pun tetap terbilang menarik.
PT Palma Serasih Tbk (PSGO): Rp8 per Saham
PT Palma Serasih Tbk (PSGO) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp8 per saham, dan hari ini menjadi batas akhir bagi investor yang ingin ikut kebagian. Besok, status saham akan berubah menjadi ex date, dan mereka yang baru masuk setelah itu tak lagi masuk daftar penerima dividen.
Proses administrasi akan berlanjut dengan recording date pada 22 Mei, di mana nama-nama pemegang saham yang berhak atas dividen akan dikunci. Sementara pencairan dana akan dilakukan pada 5 Juni 2025.

Nilai dividen yang dibagikan memang relatif kecil, tapi untuk investor dengan kepemilikan besar, jumlahnya tetap terasa.
Sebagai gambaran, investor ritel yang menggenggam satu lot saham atau setara 100 lembar akan menerima dividen Rp800 sebelum pajak. Setelah dikenakan potongan pajak dividen 10 persen, yang masuk ke rekening adalah Rp720.
Bagi mereka yang memegang 100 lot (10.000 saham), nilai yang diterima pun meningkat menjadi Rp72.000 bersih. Sementara investor dengan kepemilikan jumbo, misalnya 10.000 lot atau setara satu juta saham, akan mendapatkan total dividen bersih senilai Rp 7,2 juta.
Meski PSGO bukan termasuk saham yang membagikan dividen dalam jumlah spektakuler, langkah ini tetap mencerminkan komitmen perusahaan dalam mendistribusikan laba kepada pemegang saham.
PT BFI Finance Indonesia (BFIN): Rp23 per Saham
PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) mengumumkan pembagian dividen tunai sebesar Rp 32 per saham, dan hari ini menjadi hari penting bagi investor yang ingin ikut menikmati keuntungan tersebut.
Jika baru masuk setelah hari ini,yakni mulai ex date besok, 21 Mei, maka kamu tak lagi berhak mendapatkan bagian dari pembagian laba perusahaan ini.
Perusahaan akan mencatat siapa saja yang berhak menerima dividen pada 22 Mei 2025, dan pembayaran akan mulai dilakukan pada 11 Juni 2025.

Nilai dividen ini cukup menarik, apalagi bagi pemegang saham dalam jumlah besar, karena artinya, potensi cuan yang bisa diraih juga tidak sedikit.
Jika Anda memiliki satu lot saham atau setara dengan 100 lembar, maka total dividen yang akan Anda terima sebelum pajak adalah Rp3.200. Setelah dipotong pajak dividen 10 persen, dana bersih yang masuk ke rekening Anda menjadi Rp2.880.
Nilainya tentu semakin terasa ketika kepemilikan saham bertambah besar. Misalnya, investor yang menggenggam 100 lot alias 10.000 saham akan menerima dividen bersih sebesar Rp288.000, sementara mereka yang mengoleksi 1.000 lot atau setara 100.000 saham bisa mengantongi Rp2,88 juta bersih.
Bagi banyak investor jangka panjang, BFIN sekali lagi menunjukkan diri sebagai emiten yang layak untuk dipertahankan.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.